Review Dead or Alive 6: Padat dan Puas!

Reading time:
March 15, 2019

Grinding dan Kostum

Dead or Alive 6 jagatplay part 2 47
Tertarik dengan kostum karakter tertentu? Selamat grinding!

Dead or Alive 6 secara mengejutkan adalah sebuah game yang cukup grindy. Berbeda dengan game-game sebelumnya yang memuat item kosmetik yang bisa sekedar dibeli setelah Anda mendapatkan mata uang in-game yang cukup, Koei Tecmo dan Team Ninja menyuntikkan mekanik yang berbeda di seri keenam ini. Sesuatu yang membuat gamer yang memang tertarik untuk membuka satu varian kostum karena desain sensualnya misalnya, kini harus melewati proses grinding yang didesain sedemikian rupa, hingga juga mengusung sistem RNG di dalamnya. Untuk kami, setidaknya ia berhasil untuk membuat kami terus terlibat dalam mode Quest Mode dan Online Ranked Match yang ia suntikkan.

Dead or Alive 6 memperkenalkan sistem yang disebut sebagai “Costume Pattern”. Jadi sebelum Anda bisa membeli dan menggunakan sebuah kostum karakter yang Anda inginkan, Anda harus membukanya terlebih dahulu. Setiap kostum akan membutuhkan Costume Pattern dalam jumlah tertentu agar bisa dibuka, yang biasanya selaras dengan kualitas atau sensualitas kostum. Bekerja layaknya “EXP Points untuk Pakaian”, Costume Pattern bisa Anda dapatkan sebagai reward dari menyelesaikan Quest Mode, mode offline yang lain, atau secara aktif bertarung di pertempuran online. Anda baru bisa membeli baju yang Anda inginkan untuk karakter Anda begitu jumlah Costume Pattern yang dibutuhkan terpenuhi.

Lantas, apa masalahnya? Masalahnya terbesarnya adalah bahwa Costume Pattern yang Anda dapatkan ini akan secara otomatis diposisikan untuk karakter-karakter tertentu secara acak. Anda tidak bisa mengalokasikannya, tidak punya kuasa untuk menyimpannya, tidak punya kemampuan pula untuk mengatur berapa banyak jumlah yang hendak Anda alokasikan. Semuanya terjadi secara acak, tanpa bisa Anda kendalikan sama sekali.

dead or alive 6 jagatplay part 1 44
Sebelum bisa membeli dan menggunakan kostum alternatif karakter, Anda harus mengumpulkan Costume Pattern yang cukup terlebih dahulu.
Dead or Alive 6 jagatplay part 2 16
Namun Costume Pattern yang Anda dapatkan berjumlah acak dan dialokasikan ke kostum acak. Anda tidak bisa mengendalikannya, membuat proses membuka kostum incaran Anda menjadi soal keberuntungan semata.

Ini berarti ada kesempatan bahwa terlepas dari fakta bahwa Anda terus bermain sebagai Honoka dan berupaya mengejar kostum terseksi Honoka berakhir dengan semua Costume Pattern yang didistribusikan untuk kostum karakter lain yang sama sekali tidak Anda pedulikan. Parahnya lagi? Mengingat angka reward Costume Pattern juga tidak pasti, terkadang jumlah tinggi yang Anda dapatkan justru didistribusikan untuk kostum yang sebenarnya hanya menyisakan sedikit lagi pattern untuk dibuka. Contoh? Ketika kostum nomor 4 Honoka hanya menyisakan 37 Costume Pattern lagi untuk bisa dibeli dan ternyata, Costume Pattern berjumlah 250 yang notabene bisa dialokasikan ke kostum lain yang lebih efektif ternyata diarahkan ke sana. Membuat Anda membuang 213 Costume Pattern yang lenyap begitu saja. Hasilnya? Proses membuka kostum yang Anda favoritkan menjadi sesuatu yang tidak pasti, tidak bisa dikendalikan, dan berujung menjadi sesuatu yang grindy.

Namun berita baiknya, Koei Tecmo dan Team Ninja sepertinya membenahi sistem ini di pagi hari sebelum review ini ditulis. Untuk proses pengujian terakhir, secara menakjubkan, Costume Pattern yang jatuh kini hanya terikat pada karakter yang Anda gunakan secara online saja. Membuat kami akhirnya berhasil meracik tampilan Honoka yang kami impikan setelah proses grinding selama 15 jam yang tidak pernah membuahkan hasil. Lantas, mengapa kami membicarakannya seolah tidak pasti? Karena formatnya distribusinya yang juga melekat pada event khusus yang diselenggarakan Team Ninja itu sendiri. Kami tidak bisa memastikan apakah konsep Costume Pattern terkunci pada karakter yang digunakan ini memang sesuatu yang akan berlangsung permanen, ataukah hanya sekedar event sementara saja. Mengingat, event serupa juga membuat jumlah Costume Pattern yang bisa Anda dapatkan per pertarungan saat review ini ditulis juga melonjak naik dibandingkan hari-hari pada umumnya.

