Review Mafia – Definitive Edition: Tak Sekadar Cantik!

Reading time:
September 30, 2020

Tak Sekadar Cantik

Mafia Definitive Edition jagatplay 141
Menggunakan engine Mafia 3 yang diperbaharui sebagai basis, Mafia: Definitive Edition terlihat memukau. Ia kini terlihat seperti game modern yang seharusnya.

Dengan hanya melihat sekelibat screenshot dan trailer yang ia rilis, Hangar 13 memang mengeksekusi proses remake Mafia pertama ini dengan pendekatan yang seharusnya. Ia langsung terlihat modern dan relevan dengan scene gaming saat ini berkat perombakan total di sisi visual. Hampir semua elemen diracik ulang dengan menggunakan engine yang serupa dengan Mafia 3, dari Lost Heaven yang kini dengan lebih banyak detail hingga model karakter baru yang kini mampu mengekspresikan emosi dengan jauh lebih baik. Kesemuanya juga dibalut dengan beragam elemen penunjang visual lain seperti efek tata cahaya dan hujan yang kini terlihat lebih dramatis, hingga tekstur yang kini dengan jelas membuat Anda bisa mengenali kualitas jubah khas Mafia yang tengah dikenakan oleh Tommy Angelo.

Mafia Definitive Edition jagatplay 67
Karakter-karakter juga mendapatkan perombakan dengan kemampuan lebih baik untuk mengekspresikan emosi. Lihat hal fantastis yang berhasil mereka capai dengan Frank! Sedingin dan sebijak yang Anda ingat.
Mafia Definitive Edition jagatplay 95
Biff – karakter “tak penting” di seri original kini punya ekstra cerita latar belakang dengan lokasi baru.

Salah satu hal terbaik dari Mafia: Definitive Edition adalah fakta bahwa ia tidak hanya menawarkan sekadar permak visual saja. Hangar 13 juga menyuntikkan beberapa hal baru dari sisi cerita yang membuat sisi terbaik game ini semakin memesona. Salah satunya, scene. Beberapa scene yang terasa “hambar” di seri originalnya kini dirombak ulang untuk membangun momen yang jauh lebih berkesan, dramatis, dan berujung lebih dekat dengan kualitas film Hollywood ber-budget tinggi. Kita bicara dari hal sesederhana memosisikan karakter “tak penting” seperti  Biff yang di seri originalnya hanya nongkrong di alun-alun menjadi pemilik toko keramik di Chinatown dengan ekstra cerita latar belakang bagaimana ia menikahi penduduk di sana hingga diskusi antara Salieri dan Tommy yang kini di seri terbarunya terjadi di dalam mobil, bergerak cepat di malam Lost Heaven dengan lampu jalanan yang menemani. Scene-scene baru ini ikut mengubah “cita rasa” Mafia pertama ini.

Tidak hanya scene saja, Hangar 13 juga mengubah sedikit komposisi cerita untuk membuat progress kisah yang terasa lebih masuk akal sembari memberikan ekstra lapisan kepribadian  bagi si karakter itu sendiri. Salah satu yang paling signifikan datang dari Sarah – istri Tommy. Di misi perdana ketika Tommy diminta untuk menjaga Sarah dalam perjalanan pulang, seri original memosisikan misi ini sebagai “pengenalan pertama” antara Tommy dan Sarah, dan juga memperlihatkan kepribadian Sarah yang lemah. Di seri remake ini? Pembicaraan ini diubah dan kini memberikan kesan bahwa Tommy dan Sarah sebenarnya sudah dekat satu sama lain, hanya saja menyembunyikan hubungan mereka dari keluarga Salieri yang lain. Kepribadian Sarah kini juga terlihat lebih garang dan tidak gentar, meninggalkan apresiasi ekstra. Bagian terbaiknya? Adegan ranjang yang jadi akhir di seri original kini diganti dengan adegan non-seksual yang justru mampu merepresentasikan kedekatan dan rasa saling perhatian Tommy dan Sarah dengan jauh lebih baik.

