Review DOTA – Dragon’s Blood: Fantasi dan Promosi!
Kesimpulan

Gembira adalah kata yang paling tepat untuk menjelaskan perasaan kami, sebagai gamer DOTA 2 yang sudah menghabiskan 6.000 jam dengan game ini, saat melihat perhatian Valve untuknya. Bahwa butuh waktu sekitar 7 tahun bagi perusahaan ini untuk memahami dan mulai menseriusi kebutuhan untuk menarik gamer-gamer pendatang baru.
Di tangan Studio Mir yang sudah membuktikan diri lewat serI Legend of Korra, ia berhasil mengeksekusi banyak hal dengan fantastis. Animasi bertarung, karakterisasi untuk hero ikoniknya, hingga lore dunia yang secara ajaib menyatu dengan mulus satu sama lain. Ia cukup untuk memicu rasa penasaran untuk mengenal dunia DOTA dengan lebih dalam lagi, terutama mencerna dunia seperti apa yang ia usung. Semuanya dibalut dengan kualitas VA, bahkan dub Indonesia, yang pantas untuk diacungi jempol. Apresiasi tambahan juga mengalir pada keputusan untuk tetap membuatnya tampil sebagai seri “dewasa”, dengan konten kekerasan eksplisit di dalamnya.
Walaupun demikian, bukan berarti chapter pertama berisikan 8 episode ini bisa dibilang sempurna. Di luar pacing cerita yang sedikit berantakan dan berujung melewatkan penjelasan yang seharusnya bisa membuatnya lebih bisa dipahami, keputusan untuk mengangkat karakter seperti Mirana dan Invoker sebagai hero pertama yang diperkenalkan jadi keputusan yang membingungkan bagi kami. Keduanya memang keren namun tidak akan jadi hero yang bersahabat untuk gamer pendatang baru yang penasaran untuk memeriksa game ini setelah jatuh cinta pada seri anime-nya. Absennya beberapa karakter yang dicitrakan begitu cadas dan keren di versi anime sebagai karakter playable di versi video game juga berpotensi untuk mendatangkan lebih banyak rasa kecewa.
Namun terlepas dari masalah tersebut, DOTA: Dragon’s Blood tetap hadir sebagai seri anime yang menarik untuk dinikmati, baik untuk Anda yang familiar ataupun tidak familiar dengan semesta DOTA 2. Ia adalah sebuah kisah fantasi yang mampu berdiri berdiri sendiri, di luar posisinya yang mau tidak mau harus diakui, adalah sebuah aksi promosi.
Kelebihan

Kualitas animasi yang keren
Karakter punya keunikan dan kepribadian yang unik
Kekerasan eksplisit
Easter egg untuk gamer DOTA 2
Lore dunia fantasi yang menarik dan misterius
Kualitas VA solid, termasuk untuk dub bahasa Indonesia
Kekurangan

Tidak semua hubungan dalam plot dijelaskan dengan baik
Konten justru berpotensi membuat gamer yang tertarik menjajal DOTA 2 berujung frustrasi
Cocok untuk gamer: penikmat DOTA 2, menginginkan kisah fantasi solid
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan konflik yang melibatkan Ancients ala DOTA 2, yang menginginkan kisah yang langsung rampung