Review Ni no Kuni – Wrath of the White Witch Remastered: Remaster Niat!
Pilihan dan Pilihan
Maka berangkat dari pengalaman bermain yang sebenarnya tidak banyak berbeda dari versi originalnya, Level-5 melemparkan kembali Ni no Kuni: Wrath of the White Witch untuk platform generasi yang lebih modern, lengkap dengan beberapa fitur baru yang tentu saja akan menyempurnakan pengalaman bermain yang Anda idam-idamkan.
Pertama, pilihan bahasa. Tidak lagi terjebak dengan bahasa Inggris bergantung pada proses impor seperti seri pertamanya di Playstation 3, Anda kini diberikan kebebasan untuk menggunakan bahasa pengantar antara Jepang atau Inggris. Sebagai gamer yang menyelesaikan seri originalnya sepenuhnya dengan VA Inggris, kami sendiri tidak banyak mengeluhkan kualitasnya di kala itu, apalagi dengan intonasi yang cukup untuk membuat setiap karakter terasa hidup. Namun akan menjadi kebohongan besar rasanya jika kami tidak mengakui bahwa di versi Remastered ini, setelah menjajal bahasa pengantar Jepang yang ia usung, kami lebih memilih bahasa yang satu ini.
Mungkin atas nama pengalaman baru yang lebih menyegarkan setelah menjajal versi originalnya 6 tahun yang lalu, atau memang karena bahasa pengantar Jepang jauh lebih efektif “menjual” cita rasa Ghibli Studios yang memang berperan besar dalam pengembangan game yang satu ini. Melihat scene-scene dengan cita rasa anime Ghibli yang kental kini juga diperkuat dengan dialog berbahasa Jepang yang mengekspresikan perasaan dengan begitu baik, harus diakui, mengamplifikasi kualitas Ni no Kuni: Wrath of the White Witch yang pada dasarnya memang sudah merupakan sebuah game JRPG berkualitas.
Kedua? Anda juga akan memiliki opsi untuk memilih (setidaknya di versi Playstation 4 PRO) kami jajal, untuk memainkan petualangan Anda dalam format – 4K native dengan 30fps gameplay atau 1440p dengan 60fps gameplay. Opsi yang bisa Anda pilih di menu awal ini tentu saja akan mempengaruhi pengalaman seperti apa yang Anda dapatkan. Kami sendiri menyarankan Anda untuk lebih memilih untuk mencicipinya di 1440p60fps jika Anda menginginkan cita rasa pertarungan yang lebih mulus dan cepat, mengingat ia juga terasa mempengaruhi kecepatan bergeraknya dialog bar yang sudah pasti muncul di game JRPG seperti ini.
Menikmati kembali Ni no Kuni: Wrath of the White Witch di tahun 2019 dengan visualisasi menawan tentu tidak akan lengkap tanpa musik racikan Joe Hisaishi yang tetap akan setia menemani proses eksplorasi Anda, sejak Anda berada di Motorville hingga berpetualang menyisiri padang pasir untuk menyelamatkan dunia istimewa milik Drippy ini.
Secara garis besar, apa yang ditawarkan oleh Level-5 via proses Remastered ini memang membuat Ni no Kuni: Wrath of the White Witch terasa lebih modern dan relevan untuk disandingkan dengan game AAA saat ini. Berita baik yang tentu saja berpotensi untuk membuatnya kian dilirik dan dinikmati para penggemar JRPG di seluruh dunia yang sempat terhalang masalah platform untuk terjun masuk.
Remaster Niat!
Salah satu yang fantastis dari Ni no Kuni: Wrath of the White Witch adalah fakta bahwa proses Remaster yang ia tawarkan, memang tidak main-main. Kami akan menyediakan segudang screenshot sebagai penutup artikel ini untuk membiarkan Anda mengambil perbandingan sendiri seberapa signifikan perbaikan visual yang ia tawarkan dibandingkan dengan versi Playstation 3 di 6 tahun yang lalu.
Jika Anda memilih untuk memainkannya di 4K30fps, maka Ni no Kuni: Wrath of the White Witch Remastered juga berhasil tampil super tajam dengan warna yang terasa lebih cerah. Strateginya sepertinya dicapai dengan membuat outline di setiap karakter yang dibangun untuk mencitrakan anime, menjadi jauh lebih tebal. Hasilnya, keseluruhan pengalaman memang terasa lebih tajam dan jelas, namun harus diakui, terasa canggung di beberapa titik terutama saat proses eksplorasi di dunia terbuka yang membuat model karakter Oliver seperti diisi dengan dua bola mata palsu. Tekstur definisi tinggi ini juga diaplikasikan untuk dunia yang ia temui, dari sekedar objek-objek tak penting, daun di pepohonon, hingga para NPC yang ada.
Jika Anda memilih untuk memainkannya di 1440p60fps, maka kenyamanan saat bermain adalah keuntungan yang Anda tuai. Memainkan game ini di framerate lebih tinggi memang terasa lebih nyaman, dan harus diakui, menjadi preferensi pribadi kami. Memainkan game ini di 1440p tetap menjanjikan kualitas visualisasi yang tajam, namun dengan outline karakter yang berakhir tidak setebal ketika Anda mencicipinya di 4K.
Sedikit pengorbanan di sisi visual ini terasa sepadan dengan peningkatan framerate yang tentu saja, signifikan. Berita baiknya lagi? Proses kami menjajal mode yang satu ini juga mengkonfirmasikan framerate 60fps yang sangat stabil, dengan tanpa penurunan signifikan baik ketika Anda sedang berjalan-jalan ataupun masuk ke mode pertarungan.
Salah satu langkah remaster niat lain yang mengundang rasa apresiasi ekstra dari kami adalah komitmen untuk memastikan cut-scene ala anime yang ia usung juga mendapatkan penyempurnaan yang sama. Tidak seperti banyak proyek Remaster lain yang biasanya mengabaikan aspek ini dan berakhir dengan kualitas FMV resolusi rendah yang melukai pengalaman yang ada, Level-5 sepertinya bekerja keras untuk memastikan cut-scene ikonik ini juga dipertajam. Menjajalnya di televisi 4K 50inchi kami memperlihatkan cut-scene anime tajam yang seharusnya, tanpa ada kesan bahwa ia “datang” dari versi Playstation 3 yang tentu saja, mengusung resolusi lebih rendah. Kami harus mengakui bahwa kami terkagum-kagum pada komitmen seperti ini dan berakhir jatuh hati lebih jauh dengan proyek remaster Ni no Kuni: Wrath of the White Witch ini.
https://www.facebook.com/pladidus/videos/10217830274922848/
Maka dengan kualitas remaster super niat yang ia usung serta opsi yang bisa disesuaikan dengan preferensi Anda, bisa disimpulkan bahwa Bandai Namco, Level-5, dan QLOC melakukan tugas yang fantastis dengan Ni no Kuni: Wrath of the White Witch Remastered ini. Ia berhasil tampil sebagai produk yang menggoda untuk gamer yang sudah mencicipi versi originalnya dan menginginkan pengalaman yang lebih relevan dari sisi presentasi serta gamer-gamer pencinta JRPG yang sayangnya sempat melewatkan seri originalnya karena satu atau dua hal. Great job, Bandai Namco!