Mafia Definitive Edition jagatplay 89
Beberapa scene juga diubah dengan ekstra lapisan kepribadian untuk karakter. Sarah adalah salah satu yang mendapatkan perlakuan seperti ini.
Mafia Definitive Edition jagatplay 98
Daya tarik audio utama bagi kami bukan datang dari lagu-lagu era 30-an. Tapi penyampaian berita soal politik dunia hingga iklan tembakau yang mengudara.

Voice acting yang direkam ulang juga harus diakui, membuat kepribadian beberapa karakter terasa lebih “bersinar”, di luar cita rasa aksen Italia mereka yang lebih terasa. Peningkatan dari seri original yang di beberapa bagian memang terasa seperti aktor yang tengah membaca script terasa signifikan di versi remake ini, menghasilkan kesan game AAA yang seharusnya. Namun pujian lebih tinggi memang harus diarahkan pada konten channel audio yang bisa Anda akses saat berkendara, yang notabene akan jadi salah satu aktivitas yang paling sering Anda lakukan di Mafia Remake ini. Bukan soal lagu-lagu klasik tahun 1930-an yang mengalun, tetapi dari “konten sampingan” yang muncul di sela-sela lagu tersebut. Mendengar pembacaan berita soal meningkatnya popularitas dan kekuasaan Hitler di Jerman, menikmati iklan rokok tembakau yang memang tengah jadi bisnis menggila di kala itu, hingga sekadar berita terkait aksi kriminal yang baru Anda lakukan di misi sebelumnya memperkuat atmosfer klasik Mafia.

Sayangnya, terlepas dari barisan kualitas yang pantas dipuja-puji ini, Mafia: Definitive Edition masih menyisakan masalah serupa yang sempat terjadi dengan Mafia 3 beberapa waktu yang lalu – kerapian. Masih ada begitu banyak masalah teknis yang harus diakui, merenggut ilusi kehidupan mafioso Anda. Dari pengulangan model karakter NPC yang terlalu sering bahkan di ruang kecil sekalipun, beragam bug yang masih mengitari, hingga animasi tidak konsisten yang berujung dengan serangan pemungkas Tommy saat mengeksekusi serangan melee yang lebih banyak berakhir memukul udara daripada target utama.  Akan jauh lebih baik jika ada ekstra waktu diarahkan untuk membuat masalah-masalah ini hilang belum sebelum dirilis, apalagi dengan “trauma” Mafia 3 yang masih kuat.

Mafia Definitive Edition jagatplay 37
Pengulangan model karakter segila ini untuk ruang kecil yang penting untuk cerita? C’mon, Hangar 13!

Maka dari sisi presentasi, secara mengagumkan, Mafia: Definitive Edition bukanlah sekadar sebuah proyek remake yang hanya menjual peningkatan visual saja. Jelas ada pertimbangan dan ekstra kerja keras yang diunjuk Hangar 13 untuk membuatnya terasa lebih modern. Modern dalam pengertian visual, tata cara penyampaian cerita, karakter yang lebih menarik, voice acting yang lebih hidup, hingga jalinan konten berita dan iklan di radio yang harus diakui, dipikirkan matang. Walaupun harus diakui, masih ada masalah di sini.

Bukan “Open-World”

Mafia Definitive Edition jagatplay 107
Terlepas dari bentuknya, Mafia bukanlah game “open-world”. Ia tetap sebuah game linear yang berfokus pada cerita per chapter. Lost Heaven hanya “ruang berkendara”.

