Review Captain Tsubasa – Rise of New Champions: Bola adalah Teman!
Bola Adalah Teman
Hampir semua gamer yang sempat mencicipi game anime di bawah bendera Bandai Namco sepertinya akan setuju bahwa untuk urusan presentasi, mereka memang tidak pernah mengecewakan. Ada beberapa proyek eksperimen “aneh” seperti Jump Force yang siap untuk membuat Anda menggaruk-garuk kepala memang, namun untuk sebagian besar yang lain, mereka paham gaya visualisasi seperti apa yang harus mereka adaptasikan untuk memuaskan para fans. Kepuasan sama yang akan dirasakan oleh para fans Tsubasa di Captain Tsubasa: Rise of New Champions ini.
Dengan menggunakan teknik visualisasi anime yang sudah begitu lumrah di industri saat ini, Captain Tsubasa: Rise of New Champions hadir dengan presentasi visual yang seharusnya. Bagi gamer yang familiar, tidak akan ada kesulitan untuk mengenali siapa saja karakter yang muncul di layar pada saat cerita disajikan dalam dialog ataupun saat mereka bertanding di lapangan hijau. Dipadukan dengan voice-acting yang juga tersedia di hampir semua dialog, Anda akan bertemu dengan sensasi anime yang kuat di sini. Sayangnya, tidak kesemuanya disajikan dinamis memang. Sebagian besar dialog ditawarkan dalam keadaan karakter yang sekadar berdiri diam yang kemudian diikuti transisi scene instan jika mereka memang butuh melakukan sesuatu. Setidaknya, varian cerita yang disajikan tidak selalu berpusat hanya pada perjuangan Tsubasa saja, tetapi juga kisah karakter sampingan yang berada dalam satu tim ataupun berada di tim lawan.
Bagian paling fantastis dari Captain Tsubasa: Rise of New Champions tentu saja berujung pada eksekusi beragam animasi serangan yang bisa Anda picu di sini, seperti serangan Si Kembar Tachibana atau Neo Tiger Shot milik Hyuga. Bahkan lebih baik dari versi anime-nya, setiap scene serangan spesial yang dipicu ini memuat animasi halus yang pantas dipuja-puji, membuat setiap dari mereka memang terasa super kuat, indah dan berbahaya di saat yang sama. Dipadukan kembali dengan voice acting yang solid, ia akan memenuhi apa yang Anda idam-idamkan. Tidak cukup sampai di sana, beberapa serangan bahkan cukup untuk meninggalkan kerusakaan tersendiri di lapangan, seperti garis rumput yang hancur karena tendangan milik Hyuga misalnya.
Satu hal lain yang cukup kami apresiasi di sini adalah fakta bahwa animasi-animasi ini muncul dan tenggelam dalam waktu yang singkat. Karenanya, ia tidak mengganggu flow jalannya pertandingan dan Anda akan tetap menikmati pacing layaknya sebuah game sepakbola fantasi yang seharusnya. Keputusan untuk hadir singkat ini juga membuat Anda tidak akan berkeberatan untuk mengeksekusi serangan-serangan ini berulang-ulang tanpa cepat merasa bosan. Apresiasi ekstra juga mengalir pada fakta bahwa animasi-animasi keren ini tidak hanya terkunci pada aksi serangan saja. Akan ada animasi dramatis untuk mereka yang bermain di lapangan tengah hingga benteng pertahanan, dari sekadar menahan bola hingga aksi passing yang bisa berujung pada serangan kombinasi. Anda bahkan akan mendapatkan aksi zoom singkat yang membuat aksi sliding tackle kini terlihat super keren.
