Review Astral Chain: Ikat Rantai Aksi!
Post-Game

Astral Chain bukanlah sebuah game action yang bisa dihitung “panjang”. Terbagi ke dalam 11 chapter terpisah, yang seperti kami bicarakan tadi, terbagi atas proses eksplorasi dan aksi ke dalam proporsi yang cukup seimbang, Anda hanya akan butuh waktu sekitar 15-20 jam untuk menyelesaikan cerita utama yang ada. Namun tentu saja ada sedikit sensasi “Metroidvania” di sini. Ada beberapa hal yang tidak akan bisa Anda buka, selesaikan, atau hancurkan pada saat menempuh cerita sesuai progress karena proses akuisisi Legion baru yang memang bergantung pada cerita. Namun Astral Chain menyediakan kesempatan untuk mengeksplorasi kembali misi sebelumnya kapanpun Anda inginkan, bahkan ketika Anda tengah berupaya menyelesaikan progress cerita saat ini.
Sayangnya, Platinum Games tidak bisa dibilang mengeksekusi sistem ini secara manis. Apa pasal? Karena alih-alih menyediakan satu opsi misalnya yang memungkinkan Anda mengeksplorasi secara bebas, proses main ulang misi ini tetap terikat pada cerita yang ada.
Anda memang bisa memilih dari titik cerita mana / chapter Anda ingin memulainya, namun Anda tetap harus mengikuti sisi cerita yang memang terikat pada chapter tersebut. Ini berarti melewati cut-scene (yang untungnya bisa di-skip), melawan varian musuh atau boss yang memang tersemat, hingga kembali berhadapan dengan barisan event dan peti-peti harta karun yang sudah Anda buka sebelumnya. Menyelesaikan ulang misi seperti ini atas nama membuka hal yang Anda lewatkan memang terkadang, menyebalkan. Lebih buruknya lagi? Ketika Anda kembali ke Chapter saat ini, alih-alih langsung melanjutkan dari save data terakhir, Anda juga dituntut untuk memulai segala sesuatunya kembali dari awal Chapter. Untungnya, misi sampingan dan item yang sudah didapatkan tetap akan bertahan dan tercatat.


Misi sampingan yang disediakan oleh Astral Chain juga lumayan beragam dan tidak harus selalu berakhir dengan kondisi dimana Anda harus berakhir membasmi Chimeras atau melawan boss-boss berukuran besar. Ada misi-misi pula yang meminta Anda mengejar dan menangkap tersangka menggunakan rantai Legion Anda, ada yang meminta Anda sekedar mencari informasi dan mencocokkan clue dengan pertanyaan yang muncul, hingga menggunakan Legion Anda untuk berburu-buru key item. Variasi seperti ini memang tidak bisa dibilang membuat Astral Chain tidak repetitif, namun reward yang dihadirkan sendiri cukup untuk jadi motivasi yang kuat.
Lantas, bagaimana dengan konten post-game itu sendiri? Anda yang mencintai sisi aksi Astral Chain akan menyukainya. Walaupun kami sendiri masih belum menyelesaikan tantangan ini secara penuh, mengingat sebagian besar dari mereka akan berujung pada pertempuran dengan tingkat kesulitan tinggi yang siap untuk membuat tangan Anda kram, Astral Chain akan menawarkan setidaknya 70 buah case baru untuk Anda selesaikan. Dipandu oleh NPC – Olive, setiap tantangan ini biasanya akan berakhir dengan pertarungan-pertarungan yang bahkan lebih menantang daripada pertempuran di cerita utama. Beberapa di antaranya bahkan cukup untuk membuat Anda merasa frustrasi.


Namun sayangnya, ia tidak didukung dengan cerita tambahan atau ending rahasia (namun harus dicatat kami belum menyelesaikan keseluruhan 70 case tambahan post-game). Kondisi ini membuat konten post-game Astral Chain terdengar sederhana, tetapi di sisi lain, menyediakan ekstra kesibukan untuk Anda yang memang masih belum mau beralih darinya.
Kesimpulan

Platinum Games sekali lagi membuktikan diri mengapa mereka pantas menyandang predikat sebagai salah satu developer game action terbaik di industri game saat ini. Astral Chain menjadi testimoni yang fantastis bagaimana pengalaman dan kehebatan mereka tidak hanya mampu meracik game action intens dengan identitas unik yang familiar saja, tetapi juga diperkuat dengan pengetahuan teknis yang berhasil meracik sebuah game dengan visualisasi indah di tengah keterbatasan Switch sebagai platform. Kombinasi musik menggugah, beragam jalur upgrade untuk memperkuat karakter, cut-scene dengan cita rasa anime yang kental, dengan variasi musuh dan desain Legion yang memanjakan mata, sulit rasanya untuk tidak jatuh hati pada Astral Chain sejak pandangan pertama.
Namun tentu saja, Astral Chain bukanlah sebuah game yang sempurna. Ada beberapa masalah yang pantas untuk dibicarakan, dari efek visual yang terkadang membuat situasi pertarungan menjadi “terlalu ramai” untuk bisa diperhatikan dengan matang hingga kualitas cerita yang sayangnya, harus diakui terlalu klise. Namun salah satu keluhan terbesar kami masih terletak pada masalah klasik – kamera yang juga terjadi di Astral Chain ini.
Ketika pertarungan berakhir melawan begitu banyak musuh di satu layar yang sama, kamera terkadang bergerak terlalu dekat hingga “menembus” karakter utama Anda, membuat pertarungan semakin sulit. Sistem kamera yang juga didukung fitur lock-on ini juga terkadang memancing rasa frustrasi ketika ia menolak untuk “mengunci” target musuh yang Anda inginkan, terutama yang berada di posisi melayang. Padahal pertarungan tidak bisa selesai, sebelum ia tewas. Sisi stealth yang tersedia di beberapa misi juga terasa “dipaksakan” dan tidak menarik.
Di luar kekurangan tersebut, Astral Chain adalah game aksi ala Platinum Games yang menawarkan semua daya tarik produk mereka sejauh ini, tetapi setingkat lebih baik lewat pendekatan visual menarik, gameplay unik, dan “keribetan” yang bahkan siap untuk membuat tangan Anda kram. Tidak ada alasan untuk tidak melirik dan terjun ke game aksi yang memesona ini!
Kelebihan

- Kualitas visualisasi
- Desain dunia, karakter, Legion, dan musuh
- Konsep eksplorasi yang memaksimalkan fungsi Legion
- Aksi pertarungan yang intens
- Beberapa misi sampingan hadir dengan “kegilaan” yang menarik
- Marie
- Sistem kendali Legion yang siap untuk membuat tangan Anda kram
- Musik yang tepat sasaran
- Konten post-game yang siap membuat Anda sibuk
- Cut-scene epik ala anime.
Kekurangan

- Cerita super klise
- Kamera terkadang berakhir menyebalkan
- Efek serangan “terlalu ramai”
- Sistem Lock-On kadang salah mengunci target yang diinginkan
- Sisi stealth tidak menarik
Cocok untuk gamer: yang mencintai game action yang keren, suka dengan anime / manga
Tidak cocok untuk gamer: yang mudah bingung dengan tombol yang kompleks, tidak suka dengan cerita yang klise