Terlepas dari desain Lost Heaven yang merupakan sebuah kota besar yang jadi “arena bermain” Anda, seperti seri originalnya, Mafia: Definitive Edition tidak bisa serta merta didefinisikan sebagai game open-world. Salah satu alasannya terletak pada skema gaya bercerita yang diusung. Misi akan bergerak dari satu skenario ke skenario lain yang akan menuntut Anda untuk bergerak dari satu titik ke titik yang lain, menyelesaikan apapun yang Anda butuhkan di sana, dan kemudian beralih ke babak cerita selanjutnya. Tidak ada konsep “open-world” modern dimana Anda diberi kebebasan nyaris mutlak untuk mengeksplorasi dunia yang ia usung, dengan sistem misi yang biasanya terbagi atas misi utama dan sampingan untuk memfasilitasi kebebasan tersebut. Pada akarnya, Mafia: Definitive Edition tetaplah game action linear dengan sedikit aksi berkendara di dalamnya. Lugas dan kuno, di saat yang sama.

Namun bukan berarti Anda tidak punya opsi eksplorasi seenak hati. Mafia: Definitive Edition tetap menyediakan menu “Free Ride” yang memungkinkan Anda untuk menjelajahi Lost Heaven sesuka hati. Mode ini sendiri didesain bagi Anda yang tertarik untuk melihat kota ini dengan lebih detail, atau sekadar mencari dan mengejar beragam collectibles yang ada. Kita bicara soal beragam komik yang bisa Anda dapatkan di ragam item acak, atau sekedar mempertebal koleksi kendaraan yang bisa Anda curi dan simpan di garasi keluarga Salieri.

Mafia Definitive Edition jagatplay 149
Eksplorasi bebas bisa Anda nikmati via mode terpisah.
Mafia Definitive Edition jagatplay 2
Kini ada opsi untuk mengatur perilaku polisi agar tidak terlalu ketat dan menyebalkan.

Maka dengan pendekatan linear seperti ini, maka pengalaman bermain Mafia: Definitive Edition Anda memang sangat lugas. Sebagian besar pengalaman Anda akan dibagi ke dalam dua kategori besar: berkendara dan gunplay. Berkendara berarti menyetir beragam kendaraan yang tersedia sejak awal untuk membawa karakter Anda ke titik yang dibutuhkan untuk melanjutkan cerita. Tantangannya datang dari dua hal – kendali kendaraan itu sendiri dan tentu saja, polisi. Berbeda dengan seri originalnya, Mafia: Definitive Edition menyediakan opsi lebih “casual” untuk kedua hal ini – dimana Anda bisa memilih kendali kendaraan seperti game modern pada umumnya atau simulasi, sekaligus mengatur seberapa agresif perilaku polisi untuk menindak setiap kesalahan kecil yang Anda lakukan, termasuk berlalu lintas. Jika Anda memilih varian ekstrim untuk kedua opsi ini, berkendara akan tumbuh menjadi “tugas” yang menuntut kehati-hatian dan kewaspadaan tersendiri. Namun jika Anda menikmatinya dengan kacamata game modern saat ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Sisanya adalah menghabisi beragam pihak oposisi yang berusaha menghalangi misi Tommy. Mengingat gaya penceritaannya linear, maka Anda tidak akan bisa menyimpan senjata yang sempat Anda gunakan di chapter sebelumnya. Pemilihan senjata per chapter biasanya akan bergantung pada dua hal: apakah Anda akan mendapatkan pasokan dari Vinny – penanggung jawab urusan senjata di keluarga Salieri atau apakah musuh yang Anda habisi memang menggunakan senjata tersebut, yang notabene bisa Anda ambil. Terhitung terbatas dengan shotgun dan Thompson sebagai dua senjata berat yang bisa Anda jadikan tumpuan, sensasi menembak yang ia tawarkan tidak banyak berbeda dengan Mafia 3. Kehati-hatian juga tetap esensial mengingat proses regenerasi health hanya tersedia untuk potongan baris terakhir, satu peluru menuju kematian. Pemulihan health hanya bisa dilakukan dengan mencari kotak pertolongan pertama di sepanjang level. Berita baiknya? Anda kini juga diperkuat dengan sistem cover yang cukup solid untuk mengamankan diri.

