Review Kena – Bridge of Spirits: Kena Sihir Fantasi Elok!
Kesimpulan
Penuh daya tarik adalah kesan pertama yang muncul saat Anda memainkan Kena: Bridge of Spirits. Ada stimulus istimewa yang membuat mata Anda termanjakan sekaligus telinga karena musik tradisional Bali yang dibawakan oleh sanggar Cudamani di dalamnya. Namun di sisi lain, ada ketegasan identitas pula bahwa bentuk kartun nan indah yang ia bawa bukan berarti membuatnya bisa diremehkan begitu saja. Ia tetap datang sebagai game action adventure yang tidak hanya siap memeras otak Anda saja lewat segudang puzzle yang ada, tetapi juga konsistensi Anda menghadapi pertarungan-pertarungan yang tingkat kesulitannya di beberapa skenario, bahkan bisa dibandingkan dengan Souls sekalipun. Kombinasi kesemuanya menghasilkan sebuah game yang siap membuat Anda jatuh hati.
Walaupun demikian, bukan berarti ia adalah game yang sempurna. Ada beberapa keluhan yang pantas untuk dibicarakan, dari kekesalan kami soal sistem reward berbasis item kosmetik yang membuat banyak aksi eksplorasi terasa seperti aksi buang-buang waktu hingga aksi checkpoint setelah mati yang membuat Anda harus berjalan cukup jauh atau melewati satu cut-scene lagi sebelum Anda skip. Keluhan lain juga datang dari kualitas cerita yang terasa cukup anti-klimaks. Untuk urusan ini, kisah Kena yang pada dasarnya terbagi ke dalam bebarapa cerita sampingan justru terasa paling emosional dan solid di bagian pertama. Di bagian-bagian selanjutnya? Sensasi emosional yang hendak ia bawa justru tak cukup efektif untuk dipresentasikan.
Namun terlepas dari kekurangan tersebut, Kena: Bridge of Spirits tetaplah jadi game yang tidak ragu kami rekomendasikan, baik untuk Anda yang menikmati game petualangan dengan tingkat kesulitan cukup tinggi atau yang sekadar penasaran bagaimana kombinasi kreativitas musisi asal Bali mampu bersumbangsih pada atmosfer yang hendak ia kejar. Namun berhati-hatilah, Anda akan kena sihir lewat fantasinya yang elok.
Kelebihan
Kualitas visualisasi memanjakan mata
Kontribusi fantastis dari sisi OST oleh sanggar Cudamani asal Bali
Easter egg bahasa Indonesia oleh si VA Kena – Dewa Ayu
Puzzle pemeras otak namun rasional
Tingkat kesulitan yang benar-benar menantang, bahkan di level normal sekalipun
Salah satu kisah dalam cerita cukup menyentuh
Kekurangan
Cerita terasa anti-klimaks
Terlalu banyak reward item yang hanya berfungsi sebagai kosmetik saja
Kadang berjalan cukup jauh dari checkpoint setelah mati
Cocok untuk gamer:yang menginginkan game action keren, yang ingin telinganya termanjakan
Tidak cocok untuk gamer: yang benci game dengan tingkat kesulitan tinggi, mengharapkan game dengan level polish sekelas game AAA
RAW Screenshot
4K “Graphics Mode” dengan Playstation 5