Review Final Fantasy VII Remake: Berhasil Menggapai Kemustahilan!

Reading time:
April 6, 2020

Advent Children V2

final fantasy vii remake jagatplay 86
Presentasi mumpuni, terutama dari cut-scene keren dan sinematik yang ia usung, membuat FF VII Remake terasa seperti “Advent Children 2.0”

Ketika Square Enix pertama kali mengumumkan bahwa chapter pertama Final Fantasy VII Remake hanya akan mengambil Midgar saja sebagai setting, banyak gamer yang terkejut. Bagaimana tidak? Karena untuk sebuah “porsi kecil” dari cerita versi originalnya, ia membutuhkan dua keping disc blu-ray yang notabene mengindikasikan kebutuhan data sekitar 80 – 100 GB. Square Enix di kala itu beralasan bahwa besarnya data ini terjadi karena banyaknya aset unik yang mereka suntikkan, dari sekedar objek yang bisa Anda temukan, cut-scene, animasi, hingga NPC yang Anda temui. Kami dengan bangga mengumumkan bahwa mereka tidak membual soal itu. Selamat datang di Midgar yang “seharusnya”!

Hadir dengan visualisasi lebih modern berkat implementasi Unreal Engine 4 yang solid, Square Enix berhasil membangun Midgar yang memesona untuk Final Fantasy VII Remake. Untuk gamer yang sempat mencicipi versi originalnya, menemukan kembali lokasi-lokasi ikonik dari beragam Sector Midgar dalam proporsi yang seharusnya, lengkap dengan ragam detail dari desain interior hingga tata cahaya dramatis yang ia usung memang meninggalkan emosi tersendiri. Bahwa untuk pertama kalinya, Anda akhirnya bisa merasakan Midgar yang seharusnya. Detail seperti ini juga membuat presentasi cerita menjadi lebih baik, karena Anda bisa merasakan secara langsung aksi-konsekuensi yang berputar soal aksi petempuran antara Avalanche dan Shinra. Modernisasi ini memberikan Anda gambaran soal skala yang seharusnya, yang tentu tidak bisa dihadirkan grafis Playstation 1 di tahun 1997.

Namun ingat, Final Fantasy VII Remake bukanlah sebuah game open-world super luas terlepas dari ukuran data yang ia usung. Mengikuti kisah dari seri originalnya, tempat yang Anda singgahi akan berkutat hanya pada beberapa Sector Midgar, yang tentu saja dipengaruhi oleh aksi Cloud dkk. Tetapi seperti yang kami bicarakan sebelumnya, kuncinya ada pada detail. Setiap sector yang dahulu hanya diisi dengan satu dua-karakter NPC dan lokasi yang tidak terlalu menawan ini, diracik ulang untuk mempresentasikan Midgar dalam skala yang seharusnya. Setiap sector yang Anda kunjungi berperan sebagai hub terpisah yang masing-masing memuat kehidupannya sendiri-sendiri, dimana misi-misi sampingan juga tersedia di dalamnya. Setiap sector ini juga biasanya diperkuat dengan beberapa lokasi yang berperan sebagai “zona berbahaya”, biasanya di luar kota, dimana Anda bisa bertarung melawan monster-monster yang juga terkadang, menjadi tuntutan untuk side-mission tertentu. Tentu saja, pergerakan Anda menuju ke lokasi baru, seperti halnya di seri original, akan ditentukan oleh sejauh apa cerita Anda berjalan. Sekali lagi, ini bukan game open-world.

Dikombinasikan dengan model karakter definisi tinggi penuh detail yang akan selalu menemani Anda, yang juga diikuti dengan pergantian model senjata sesuai dengan Equipment yang Anda gunakan, maka mata Anda akan termanjakan selama menikmati FF VII Remake ini. Sayang, tekstur definisi tinggi bisa dibilang tidak merata. Ada beberapa lokasi di dalam Midgar dan beberapa objek, bahkan ketika ia disajikan dalam sebuah cut-scene esensial, yang masih terlihat mengusung tekstur resolusi rendah. Yang paling menarik? Ada keputusan visual yang bisa membuat gamer seri originalnya kegirangan dan gamer pendatang baru kebingungan. Seperti halnya di seri original, Final Fantasy VII Remake ternyata juga mengkombinasikan gambar dua dimensi sebagai background dan objek tiga dimensi untuk menciptakan ilusi skala Midgar, tanpa harus membebani banyak di sisi performa. Sebuah teknis lawas yang sudah jarang ditemui di industri game saat ini, yang di sisi lain, juga bisa disebut sebagai “homage” untuk era Playstation pertama dulu.

Lantas, mengapa kami mengambil sub-judul “Advent Children V2” untuk sub-judul di atas? Karena percaya atau tidak, dari semua sisi presentasi yang ia usung, cut-scene adalah salah satu bagian yang membuat Anda jatuh hati pada Final Fantasy VII Remake. Bahwa tidak lagi sekedar tampil hambar karena keterbatasan teknologi masa lampau, Square Enix tampil habis-habisan. Mereka membangun begitu banyak cut-scene dan animasi sinematik, terutama di sisi action, yang siap untuk memanjakan mata Anda. Pertarungan pedang cepat, aksi akrobatik, dramatisasi yang efektif membangun hype, hingga yang lebih “tenang” untuk membangun keterikatan emosional dieksekusi dengan manis. Gaya yang mereka sajikan? Anda seperti tengah melihat Advent Children, dalam format lebih interaktif.