Maka seperti game Captain Tsubasa yang seharusnya, apa yang bisa Anda lakukan di lapangan akan bergantung pada karakter mana yang tengah Anda kendalikan. Tamsoft dan Bandai Namco memastikan bahwa apa yang bisa dilakukan dan tidak dilakukan karakter-karakter ini memang akurat sesuai dengan sumber materi. Karakter yang memang tidak bisa melakukan tendangan kuat nan istimewa tidak akan bisa memicu tendangan tersebut. Sementara karakter yang memang kuat di garis pertahanan akan dibekali dengan animasi dan gerakan spesial yang berhubungan dengan aksi-aksi bertahan dan merebut bola. Karakter yang serangan spesial-nya berhubungan dengan tandukan memang butuh umpan bola lambung sebelum bisa memicu-nya. Kondisi seperti ini membuat setiap karakter terasa unik dan berbeda dan bukan sekadar “Tsubasa-dengan-bentuk-berbeda” saja.
Walaupun cerita untuk Captain Tsubasa tidak pernah bisa dibilang “mendalam”, Tamsoft dan Bandai Namco tetap menawarkan sesuatu yang istimewa di sini. Selain mode pilihan respon di dialog yang akan memicu beragam reaksi berbeda, mereka juga membuat aksi dramatisasi cerita di dalam pertandingan bisa berubah sesuai dengan kondisi pertandingan yang ada. Anda bisa jadi menemukan cut-scene yang berbeda saat menikmati pertandingan yang sama. Hal inilah yang terjadi pada kami saat berperan sebagai Nankatsu dan berjuang melawan sekolah milik Hitoshi Jito pertama kalinya. Di pertandingan pertama, kami kalah, dan mau tidak mau harus melakukan Restart Match. Betapa terkejutnya kami ketika menemukan bahwa pertandingan kedua kami ternyata memuat cut-scene yang tidak kami temukan di match pertama, sekaligus tidak memuat scene yang sempat terpicu di sana. Dialog yang muncul di Half-Time ketika Anda tengah menang ataupun kalah, juga berbeda.
Satu aspek dramatisasi lain yang mungkin bisa berakhir Anda dukung atau benci adalah kebutuhan untuk menuturkan cerita di sisi gameplay, yang bisa berujung mempengaruhi skor yang Anda dapatkan. Jika di sesuai anime, tim yang dipimpin Tsubasa harus kebobolan di awal karena serangan istimewa dari tim lawan, maka Anda akan mendapatkan cut-scene khusus dan menerima (walaupun tidak ikhlas) bahwa tim Anda harus kebobolan. Tetapi di beberapa sisi cerita, hal sebaliknya bisa terjadi. Ketika Tsubasa belajar mengeksekusi Drive Shot untuk pertama kalinya atau ketika Hyuga belajar soal Neo Tiger Shot, ini berarti ada ekstra gol untuk tim Anda tanpa harus bersusah payah. Pilihan seperti ini memang rasional mengingat kisah versi anime / manga dijadikan sebagai basis, tetapi sulit untuk tidak diakui, bisa terasa menyebalkan jika Anda berada di posisi yang tidak diuntungkan.
Sementara dari sisi musik, Captain Tsubasa: Rise of New Champions lebih banyak didominasi dengan musik baru. Sebagai gamer yang mengharapkan setidaknya ada “Dragon Screamer” dari DA PUMP yang notabene merupakan pengisi musik orisinil versi anime-nya yang ikonik, absennya lagu ini tentu saja jadi sumber kekecewaan tersendiri. Musik yang ditawarkan game ini tidaklah buruk, hanya saja tidak begitu ikonik hingga ia pantas untuk dibicarakan. Sejauh ini, ia ada untuk menjalankan tugas yang seharusnya ia jalankan. Namun jika Anda memang berujung jatuh hati pada salah satu track yang ada, Captain Tsubasa: Rise of New Champions juga menyediakan sesi khusus dimana Anda bisa mencari dan menikmati track ini secara terpisah.
Maka dengan semua kombinasi elemen-elemen ini, sisi presentasi Captain Tsubasa: Rise of New Champions memang pantas untuk diacungi jempol. Kita tidak sekadar bicara soal sisi visual yang ia hadirkan saja, tetapi juga ragam fitur ekstra tambahan seperti cut-scene yang berjalan dinamis bergantung pada situasi pertandingan di mode cerita misalnya. Sesuatu yang sudah sepantasnya, diapresiasi.