Mafia Definitive Edition jagatplay 99
Senjata default yang Anda bawa akan bergantung pada cerita dan drop-an musuh. Tidak ada opsi untuk menyimpannya saat bergerak dari chapter ke chapter.
Mafia Definitive Edition jagatplay 117 1
Bukan game action modern jika tidak memiliki sistem cover!

Masalah terbesar dari gunplay Mafia: Definitive Edition adalah bagaimana ia terasa begitu mirip dengan apa yang terjadi di Mafia 3 – gagal terasa memuaskan. Di tengah terjangan begitu banyak game AAA yang sudah mampu mengeksekusi konsep ini dengan begitu baik, dari sekadar sensasi bidik, bunyi senjata api, reaksi yang diperlihatkan oleh AI, hingga “kerusakan” terjangan peluru yang terjadi, Mafia: Definitive Edition menawarkan kualitas yang terasa solid, tetapi tidak istimewa. Ia memang bekerja seperti game action yang seharusnya, namun Anda tidak akan menemukan sesuatu yang pantas untuk dibicarakan dan dipuja-puji. Jika ada satu hal yang harus kami keluhkan, maka cara kerja granat sepertinya salah satu yang cukup menjengkelkan. Kualitas ledakan yang rendah, area terpengaruh yang sulit untuk diprediksi, serta waktu ledakan yang cepat akan membuat granat sebagai salah satu momok terbesar bagi aksi Anda. Melemparkan granat ke musuh sebaliknya, juga tidak terasa kuat dan memuaskan.

Maka dengan basis gameplay lawas bak seri original yang ia tawarkan, Mafia: Definitive Edition yang “lugas” juga tidak menyuntikkan beragam mekanik atau meta-game apapun untuk membuat Anda lebih sibuk. Tidak ada sistem progression seperti skill tree untuk membuat aksi tembak Anda lebih akurat, tidak ada misi sampingan untuk diselesaikan atas nama mengenal latar belakang karakter lebih baik, tidak ada aktivitas ekstra atas nama bersenang-senang, tidak ada sistem uang untuk membeli senjata atau menguasai fasilitas tertentu dalam kota, dan tidak ada alasan untuk menjelajahi Lost Heaven untuk sesuatu yang bisa memperkuat atau memperkaya Tommy. Bahkan untuk sekadar aksi iseng untuk “menggila” di mode Free Ride dan menghabisi beragam penduduk tidak bersalah tetap tidak menyenangkan karena terbatasnya peluru yang bisa Anda bawa. Ekspektasi yang rasional akan jadi langkah Anda untuk masuk dan menikmati Mafia: Definitive Edition, terutama jika Anda belum pernah mencicipi seri originalnya sebelumnya. Karena di beberapa titik, ia memang terasa “tua”.

Mafia Definitive Edition jagatplay 79
Mudah terasa “kuno”, ia tidak menghadirkan sistem progression yang sepertinya “wajib” untuk game-game modern saat ini.
Mafia Definitive Edition jagatplay 134
Untungnya, cerita akan membawa Anda ke cukup banyak variasi lokasi untuk meminimalisir repetisi dan karenanya, rasa bosan.

Berita baiknya? Untungnya di seri originalnya, variasi yang Anda temukan dari sisi konten cerita utama yang ditawarkan akan menyuntikkan cukup banyak variasi untuk meminimalisir rasa repetisi. Memang sebagian besar misi akan berujung menjadi aksi tembak-menembak, namun ia akan terjadi di banyak setting dan cerita untuk menghasilkan sensasi yang berbeda. Di satu titik Anda berperan sebagai pengendara mobil balap amatir yang mati-matian berusaha menang, di titik lain Anda “terjebak” di daerah terpencil dengan hujan badai menerjang untuk barang selundupan, sementara di titik lain Anda berujung merampok bank untuk ekstra uang hingga menyelinap di bangunan bekas penjara berisikan para tunawisma untuk membunuh politisi tertentu. Mafia: Definitive Edition menawarkan cukup banyak setting menarik untuk menjadi semacam kompensasi dari terbatasnya pendekatan konten “modern” yang tidak tersedia di sini.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…