10 Film Seri / Lepas Netflix yang Pantas Dijadikan Video Game!
-
La Casa de Papel (Money Heist)

Netflix memang tidak menjadi produsen dari season pertama La Casa de Papel yang merupakan sebuah film seri asal Spanyol, namun perusahaan ini bisa dibilang, membawa film dengan judul lain “Money Heist” ini bergerak ke arah yang lebih mainstream. Usaha para pelaku kriminal untuk tidak hanya merampok tetapi juga “menyandera” bank besar dan mesin cetak uang yang mereka miliki ini memang dipenuhi dengan sisi drama dan aksi. Ada dua genre yang bisa dieksekusi dengan konsep perampokan seperti ini. Pertama? Meracik game ala Payday, dengan karakter yang punya spesialisasi masing-masing, yang membuatnya bisa berkolaborasi dengan lebih baik untuk menyelesaikan misi yang ada. Kedua? Membayangkannya sebagai game interactive story ala Until Dawn dimana Anda harus berhadapan dengan konsekuensi kematian karakter secara permanen yang juga mengubah jalan cerita, juga bisa membawa La Casa de Papel ke level yang lebih tinggi.
-
Black Mirror

Teknologi memang membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan karenanya, juga berujung dengan kualitas hidup yang lebih baik. Namun di sisi lain, teknologi juga selalu punya potensi untuk “mengendalikan” dan “menjajah” manusia, terlepas dari keengganan untuk mengakuinya. Proses adaptasi Black Mirror yang notabene hadir dalam format episodik tentu paling maksimal jika berakhir menjadi game interactive story seperti yang sudah diperlihatkan “Bandersnatch”. Eksekusi opsi dan konsekuensi yang menyeluruh akan menjadi daya tarik utama jika ia berhasil masuk ke ranah yang satu ini. Satu hal lain yang paling kami inginkan? Bahwa alih-alih mengikuti format cerita dari film seri Netflx-nya, kami justru ingin versi video gamenya datang dengan cerita original yang sekedar “meminjam” nama Black Mirror, namun mempertahankan tema keseraman teknologi yang sama.
-
Megalobox

Sebutkan game olahraga “kekerasan” fisik yang tersedia di pasaran saat ini? Jika harus menyusun daftar, maka hanya akan dua nama yang Anda temui – UFC dari EA dan WWE 2K dari 2K Games. Perhatian untuk olahraga tinju yang terhitung minim membuat game keren seperti Fight Night tidak lagi dieksplorasi oleh EA. Di tengah keterbatasan seperti ini, di mata kami, satu-satunya cara untuk membuat sebuah game tinju menjadi relevan lagi adalah dengan melihat film-film fiksi sebagai pondasi cerita dan mekanik gameplay. Bahwa dengan implementasi mekanik yang fantastis, ia bisa menawarkan sensasi tinju yang sudah lama kita rindukan, namun tetap dipertahankan dengan sisi dramatisasi khas anime yang seharusnya. Bahkan lebih fantastis lagi jika ia juga mengusung sebuah cerita yang koheren untuknya, sembari memastikan bahwa sensasi tinju sebagai olahraga lah yang ditonjolkan. Di kondisi genting seperti, mengapa tidak menggunakan Megalobox?
-
Kingdom

Agak sedikit aneh memang melihat sebuah film seri Korea masuk ke dalam daftar ini. Namun tenang saja, Anda yang tidak terlalu familiar dengan Kingdom dan cukup sensitif dengan cerita romantis film dramat Korea boleh sedikit lega. Kingdom membawa cerita masa kerajaan Korea di masa lalu yang secara menakjubkan, berhasil menggabungkan plot konspirasi politik dengan pertempuran melawan para zombie yang super menyeramkan di tengah terbatasnya teknologi untuk melawan balik. Kami bisa melihat game ini hadir dalam format interactive story, namun juga berharap bahwa proses adaptasinya akan berujung jadi game action dengan sedikit elemen Souls-like berbasis pedang untuk menghabisi para zombie ini. Intinya adalah menawarkan cerita kuat, elemen action yang tidak terlalu berlebihan untuk memastikan sensasi bertarung yang masih mengakar pada realita. Kami memimpikan sebuah skenario game survival horror ala Resident Evil, dengan setting kerajaan Korea di masa lalu, yang menjadikan aksi pedang sebagai mekanik gameplay dasar.