Review 12 Minutes: Selamat Ulang Hari!
Aktor Papan Atas

Bicara soal sisi presentasi yang ditawarkan 12 Minutes memang sedikit berbeda ketika kita bicara soal game-game AAA sekelas Ghost of Tsushima: Director’s Cut yang keluar belum lama ini. 12 Minutes datang dengan pendekatan budget indie yang kental, yang mau tidak mau, membuat sisi presentasinya bukan sesuatu yang bisa Anda puji dari sisi detail. Bahkan sejak dari awal permainan hingga akhir sekalipun, Anda tidak akan mengetahui dengan jelas bentuk wajah si karakter utama ataupun si “polisi”. Berita baiknya? Estetikanya tetap terasa cocok untuk cerita yang hendak ia bawakan.
Maka sebagai game point & click sebagai basis mekanik, setidaknya sisi visual yang ditawarkan tetap akan membantu Anda memahami dengan cepat kira-kira item mana saja yang bisa Anda ambil, campur, atau letakkan nantinya. Sebagai contoh? Di dalam lemari obat yang gelap misalnya, Anda bisa melihat dengan jelas item obat tidur yang tetap terasa lebih terang, seolah untuk memberi sinyal bahwa Anda bisa berinteraksi dengannya. Melakukan hover singkat ke beragam lokasi dan sudut ruangan juga akan memberi informasi instan soalnya, terlepas apakah ia mendukung interaktivitas lebih jauh atau tidak. Ini membuat aksi eksplorasi Anda yang notabene terkunci dalam “12 menit” akan lebih efektif, terlepas dari satu atau dua glitch yang Anda temui.


Satu hal lain dari sisi presentasi yang menurut kami pantas diapresiasi adalah kelugasan untuk memotret kebrutalan yang bisa Anda picu dengan mengeksplorasi opsi pengulangan hari Anda. Di luar beberapa objek nyaman seperti makanan dan minuman, Anda akan menemukan ragam senjata pula, terutama pisau dan pistol. Berita “baiknya”? Anda selalu bisa mengarahkan pistol dan pisau ini ke siapapun, istri, “polisi”, atau diri Anda sendiri yang biasanya akan diikuti animasi halus dengan darah yang mengucur begitu saja. Cukup untuk membuat ilusi soal situasi yang genting dan berbahaya tampil optimal dan imersif.
Namun pada akhirnya, daya tarik presentasi utama dari 12 Minutes justru datang dari sisi audio. Bukan musik sayangnya, yang terasa standar dan eksis untuk menemani aksi investigasi Anda begitu saja, melainkan para pengisi suara karakter-nya. Tidak main-main, Annapurna Interactive berhasil mendatangkan aktor / aktris Hollywood papan atas seperti James McAvoy (suami), Daisy Ridley (istri), dan sang legenda – Willem Dafoe (“polisi”). Setiap dari mereka meminjamkan talenta mereka dengan sangat baik, hingga Anda bisa mengecap emosi dari percakapan yang ada tanpa sekalipun diberikan clue visual soal ekspresi wajah si karakter, misalnya, mengingat keseluruhan gameplay 12 Minutes menggunakan kamera top-down. Kami merasa investasi yang dikeluarkan Annapurna untuk sesi ini terbayar manis.
Selamat Ulang Hari

Di akarnya, 12 Minutes adalah sebuah game point and click, dimana pergerakan karakter dan interaksinya dengan objek dan karakter yang lain ditentukan oleh kemana Anda menekan kursor yang ada. Sementara itu, Anda juga diberikan sebuah sistem inventory untuk ragam objek yang Anda ambil dan simpan. Untuk membuat objek ini berinteraksi dengan objek lain atau “digunakan” ke karakter yang lain, Anda hanya perlu melakukan drag dan drop saja. Proses drag and drop ini juga bisa dilakukan untuk sekadar meletakkan objek di atas objek lain, yang biasanya didahului dengan highlight preview posisi objek tersebut. Kombinasi mekanik inilah yang jadi pondasi Anda untuk menyelesaikan puzzle pengulangan hari di 12 Minutes.
Untuk memberikan sedikit konsistensi di dalam setiap pengulangan yang ada, Anda juga dibekali sebuah jam untuk memperlihatkan dimana posisi waktu (menit) saat ini. Karena akan selalu ada konstanta yang tidak terpengaruh pada apapun opsi yang Anda pilih. Bahwa Anda selalu memulai hari Anda dengan istri Anda tengah berada di kamar mandi, bahwa semua objek yang sudah Anda interaksi di pengulangan sebelumnya akan kembali menempati posisi aslinya, bahwa sang “polisi” selalu akan mengetuk pintu Anda di menit ke-5, dan 2 menit setelahnya – terlepas dari apapun yang terjadi ataupun tidak terjadi, Anda akan dilempar ke pengulangan hari selanjutnya. Dengan hal-hal konstan seperti ini, maka ada informasi yang bertahan dan bisa Anda manfaatkan di pengulangan selanjutnya. Beberapa karakter juga akan mengeluarkan reaksi yang sama untuk satu kejadian, terlepas dari pengulangan berapapun.


