Nojima: Inspirasi Tema Cerita FFX Datang dari Buku Harian Prajurit Kamikaze

Reading time:
August 2, 2021
final fantasy

20 tahun sudah Final Fantasy X eksis di industri game. Game Final Fantasy pertama yang tersedia di Playstation 2 tersebut tidak hanya menawarkan segudang peningkatan dari sisi teknis saja, tetapi membawa tema cerita yang di kala itu, lebih “remaja” seiring dengan menuanya umur para gamer Final Fantasy itu sendiri. Rasa apresiasi untuk Final Fantasy X memang harus diakui menguat seiring dengan menuanya umur, terutama untuk beragam emosi yang berhasil ia gugah lewat scene dan musik yang ada. Interview terbaru dengan para otak di belakangnya dari Famitsu membuka beberapa informasi baru. Salah satunya terkait Kamikaze.

Dalam wawancara terbarunya dengan Famitsu, Kasuhige Nojima yang berperan sebagai Scenario Writer untuk Final Fantasy X mengungkap beberapa hal belakang layar. Nojima mengaku bahwa tema utama di proses awal pengembangan Final Fantasy X datang dari usahanya membaca buku-buku catatan dari unit prajurit kamikaze di perang dunia. Ia ingin memotret rasa pasrah dan determinasi prajurit-prajurit ini sebagai intisari perasaan game ini. Ia juga menyebut bahwa selalu menjadi intensinya untuk memotret Tidus sebagai “orang luar” dari event cerita utama mengingat ia akan memproyeksikan gamer itu sendiri.

final fantasy
Nojima membaca buku catatan para prajurit kamikaze Jepang untuk menangkap perasaan yang ingin ia tawarkan di FF X.

Interview ini juga mengungkapkan bahwa sang Producer – Yoshinori Kitase sempat menangis saat memainkan FFX untuk pertama kali. Namun bukan cerita antara Tidus dan Yuna yang menurutnya emosional, melainkan hubungan orang tua antara Tidus dan Jecht. Di interview yang sama, Nojima juga menyebut bahwa di awal, FFX diracik untuk berfokus pada perjalanan Yuna. Semua cerita yang lain, dari Tidus dan Jecht ditambahkan setelahnya.

Final Fantasy X sendiri saat ini sudah tersedia untuk lebih banyak platform berkat rilis HD Remaster beberapa tahun yang lalu. Bagaimana dengan Anda? Berapa banyak dari Anda yang mencintai Final Fantasy X?

Source: Siliconera

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…