Maka Anda yang sempat menikmati Advent Children di masa lalu sepertinya sudah bisa mendapatkan gambaran kelas cut-scene seperti apa yang kami bicarakan di sini. Anda akan bertemu dengan aksi Cloud yang benar-benar merepresentasikan statusnya sebagai seorang 1st Class Soldier, dalam aksi cepat, penuh ledakan, bangunan runtuh, dan tebasan Buster Sword di sana-sini. Kerennya lagi? Tidak sekedar disajikan dalam bentuk cut-scene, aksi-aksi ini juga terkadang melebur ke dalam pertarungan aktif yang Anda lakukan, terutama saat melawan boss. Pendekatan baru ini untuk alasan tidak langsung, membuat skala dan ragam aksi yang dilakukan Cloud dkk, di Advent Children, yang notabene dirilis di tahun 2005 silam, menjadi lebih bisa diterima. Ada rasa apresiasi ekstra dan fakta yang mau tidak mau harus diakui, bahwa presentasi visual game yang tengah Anda nikmati ini sudah berada di level lebih baik dan mumpuni daripada film CGI dari 15 tahun yang lalu. Menakjubkan!

Sisi presentasi ini kian menyempurna bersama dengan eksekusi voice acting yang juga fantastis, bahkan untuk versi bahasa Inggris yang kami gunakan di sepanjang permainan. Tidak hanya karena keberhasilan Square Enix untuk memilih dan menggunakan voice actor / actress yang terasa tepat untuk masing-masing karakter yang ada, tetapi juga kemampuan mereka membawa hidup karakter-karakter ini lewat intonasi yang terasa tepat dengan ekspresi wajah yang kini tentu saja, bisa dihadirkan dengan jauh lebih detail via implementasi engine yang lebih modern. Kami juga harus mengacungkan dua jempol untuk siapapun yang menulis dialog antar karakter ataupun yang berujung mentranslasikannya ke dalam bahasa Inggris. Tidak terasa canggung sama sekali, penulisan dialog yang tentu saja banyak diubah dari versi originalnya, berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Ia membangun terasa tepat di tengah situasi yang dihadapi karakter-karakter ini, sekaligus membantu membangun kepribadian unik masing-masing yang dahulu terasa samar. Anda misalnya saat ini, bisa menilai dan membandingkan kepribadian dan ekspresi seperti apa yang mendefinisikan siapa Tifa, Aerith, dan Jessie, dan mulai mengobarkan perang Waifu klasik Anda dalam skala lebih tinggi.

Sementara dari sisi musik, kembalinya Nobuo Uematsu sebagai “kepala” untuk OST Final Fantasy VII Remake yang notabene legendaris di masa lalu, adalah keputusan termanis yang bisa diambil Square Enix. Anda akan menemukan track-track baru yang tidak kalah membuat bulu kuduk Anda merinding khas Nobuo Uematsu, sembari menikmati gubahan baru untuk beberapa musik klasik yang masih familiar di telinga Anda. Satu hal menarik adalah variasi genre yang cukup mengejutkan. Bahwa tidak lagi terpaku pada musik lawasnya, bersama dengan implementasi fitur Jukebox yang memungkinkan Anda mencari kepingan musik in-game dan memutarnya kapan saja, Anda akan bertemu dengan banyak musik dengan pendekatan lebih modern, dari jazz hingga rock sekalipun.

Maka dari sisi presentasi, Final Fantasy VII Remake sepertinya pantas digadang untuk sebagai salah satu proyek remake terbaik yang pernah tersedia di pasaran. Walaupun ada beberapa objek resolusi rendah yang terlihat jelas dan cukup membuat salah satu scene penting terasa “aneh”, namun secara keseluruhan ia memenuhi apa yang Anda inginkan untuk judul selegendaris ini. Model karakter fantastis, desain ulang memanjakan mata, Midgar yang kini terasa seperti sebuah kota raksasa yang seharusnya, tata cahaya dramatis, cut-scene aksi selevel Advent Children di hampir semua kesempatan, musik khas Nobuo Uematsu, hingga voice acting fantastis. Terlepas dari apakah Anda datang sebagai gamer pendatang baru ataupun gamer yang sempat mencicipi versi originalnya, Anda akan jatuh hati sejak pandangan pertama.

Menyelam Lebih Dalam

final fantasy vii remake jagatplay 65
Dengan teknologi yang memungkinkan hal ini terjadi, ia menawarkan kesempatan untuk menyelami karakter dan dinamika mereka lebih dalam.