Bukan Game Bola Biasa
Dari segudang trailer yang sudah tersedia sebelum game ini tersedia di pasaran, Captain Tsubasa: Rise of New Champions memang mengambil basis game sepakbola yang seharusnya, dimana Anda dibekali dengan beragam standar dan strategi, hingga kesempatan untuk mengatur formasi dan bergonta-ganti pemain jika Anda menginginkannya. Strategi seperti melakukan umpan one-two, lambung untuk ditanduk, hingga pass-through juga tersedia di sini. Sensasi awal memainkan game ini memang akan meninggalkan rasa familiar jika Anda pernah memainkan PES atau FIFA sebelumnya. Namun pada akhirnya, ini tetap bukan game bola biasa.
Bukan game bola biasa dalam pengertian Anda tidak akan bisa memenangkan pertandingan satupun jika Anda memperlakukannya seperti game sepakbola seharusnya. Tidak percaya? Lihat saja dua pendekatan gameplay utama di sini. Pertama, Captain Tsubasa: Rise of New Champions tidak punya wasit! Benar sekali, Anda tidak salah membacanya, game ini tidak memiliki wasit! Ini berarti Anda bebas melakukan sliding tackle dari arah manapun Anda inginkan, tanpa ada konsekuensi sama sekali. Bahkan melakukan sliding tackle dari sudut-sudut “menyeramkan” justru akan sering berujung membantu Anda. Kondisi ini juga membuat Anda tidak akan bertemu dengan sistem seperti Free Kick misalnya, atau kartu kuning dan merah di situasi pertandingan apapun.
Kedua? Hampir mustahil untuk mencetak gol ke gawang lawan dengan hanya mengandalkan tendangan biasa. Di sepanjang permainan kami, hampir semua tendangan yang tidak berujung jadi jurus tertentu, sekuat apapun Anda menendangnya, tidak akan sulit untuk ditepis atau ditangkap oleh kiper. Di sisi lain, karena sistem tendangan istimewa sebagai ujung tombak, sistem “akurasi” tendangan juga tidak menjadi masalah di game ini. Anda bisa saja mengeluarkan jurus tandangan dengan sudut 180 derajat berbanding gawang yang Anda tuju dan animasi serangan yang muncul akan tetap mengarah seperti selayaknya bola yang ditendang dari depan.
Maka dikombinasikan kedua sistem ini, pondasi gameplay Captain Tsubasa: Rise of New Champions sebenarnya sederhana. Anda hanya butuh satu tombol misalnya untuk melakukan aksi gocek yang efektivitasnya bergantung pada timing dan apa yang dilakukan oleh lawan di depan Anda. Sisanya? Adalah memerhatikan dengan saksama sebuah bar kuning di atas setiap karakter yang disebut sebagai “Spirit” yang juga bisa Anda sederhanakan bak Stamina. Bar kuning ini akan menjadi resource untuk semua aktivitas Anda – melakukan sliding tackle, mengeksekusi serangan istimewa, hingga berlari. Spirit bar ini akan melakukan regenerasi setiap kali pemain berlari tenang atau diam di posisi mereka masing-masing.
Berperan bak Stamina untuk penyerang, pemain tengah, dan pemain bertahan, Spirit Gauge ini justru terasa seperti “bar HP” untuk para kiper. Setiap saat kiper berhasil menahan sepakan bola serangan, baik yang hadir biasa ataupun serangan istimewa, Spirit Gauge-nya akan berkurang untuk waktu yang sangat lama. Jika bar Spirit Gauge ini berujung habis atau jatuh ke warna merah, maka serangan selanjutnya akan punya kesempatan besar untuk masuk. Apalagi bar yang satu ini bagi para kiper, tidak akan mudah pulih seperti layaknya pemain yang lain. Ia hanya akan bisa pulih jika Anda melakukan shot-on-goal ke gawang lawan atau setelah Half-Time. Perlu diingat pula, ada beberapa jenis serangan istimewa pula yang bisa menghancurkan kiper terlepas dari berapapun jumlah Spirit Gauge yang mereka miliki, seperti serangan Neo Tiger Shot milik Hyuga misalnya.
