10 Film Seri / Lepas Netflix yang Pantas Dijadikan Video Game!

Reading time:
March 31, 2020
  1. La Casa de Papel (Money Heist)

la casa de papel

Netflix memang tidak menjadi produsen dari season pertama La Casa de Papel yang merupakan sebuah film seri asal Spanyol, namun perusahaan ini bisa dibilang, membawa film dengan judul lain “Money Heist” ini bergerak ke arah yang lebih mainstream. Usaha para pelaku kriminal untuk tidak hanya merampok tetapi juga “menyandera” bank besar dan mesin cetak uang yang mereka miliki ini memang dipenuhi dengan sisi drama dan aksi. Ada dua genre yang bisa dieksekusi dengan konsep perampokan seperti ini. Pertama? Meracik game ala Payday, dengan karakter yang punya spesialisasi masing-masing, yang membuatnya bisa berkolaborasi dengan lebih baik untuk menyelesaikan misi yang ada. Kedua? Membayangkannya sebagai game interactive story ala Until Dawn dimana Anda harus berhadapan dengan konsekuensi kematian karakter secara permanen yang juga mengubah jalan cerita, juga bisa membawa La Casa de Papel ke level yang lebih tinggi.

  1. Black Mirror

black mirror

Teknologi memang membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan karenanya, juga berujung dengan kualitas hidup yang lebih baik. Namun di sisi lain, teknologi juga selalu punya potensi untuk “mengendalikan” dan “menjajah” manusia, terlepas dari keengganan untuk mengakuinya. Proses adaptasi Black Mirror yang notabene hadir dalam format episodik tentu paling maksimal jika berakhir menjadi game interactive story seperti yang sudah diperlihatkan “Bandersnatch”. Eksekusi opsi dan konsekuensi yang menyeluruh akan menjadi daya tarik utama jika ia berhasil masuk ke ranah yang satu ini. Satu hal lain yang paling kami inginkan? Bahwa alih-alih mengikuti format cerita dari film seri Netflx-nya, kami justru ingin versi video gamenya datang dengan cerita original yang sekedar “meminjam” nama Black Mirror, namun mempertahankan tema keseraman teknologi yang sama.

  1. Megalobox

megalobox

Sebutkan game olahraga “kekerasan” fisik yang tersedia di pasaran saat ini? Jika harus menyusun daftar, maka hanya akan dua nama yang Anda temui – UFC dari EA dan WWE 2K dari 2K Games. Perhatian untuk olahraga tinju yang terhitung minim membuat game keren seperti Fight Night tidak lagi dieksplorasi oleh EA. Di tengah keterbatasan seperti ini, di mata kami, satu-satunya cara untuk membuat sebuah game tinju menjadi relevan lagi adalah dengan melihat film-film fiksi sebagai pondasi cerita dan mekanik gameplay. Bahwa dengan implementasi mekanik yang fantastis, ia bisa menawarkan sensasi tinju yang sudah lama kita rindukan, namun tetap dipertahankan dengan sisi dramatisasi khas anime yang seharusnya. Bahkan lebih fantastis lagi jika ia juga mengusung sebuah cerita yang koheren untuknya, sembari memastikan bahwa sensasi tinju sebagai olahraga lah yang ditonjolkan. Di kondisi genting seperti, mengapa tidak menggunakan Megalobox?

  1. Kingdom

the kingdom

Agak sedikit aneh memang melihat sebuah film seri Korea masuk ke dalam daftar ini. Namun tenang saja, Anda yang tidak terlalu familiar dengan Kingdom dan cukup sensitif dengan cerita romantis film dramat Korea boleh sedikit lega. Kingdom membawa cerita masa kerajaan Korea di masa lalu yang secara menakjubkan, berhasil menggabungkan plot konspirasi politik dengan pertempuran melawan para zombie yang super menyeramkan di tengah terbatasnya teknologi untuk melawan balik. Kami bisa melihat game ini hadir dalam format interactive story, namun juga berharap bahwa proses adaptasinya akan berujung jadi game action dengan sedikit elemen Souls-like berbasis pedang untuk menghabisi para zombie ini. Intinya adalah menawarkan cerita kuat, elemen action yang tidak terlalu berlebihan untuk memastikan sensasi bertarung yang masih mengakar pada realita. Kami memimpikan sebuah skenario game survival horror ala Resident Evil, dengan setting kerajaan Korea di masa lalu, yang menjadikan aksi pedang sebagai mekanik gameplay dasar.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…