Dead or Alive 6 jagatplay part 2 22
Namun harapan sedikit terbuka di update terbaru, diamna Costume Pattern yang dihadiahkan kini disesuaikan dengan karakter yang Anda gunakan di mode online. Namun kami tidak tahu pasti apakah perubahan ini permanen atau sekedar event.
Dead or Alive 6 jagatplay part 2 50
Butuh 15 jam sendiri (sebelum update pagi terbaru saat review ini ditulis), sebelum kami bisa menggunakan kostum Honoka yang satu ini.

Tetapi tetap membuat kostum ini berujung melewati proses grinding yang memang, butuh komitmen tersendiri untuk dilalui. Mengapa? Karena kita baru sekedar berbicara soal Costume Pattern, belum soal Gold alias resource mata uang in-game yang dibutuhkan untuk membelinya. Beberapa kostum terbaik setiap karakter bisa berujung menuntut Gold hingga puluhan ribu untuk dibeli, hingga mengumpulkan segala sesuatunya bisa berujung “mahal”. Anda akan melewati banyak pertarungan, terutama online, untuk bisa mendapatkan kostum karakter yang Anda inginkan. Untungnya? Dengan sensasi pertarungan yang memuaskan, kami menikmati setiap detiknya.

Kesimpulan

dead or alive 6 jagatplay part 1 223
Jadi apakah Dead or Alive 6 pantas untuk dilirik? Kami dengan penuh keyakinan, menjawab iya. Bahwa mudah memang melihatnya sebagai game fighting “kacangan” hanya karena masalah sensualitas semata. Namun jika Anda menikmati dan memainkannya lebih jauh, terutama di mode online, Anda akan mengerti bahwa Dead or Alive 6 menawarkan sesuatu yang lebih daripada apa yang Anda bayangkan.

Secara mengejutkan, Dead or Alive 6 berujung menjadi sebuah game yang ternyata tidak sekedar menjual sensualitas karakter wanita saja sebagai daya tarik utama. Bahwa lewat kombinasi mekaniknya yang familiar, fitur baru yang disuntikkan, desain level, dan pada akhirnya sensasi online yang mumpuni membuatnya berujung menjadi sebuah game fighting yang memuaskan. “Silat otak” menjadi elemen strategi yang lebih intensif daripada apa yang kami prediksi, sembari memastikan bahwa timing serangan dan bertahan yang dilakukan dilakukan tanpa banyak celah. Disempurnakan dengan sistem dual-audio dengan audio Jepang sebagai yang paling kami rekomendasikan dan rasa lega bahwa sensualitas kostum tetap dihadirkan di dalamnya, Dead or Alive 6 tidak hanya menjelma jadi game fighting yang berkualitas, tetapi juga kuat mempertahankan identitas franchisenya selama ini.

Namun bukan berarti, Dead or Alive 6 ini sempurna. Kita sudah berbicara soal sisi cerita yang terasa seperti sebuah film parodi dengan plot yang absurd. Bahwa motivasi tiap karakter untuk bertarung terasa begitu lemahnya hingga cukup untuk membuat Anda bertanya-tanya, apakah setiap dari mereka tidak bisa sekedar berdialog atau berdiskusi untuknya. Kami juga cukup kecewa dengan sistem kehancuran kostum yang sayangnya, tidak menonjolkan sensualitas ke arah yang lebih kuat, seperti yang mereka usung di Dead or Alive Xtreme 3. Sistem yang hanya sekedar menghancurkan aksesoris di kepala karakter dan satu lubang besar di pakaian ini terasa seperti sistem setengah hati yang seharusnya bisa didorong lebih jauh ala Dead or Alive selama ini. Beberapa desain level juga sayangnya, terlihat dibangun dengan tekstur resolusi rendah sehingga kontras dengan detail karakter yang memesona.

Lantas, apakah Dead or Alive 6 pantas untuk dilirik? Kami dengan penuh keyakinan, menjawab iya. Bahwa mudah memang melihatnya sebagai game fighting “kacangan” hanya karena masalah sensualitas semata. Namun jika Anda menikmati dan memainkannya lebih jauh, terutama di mode online, Anda akan mengerti bahwa Dead or Alive 6 menawarkan sesuatu yang lebih daripada apa yang Anda bayangkan.

Kelebihan

dead or alive 6 jagatplay part 1 143
Anda selalu bisa menyerahkan urusan karakter wanita pada Team Ninja.
  • Visualisasi model karakter wanita
  • Honoka
  • Sistem pertarungan yang terasa memuaskan
  • Banyak momen “Silat otak” saat bertarung online
  • Quest Mode
  • Kostum sensual tetap dipertahankan
  • Kostum karakter favorit jadi motivasi cukup mumpuni
  • Voice acting Jepang yang tetap “moe”
  • Photo Mode
  • Padat konten untuk mode offline

Kekurangan

dead or alive 6 jagatplay part 1 56
Untuk apa repot-repot menghadirkan sistem kehancuran kostum, jika terasa setengah hati seperti ini.
  • Cerita menggelikan
  • Membuka kostum terasa grindy
  • Sistem kehancuran kostum terasa setengah hati
  • Butuh proses balancing beberapa karakter

Cocok untuk gamer: yang mencintai karakter wanita dengan desain indah, butuh game fighting berkualitas

Tidak cocok untuk gamer: yang senang dengan game fighting 2 / 2.5D, harus bermain di ruang tamu atau keluarga

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…