Sistem menggunakan Spirit untuk serangan dan aksi istimewa milik setiap pemain juga untungnya, intuitif. Untuk pemain menyerang, Anda hanya perlu menahan tombol tendangan serang hingga bar serangan istimewa terpenuhi untuk bisa memicunya. Sebagai konsekuensi, karena proses “charging” ini butuh waktu beberapa detik, mereka jauh lebih rentan untuk direbut bolanya, apalagi jika Anda tidak memulainya dengan aksi gocek untuk membersihkan area terlebih dahulu. Bagi para pemain bertahan misalnya, aksi untuk melakukan blocking serangan istimewa lawan dengan tubuh atau kaki bisa dilakukan dengan hanya sekadar berdiri di jalur gerak bola, tanpa perlu memicu tombol apapun. Tentu saja selama Spirit Gauge penuh.
Maka dengan sistem sesederhana ini, sisa aksi yang butuh Anda lakukan hanyalah mengerti dan memahami apa saja yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan oleh setiap pemain. Seperti Tsubasa misalnya. Jika Anda menahan tombol serangan biasa, ia akan bisa melakukan Drive Shot dari jarak sejauh apapun. Namun jika Anda berada dalam posisi yang dekat dengan Misaki, ia bisa mengeksekusi serangan Dual-Shot andalan yang jauh lebih kuat. Jika ia menahan tombol pass-through ke pemain lain, ia akan melakukan aksi passing biasa. Namun jika kembali diarahkan kepada Misaki, Tsubasa bisa memicu serangan one-two istimewa dengannya seperti halnya di anime. Ini baru berbicara soal Tsubasa saja. Kita belum berbicara misalnya Hikaru Matsuyama – salah satu pemain bertahan yang memiliki aksi sliding tackle istimewa yang lebih efektif daripada melakukan aksi dorong badan, yang justru berkebalikan dengan apa yang bisa dilakukan seorang Hitoshi Jito. Dengan memahami setiap pemain yang Anda miliki, Anda akan bisa menggunakan Spirit Gauge dengan lebih baik.
Seiring dengan banyaknya aksi keren yang Anda picu, Anda juga akan pelan tapi pasti memenuhi sebuah bar power untuk tim yang jika dipicu, bergantung pada sang kapten, akan mengaktifkan efek tertentu dalam waktu yang terbatas. Efek ini sendiri disebut sebagai V-Zone. Ia bisa membuat keseluruhan tim Anda mendapatkan buff Spirit yang membuat Gauge ini kembali penuh secara instan dan mudah beregenerasi selama aktif atau membuat penyerang Anda kini punya power tendangan yang lebih kuat secara signifikan, hingga ia berujung lebih mudah membobol gawang lawan dari kejauhan. Anda juga bisa menggunakan keseluruhan bar V-Zone untuk mengeksekusi aksi pertahanan istimewa milik Kiper, yang akan membuat mereka menahan serangan apapun terlepas dari jumlah Spirit Gauge yang tersisa atau seberapa mematikannya tendangan yang harus ia terima.
Dengan menggunakan kombinasi-kombinasi elemen permainan ini sembari membiasakan diri untuk memahami bahwa ini adalah game sepakbola berbasis fiksi dan fantasi, maka Anda seharusnya tidak akan kesulitan untuk menciptakan momen-momen mengagumkan khas Tsubasa di sini. Mencari ruang tembak, belajar memanfaatkan timing gocek, mengerti kapan menggunakan atau menyimpan Spirit Gauge, memahami apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan tiap pemain, serta menggunakan V-Zone dengan optimal akan siap membantu Anda mengatasi ragam tantangan yang ada. Ingat, sekali lagi, tidak ada kartu merah dan wasit di sini, jadi, jangan sungkan-sungkan untuk menjadikannya game Street Fighter versi sepakbola dengannya!