4. Dragon Quest VIII: Journey of the Cursed King

Harus jujur, ketika kami pertama kali mencicipi Dragon Quest VIII ketika versi bajakannya tersedia di masa lalu, kami tidak menyukainya. Nama besar Dragon Quest yang selalu dibicarakan oleh banyak majalah game di kala itu memang mengundang rasa penasaran, namun berakhir dengan kekecewaan setelah menemukan sistem pertarungan tanpa tampilan karakter yang ia usung. Kami melihatnya sebagai sesuatu yang aneh untuk mesin “sekuat” Playstation 2. Namun begitu kami memantapkan niat dan kembali, menikmati kisah sederhana yang ia usung, kami berakhir jatuh hati. Pengalaman JRPG klasik yang diusung Dragon Quest VIII didukung dengan cerita yang kuat, sistem pertarungan yang butuh strategi untuk ditundukkan, proses grinding yang anehnya berakhir memuaskan, hingga ragam misi sampingan yang bisa Anda selesaikan. Kecintaan pada Dragon Quest VIII menjadi salah satu alasan mengapa kami begitu menantikan Dragon Quest XI yang untungnya, juga memesona!

3. Persona 3

Apakah Persona bisa disebut sebagai seri JRPG yang populer di era Playstation pertama? Jawabannya, tidak. Kehadiran ekstra performa yang diusung Playstation 2 menghasilkan kesempatan bagi Atlus untuk membawa seri ini lebih jauh dalam Persona 3 – seri JRPG yang sepertinya berhasil melahirkan begitu banyak penggemar franchise ini, pengikut setia, seperti kami. Kombinasi yang meleburkan simulasi hidup anak sekolah yang disajikan dalam bentuk UI dan musik penuh gaya dan kisah petualangannya sebagai organisasi yang melawan monster kegelapan ternyata memuat sebuah tema cerita yang gelap. Kontroversi yang sempat mengitari nama Persona 3 memang kuat di kala rilisnya, terutama saat animasi untuk memanggil sang Persona hadir dalam bentuk pistol yang ditembakkan ke arah kepala.

2. Final Fantasy X

 

Sebuah pembuktian seberapa jauh performa antara Playstation 1 dan Playstation 2 adalah apa yang berhasil ditawarkan oleh Final Fantasy X oleh Square Enix. Apa yang membuat seri ini begitu istimewa di kala rilisnya? Tentu saja bukan hanya soal visualisasi yang memesona atau bagaimana keping DVD kini juga bisa memuat data audio dengan konten voice acting penuh yang membuat ceritanya kini lebih imersif saja. Kami jatuh hati pada Final Fantasy X karena sisi ceritanya yang ternyata jauh lebih dewasa dari yang dibayangkan. Ia menjadi semacam kritik pedas soal sistem keagamaan dan kepercayaan jika Anda memerhatikan ceritanya lebih jauh. Di era rilisnya, ia juga menjadi seri Final Fantasy pertama yang tidak ragu memperlihatkan kisah cinta eksplisit yang juga dipadukan dengan aksi ciuman paling dramatis dengan alunan “Suteki Da Ne” yang emosional. Ketika scene ini mengemuka, kita semua sepertinya bisa mulai memahami dan mengerti, bahwa video game dan Final Fantasy kini tidak lagi sekadar dalam ranah anak-anak saja. Ini adalah sebuah konten yang cocok untuk manusia-manusia remaja.

1. Tales of the Abyss

Jika Anda termasuk gamer yang mengikuti sepak terjang kami dan kecintaan kami pada game-game JRPG, maka Anda sepertinya tidak akan asing lagi dengan kecintaan kami pada seri Tales yang menurut kami masih merupakan seri Tales terbaik – Tales of Abyss. Seperti yang terjadi dengan Final Fantasy X, ia menjadi seri yang seolah hendak membuktikkan bahwa seri Tales juga bisa memuat cerita berat dengan twist super keren yang tidak lagi ditujukan untuk anak-anak. Satu yang membuat kami jatuh hati darinya adalah fakta bahwa cerita yang diusung, tidak selalu jatuh pada trope soal sekelompok anak muda yang berusaha menyelamatkan dunia saja. Konflik yang mengemuka juga diikuti dengan pertumbuhan dan perkembangan karakter-karakter yang sempat terlibat di dalamnya, membuat bobot kisahnya jauh lebih memesona daripada kebanyakan game JRPG yang dilepas di kala itu. Dikombinasikan dengan sistem pertarungan seru dan ragam tantangan yang bisa Anda tundukkan, Tales of Abyss masih jadi favorit. Jangan lupakan juga musik Bump of Chicken yang memulai film animasi pembukanya yang sukses, siap untuk membangun hype sejak awal.

Di atas adalah 20 game RPG yang menurut kami, pantas untuk dikategorikan sebagai yang terbaik di antara yang terbaik di era Playstation 2. Tentu saja pilihan yang kami ambil didasarkan pada game-game yang secara personal pernah kami jajal, terlepas dari apakah ia berakhir kami selesaikan atau tidak. Artikel ini memang ditulis untuk merayakan ulang tahun ke-20 Playstation 2 yang walaupun sudah uzur, masih tetap membakar memori dengan ingatan indah soal game-game keren, terutama yang berangkat dari genre ini. Untuk Anda yang tidak cukup “tua” untuk menikmati masa keemasan Playstation 2, Anda bisa melihatnya sebagai daftar rekomendasi untuk memperdalam library game RPG lawas Anda.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua game RPG yang sempat tersedia untuk Playstation 2, eksklusif ataupun tidak, game RPG mana yang menurut Anda pantas untuk dikategorikan sebagai yang terbaik di antara yang terbaik? Feel free to comment and expand the list!