Apalah arti sebuah game Remake jika tidak bisa memberikan nilai tambah? Nilai tambah ini bisa berujung menjadi apa saja, dari sekedar pembenahan gameplay untuk cita rasa lebih modern dan nyaman hingga penyesuaian beragam elemen seperti visual ataupun musik. Lantas, bagaimana dengan Final Fantasy VII Remake itu sendiri? Bagi Square Enix dan sepertinya banyak gamer seri originalnya, Final Fantasy VII selalu soal karakter dan cerita menarik yang ia usung. Lewat presentasinya yang didukung dengan teknologi termutakhir inilah, Square Enix memberikan sebuah kesempatan untuk menyelami karakter-karakter ini dalam, baik dari sisi cerita, interaksi, ataupun dialog.

Dan eksekusinya berakhir benar-benar memukau. Bahwa cita rasa “Advent Children” yang kami sebut sebelumnya tidak selalu berakhir dengan cut-scene yang penuh dengan sisi aksi akrobat yang gila. Square Enix menyuntikkan begitu banyak cut-scene yang ditujukan untuk satu hal – mengeksplorasi hubungan-hubungan antar karakter yang ada, dimana Cloud beruntungnya, tidak selalu jadi fokus. Lewat kombinasi dialog natural, voice actor / actress mumpuni, dan Unreal Engine 4 yang kini bisa menawarkan detail wajah jauh lebih baik untuk ekspresi emosi, Anda akan memahami karakter-karakter yang sudah Anda kenal sejak tahun 1997 ini dengan jauh lebih baik. Ada kegetiran, ada rasa sayang, ada ketakutan, ada kecemasan, ada harapan, dan ada persahabatan yang terwakili lebih baik di sini.

Anda akan bertemu dengan banyak cut-scene baru yang tidak ada di seri originalnya, yang akan membantu Anda memahami dan menyelami kepribadian dan motivasi masing-masing karakter dengan lebih dalam. Dari yang penuh dengan rasa cinta dan sayang, seperti hubungan antara Barret dan anak perempuan yang begitu ia cintai – Marlene. Lewat perbincangan, ekspresi wajah, pilihan dialog, hingga tindak-tanduknya, Anda bisa memahami bahwa Marlene adalah “dunia” Barret. Anda bisa memahami betapa ia siap melakukan apapun untuk masa depan Marlene yang lebih baik, bahkan jika ia berhubungan dengan usaha untuk menghancurkan Shinra sekalipun dengan cap teroris yang harus ia bawa. Ketika Marlene berpotensi jadi korban keganasan Shinra, getar, tangis, dan kecemasan Barret dipresentasikan nyaris sempurna, membuat Anda memahami bagaimana hancurnya ia sebagai seorang ayah.

Pendalaman karakter ini juga terjadi di situasi yang lebih “ringan” dan menyenangkan, seperti interaksi persahabatan antara Aerith dan Tifa yang di beberapa situasi, memang berpetualang bersama dengan Cloud. Melihat bagaimana dua karakter wanita ini tidak ragu untuk mengekspresikan keimutan mereka saat menggoda Cloud, atau bagaimana mereka saling melakukan toss satu sama lain ketika berhasil mencapai misi tertentu siap untuk membuat senyum lebar Anda merekah secara otomatis. Di situasi yang sulit, Anda juga bisa melihat bagaimana Tifa dan Aerith berusaha menyokong satu sama lain secara moral, membuat perasaan “Girl Power!” yang tidak terwakili sama sekali di seri original, kini menyeruak lebih kuat. Senyum Anda juga tidak akan tertahankan ketika melihat ragam strategi yang diambil oleh Jessie misalnya, untuk membuat Cloud terus tersipu malu.

Satu desain fantastis dari Final Fantasy VII Remake juga mengakar pada keberhasilannya untuk membuat pengalaman Anda lebih imersif, lewat sistem opsi yang kini muncul dalam beragam situasi cut-scene yang ada. Anda memang tidak akan bisa mengubah jalan cerita dan berujung mendapatkan ending alternatif, namun berdasarkan pilihan yang Anda ambil,  Anda akan memancing respon unik tertentu. Square Enix juga sepertinya memahami salah satu daya tarik Final Fantasy VII yang berpusat pada hubungan dinamika romansa antara Cloud dan karakter wanita lainnya (selain Yuffie) yang kini juga didorong dengan lebih baik. Sebagai contoh? Jika Aerith dan Tifa sama-sama jatuh dari tempat tinggi dan berujung tidak sadarkan diri, karakter mana yang akan Anda bangunkan terlebih dahulu? Final Fantasy VII Remake mendorong hal-hal potensial soal hubungan karakter yang di beberapa kesempatan, juga diterjemahkan dalam format yang lebih interaktif.

Melihat dan merasakan langsung bagaimana karakter-karakter ini saling berbicara satu sama lain, merespon, dan bereaksi adalah salah satu daya tarik utama dari Final Fantasy VII Remake. Bahwa tidak lagi sekedar sprite seperti di versi original yang sekedar bertutur lewat kotak teks di atas kepala mereka, yang hadir tanpa intonasi dan ekspresi, Anda kini berkesempatan untuk menyelami karakter dan dunia Final Fantasy ini lebih baik. Apalagi dengan beberapa lore yang kini juga diperluas, yang tentu saja, harus Anda selami sendiri nanti.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…