Review Jump Force: ATATATATA, MUDAMUDAMUDA dan ORAORAORA!

Reading time:
March 1, 2019
Jump Force jagatplay 198

Sebuah proyek yang super ambisius, ini mungkin kata yang tepat untuk menjelaskan apa yang berusaha dicapai oleh Bandai Namco dengan Jump Force. Untuk merayakan ulang tahun majalah manga mingguan – Shonen Jump, mereka memutuskan untuk berkolaborasi dan meracik sebuah game yang akan melebur franchise-franchise yang sempat dirilis di publikasi tersebut. Kita tidak sekedar berbicara soal nama-nama kecil saja, tetapi judul manga dan anime yang dicintai oleh banyak orang di seluruh dunia. Dari yang klasik seperti Dragon Ball dan Tinju Bintang Utara, hingga yang lebih baru seperti Naruto, One Piece, dan tentu saja – My Hero Academia. Semuanya melebur di dalam satu ruang yang sama.

Namun rasa khawatir juga melekat kuat di pengumuman tersebut. Apa pasal? Karena harus diakui, bahwa setengah dari game berbasis franchise anime yang dikeluarkan Bandai Namco seringkali berujung mengecewakan. Tidak sedikit yang terkesan dibuat setengah hati dan hanya bisa dinikmati oleh para fans saja. Dimana alih-alih gameplay yang solid atau visual yang memanjakan mata, ia sangat bergantung pada rasa cinta fans pada franchise tersebut sebagai motivasi untuk membelinya. Namun Anda bisa melihat ada usaha ekstra yang mereka telurkan untuk membuat Jump Force sukses, termasuk keberanian untuk menyuntikkan karakter-karakter unik di dalamnya. Sesuatu yang membangkitkan rasa optimisme itu kembali.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Jump Force? Apakah ia akan menjadi game fighting yang siap untuk membuat Anda berteriak kegirangan seperti halnya karakter-karakter yang ia usung? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Jump Force jagatplay 244
Cerita Jump Force bisa disebut klise dan tidak begitu esensial selain hanya untuk menjelaskan mengapa dunia Jump dan dunia nyata bisa melebur.

Apakah plot adalah bagian yang penting dari sebuah game fighting? Sebagian besar dari Anda mungkin menjawab tidak. Sebagian besar game fighting biasanya menawarkan garis cerita yang klise dan sekedar memosisikannya sebagai basis untuk memperkenalkan karakter-karakter baru di seri selanjutnya. Tetapi di sisi lain, sulit untuk tidak mengakui beberapa game berhasil menanganinya dengan luar biasa, seperti yang diperlihatkan oleh Netherrealm Studios via Injustice 2 dan Mortal Kombat X yang memosisikannya seperti sebuah film box-office. Plot Jump Force sepertinya berada di posisi pertama. Ia tidak terasa sepenting yang seharusnya, namun menjadi tambahan yang esensial untuk membuat peleburan dunia nyata dan karakter-karakter dari Jump ini bisa dimengerti secara rasional.

Apa yan terjadi? Bahwa di satu titik, sebuah kekuatan misterius membuat dunia komik Jump dan dunia nyata melebur. Karakter-karakter anime / manga populer yang Anda nikmati kini tiba-tiba bertarung dengan kekuatan penuh di jalan-jalan kota besar dunia tanpa alasan yang jelas. Anda berperan sebagai seorang “masyarakat biasa” yang tak sengaja terjebak di dalamnya. Setelah mengalami cedera parah dan hampir kehilangan nyawa, Trunks yang kebetulan berada di lokasi memutuskan untuk menyelamatkan Anda. Ia mengintegrasikan Anda dengan sesuatu yang disebut sebagai “Umbras Cube” yang ternyata tidak hanya mengembalikan nafas Anda saja, tetapi juga membuat Anda memiliki kekuatan yang setara dengan para karakter hero dari Jump tersebut.

Jump Force jagatplay 365
Anda berperan sebagai karakter avatar Anda sendiri yang “terjebak” di konflik ini. Hampir meregang nyawa, usaha Trunks untuk menyelamatkan Anda justru memungkinkan Anda mengakses kekuatan para karakter Jump.
Jump Force jagatplay 370
Kehadiran Umbras Cube membuat para tokoh antagonis – Venoms lahir. Ia juga mempengaruhi watak beberapa karakter protagonis yang lain.

Bersama dengan bangkitnya kekuatan Anda, Anda mulai memahami bahwa ada usaha keras dari sebuah organisasi yang baru terbentuk untuk mempelajari dan mengatasi masalah peleburan dunia Jump dan nyata ini. Apalagi fenomena ini juga diikuti dengan eksistensi para Venoms – para pertarung yang sudah dimanipulasi oleh Umbras Cube yang terkorupsi. Di balik mereka berdiri sosok tokoh misterius bernama Kane yang selalu terlihat memegang sebuah buku yang disinyalir, menjadi akar semua masalah. Karakter utama dan para karakter hero dari dunia Jump pun bergabung ke dalam ke dalam unit khusus bernama Jump Force di bawah pimpinan Director Glover.

Jump Force jagatplay 257
Untuk mengatasi masalah ini, satuan khusus bernama Jump Force dibentuk!
Jump Force jagatplay 346
Konflik seperti apa yang harus mereka hadapi?

Seperti yang bisa diprediksi, usaha untuk meyelamatkan dunia dan juga mencari informasi soal apa yang sebenarnya terjadi ini tentu tidak mudah. Para karakter-karkater hero ini juga harus menemukan bahwa ternyata beberapa dari teman mereka yang juga “terjebak” dari dunia yang sama ternyata berdiri di sisi yang jahat karena Umbras Cube tersebut. Sementara di sisi lain, ada gerak-gerik penuh intrik dilakukan oleh Light Yagami bersama dengan Death Note miliknya yang sepertinya, kehilangan kemampuannya karena peleburan dunia yang mengejutkan ini.

Lantas, siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas bergabungnya dunia Jump dan dunia nyata ini? Mampukah karakter utama Anda mengatasinya? Tantangan seperti apa yang harus dihadapi? Anda tentu saja harus memainkan Jump Force untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…
October 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara dengan Takayuki Nakayama & Shuhei Matsumoto (Street Fighter 6)!

Kami sempat mewancarai dua pentolan Street Fighter 6 - Takayuki…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…