Maka dengan informasi di atas, maka jelas pengalaman seperti apa yang akan Anda temukan di 12 Minutes. Di luar misi Anda untuk menyelamatkan istri Anda dan memecahkan misteri motif si “Polisi”, Anda juga harus mencari dan memutus tali pengulangan hari yang akan terus terjadi. Kuncinya? Adalah proses trial & error sekuens cerita. Anda bisa menggeser, mencampur, dan mengambil beragam objek yang tersedia di rumah 2 kamar ini untuk memicu beragam reaksi berbeda dan karenanya, potensi sekuens yang berbeda pula. Gagal? Selamat mengulangi segala sesuatunya kembali dari awal.
Sebagai contoh? Ketika pertama kali melakukan pengulangan hari, Anda yang sebelumnya diikat karena membuka pintu untuk si “polisi” mungkin tertarik untuk mengambil langkah berbeda. Di hari kedua, Anda bisa membiarkan istri Anda yang membuka pintu dengan Anda bersembunyi di belakang lemari pakaian untuk melihat seperti apa sekuens yang terjadi. Jika ternyata ini berujung gagal kembali? Bagaimana jika di hari ketiga, Anda mulai menyimpan pisau dapur di belakang kemeja Anda sebagai persiapan jika Anda berujung diikat bersama dengan istri Anda? Atau jangan-jangan opsi menyerang si “polisi” dengan pisau yang sama adalah opsi yang akan berujung menyelamatkan Anda? Proses uji coba akan mendominasi permainan Anda, hingga Anda menemukan sebuah sekuens baru yang terasa signifikan, apalagi jika ia membuahkan informasi baru yang tidak ada sebelumnya.


Berita baiknya? Aksi uji coba picu sekuens di setiap pengulangan hari ini akan bisa Anda rasionalisasi selama Anda sedikit memutar otak. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengingat informasi yang muncul dan memerhatikan cara kerja objek yang ada untuk mencari solusi dan jalur alternatif. Selama Anda bisa melihat hubungan-hubungan antar objek ini, Anda akan tahu bagaimana memaksimalkan mereka. Seperti yang kami bicarakan sebelumnya, sekuens yang sama juga biasanya membuahkan reaksi karakter yang sama, terlepas dari pengulangan hari berapapun. Beri obat tidur kepada istri Anda? Ia akan tertidur lelap di kamar dan tidak akan lagi bangun hingga pengulangan hari selanjutnya. Menyimpan gelas minum di inventory Anda? Ia akan mengeluh mengapa gelas di rumah tiba-tiba menghilang. Clue seperti inilah yang harus Anda cari.
Satu yang menarik dari sistem ini di 12 Minutes adalah fakta bahwa beberapa perilaku ini juga didasarkan pada timing, dan tidak semata-mata sebuah respon atas apa yang Anda lakukan. Sebagai contoh? Aksi si istri mencari gelas minum yang kami bicarakan sebelumnya. Ia adalah “rutinitas” yang akan selalu terjadi setiap kali ia duduk membaca di sofa terdekat setelah beberapa menit, terlepas dari apapun yang Anda lalukan. Lantas, konsekuensinya? Jika ia berhasil menemukan gelas dan minum saat itu juga, ia berarti tidak akan lagi minum pada saat makan malam romantis Anda berdua. Ini berarti aksi menambahkan obat tidur ke dalam gelas sang istri tidak akan lagi efektif untuk sekuens makan malam, membuat Anda memutar otak harus mencari cara yang lain. Detail-detail kecil ini juga yang harus Anda perhatikan untuk memastikan Anda mengambil dan menyerahkan sesuatu di timing yang tepat.


Sisanya adalah melakukan proses investigasi dengan barisan pertanyaan pre-set yang bisa Anda pilih, yang variasi dan jumlahnya akan sangat bergantung pada informasi yang Anda miliki / tidak miliki sebelumnya. Namun ingat, pertanyaan-pertanyaan ini juga akan memicu reaksi tertentu dari target yang ditanya, baik sang istri ataupun sang “polisi”. Konsekuensi terburuk yang bisa dipicu oleh si istri adalah aksi lari dari ruangan karena marah atau sedih, yang berarti menihilkan kesempatan Anda untuk mencari lebih banyak informasi di hari yang sama. Sementara untuk si “polisi”, kekerasan tentu saja jadi hal terburuk yang bisa Anda tuai jika Anda tidak hati-hati.
Semua puzzle-nya memang bisa diselesaikan dengan logika selama Anda mampu berpikir runtut dan mengingat informasi. Namun sayang seribu sayang untuk Anda yang tengah “buntu”, 12 Minutes sama sekali tidak menyediakan clue. Ini berarti ada kemungkinan Anda berujung terjebak di satu pengulangan hari tanpa progress karena Anda tidak memahami apa yang harus Anda lalukan atau sekuens yang perlu dipicu. Kami sendiri tetap menyarankan Anda terus berjuang walaupun rasa frustrasi akan ikut menumpuk alih-alih mencari solusi di internet yang berpotensi untuk menghancurkan keseluruhan pengalaman yang ada. Kami sendiri berhasil menyelesaikan game ini tanpa walkthrough dalam waktu 5 jam, estimasi yang rasional.