Review Control: Lapis Legit Misteri!
Posisinya sebagai salah satu developer dengan game single player yang mampu menyajikan cerita kuat, terutama dengan elemen misteri di dalamnya, memang membuat sepak terjang Remedy Entertainment begitu diantisipasi. Beberapa mungkin lebih mengenalnya dari seri Max Payne, namun mereka yang lebih muda mungkin jatuh hati sejak era Alan Wake yang memesona. Proyek mereka yang terakhir – Quantum Break untuk platform milik Microsoft memang terhitung menancapkan kuat eksistensinya di industri game. Namun berbekal engine yang sama – Northlight, Remedy akhirnya melepas game teranyar mereka – Control.
Anda yang sudah membaca artikel preview kami sebelumnya seperitnya sudah memiliki sedikit gambaran apa itu Control. Selain fakta bahwa ia menjadi salah satu game dengan implementasi fitur ray-tracing dari RTX milik NVIDIA paling mumpuni sejauh ini, bahkan mengalahkan Metro Exodus sekalipun, desain dunia dan karakter yang dibangun darinya memang fantastis. Bahwa sejak Anda menjalankan game ini di platform pilihan Anda, Anda sudah disuguhi dengan sisi misteri yang begitu kentara. Sisi kerennya adalah bahwa ada rasa ketertarikan dan penasaran yang kuat untuk mulai membongkar hal tersebut di tengah sisi gameplay yang juga seru.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Control? Mengapa kami menyebutnya sebagai lapis legit misteri? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!
(Review ini dimainkan dengan Omen X 2S dengan RTX-ON Screenshot)
Plot
Tanpa banyak prolog yang disajikan untuk memberikan sedikit gambaran soal semesta Control itu sendiri, Anda langsung berhadapan dengan sosok karakter utama – Jesse Faden yang berhasil menemukan salah satu organisasi paling misterius di permintahan Amerika Serikat – Bureau of Control. Faden yang tidak ragu untuk langsung masuk ke dalam kantor yang terlihat “biasa” tersebut langsung berhadapan dengan takdir yang tidak pernah ia prediksi sebelumnya.
Dengan motivasi untuk mencari sang adik – Dylan yang ia percayai di tahan oleh Bureau of Control ini untuk waktu yang sangat lama ini, Faden justru berhadapan dengan situasi kantor yang kacau. Sesuatu yang sifatnya supranatural tengah terjadi di sini, dengan begitu banyak tubuh karyawan yang melayang kaku di udara begitu saja. Dibantu oleh sang tukang bersih-bersih bernama Ahti yang asyik sendiri menjalankan tugasnya, Faden berhasil menemukan ruang Direktur Biro yang seharusnya tidak bisa lagi lebih sempurna untuk menjelaskan posisi dan kondisi si adik. Namun yang ia temukan? Direktur ini sudah meregang nyawa.
Jaden yang tidak sengaja mengambil senjata di meja yang sama tiba-tiba terserap masuk ke dalam dunia misterius bernama Astral. Senjata yang diberi nama “Weapon of Service” ini ternyata bukan senjata main-main. Ia menjadi ujung tombak untuk melawan entitas misterius yang sepertinya bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di Biro. Entitas bernama “The Hiss” ini berhasil merasuki begitu banyak karyawan yang ada, sembari menciptakan monster-monster baru di beragam sudut Biro itu sendiri. Sembari berusaha menyelamatkan anggota Biro lain yang tidak terpengaruh, Faden kini mau tidak mau juga harus membersihkan The Hiss. Harapannya? Dengan semakin banyak pegawai yang ia selamatkan, maka semakin terbuka pula kesempatan ia menemui seseorang yang tahu dimana lokasi Dylan.
Namun seperti yang bisa diprediksi, ini hanyalah awal. Pelan tapi pasti, Faden menemukan beragam keanehan yang terjadi pada dirinya dan lingkungan di sekitar. Ia mulai bisa mendengar suara direktur sebelumnya yang sudah jelas-jelas mati, ia bisa masuk ke dalam dunia Astral yang pelan tapi pasti, mlembuat dirinya semakin kuat. Ia juga bertemu dengan ragam fenomena lain di dalam Biro, seperti objek-objek keseharian yang ternyata punya energi supranatural kuat, yang biasanya berakhir disebut sebagai Object of Powers dan Altered Item. Dengan semakin banyak proses eksplorasi yang ia lakukan, ia juga menemukan bahwa bersama dengan entitas yang terus bersemayam di dalam dirinya – Polaris, Faden juga menemukan bahwa luas Biro yang nyaris tak berujung ini juga menjadi pintu untuk dimensi yang lain.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dengan Bureau of Control ini? Mampukah Faden menemukan sang adik? Tantangan super aneh seperti apa yang harus ia lalui? Seberapa dalam pula misteri ini akan berakhir diselami? Semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini tentu saja bisa Anda dapatkan dengan memainkan Control itu sendiri.