Review GTA The Trilogy – The Definitive Edition: Bak Lelucon Besar!
Merayakan ulang tahun sebuah franchise legendaris adalah sebuah langkah yang terhitung umum di beragam industri media, termasuk video game. Idenya adalah merayakan apa yang sudah berhasil mereka capai di masa lalu sekaligus menjadi pengingat bagi gamer-gamer generasi muda yang besar kemungkinan tak pernah menjajalnya soal eksistensi seri ini. Hal inilah yang hendak dilakukan Rockstar dengan GTA III yang resmi berumur 20 tahun di tahun 2021 ini. Kegembiraan pun dirasakan fans ketika tidak hanya sekadar perayaan sekilas, mereka juga mempersiapkan rilis GTA: The Trilogy – The Definitive Edition yang notabene memuat tidak hanya satu, tetapi tiga seri GTA lawas yang fantastis. Antisipasi pun meninggi.
Karena mau tidak mau harus diakui, bahwa perayaan ini memang pantas adanya. Di tahun 2001 silam, inovasi yang disuntikkan Rockstar dengan mengubah konsep open-world GTA dari dua dimensi ke tiga dimensi adalah sesuatu yang inovatif dan revolusioer di saat yang sama. Ia membuka sebuah pondasi untuk seri GTA yang selama ini kita kenal dan begitu banyak game open-world yang lain. Walaupun kami baru terjun masuk ketika Vice City sudah dirilis, yang juga disempurnakan lewat ragam fitur keren seperti proses investasi properti misalnya, sulit untuk tidak mengakui peran besar yang sudah dicapai oleh seri yang satu ini.
Namun sayangnya, alih-alih sebuah perayaan yang pantas untuk dipuja-puji, Rockstar Games justru membungkusnya dengan sebuah produk yang mengecewakan. Lantas, apa yang sebenanrya ditawarkan oleh GTA: The Trilogy – The Definitive Edition? Mengapa kami menyebutnya bak lelucon besar? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Permasalahan Awal
Untuk Anda yang tidak terlalu familiar (dimana kami yakin tidak ada satupun dari Anda yang belum pernah mendengar nama game ini sebelumnya), GTA alias Grand Theft Auto merupakan franchise milik Rockstar Games di bawah Take Two Interactive yang menjadikan genre action open-world sebagai basis. Ceritanya seringkali memosisikan karakter utama Anda sebagai tokoh kriminal yang terlibat dalam banyak aksi kejahatan, baik yang terbuka ataupun tidak. Karakterisasi keren, misi yang asyik, pilihan musik yang solid, dan beragam inovasi yang disuntikkan dari satu seri ke seri lainnya selalu membuat seri ini sukses. Puncaknya adalah rilis GTA V dan GTA Online yang kini sudah eksis selama tiga generasi konsol dan terus terjual manis di pasaran.
Jika mendengar sejarah dan keberhasilan yang sudah mereka capai, di atas kertas, proyek sepertinya tidak mungkin gagal. Kita bicara soal tiga game besar, legendaris, dengan komunitas yang mencintainya setengah mati. Permasalahan satu? Untuk alasan belakang layar yang tidak akan pernah dikemukakan ke publik, Rockstar Games ternyata menyewa developer – Grove Street Games yang sempat menangani proses remaster game GTA lawas yang di masa lalu, tersedia untuk perangkat mobile. Padahal jelas port yang satu ini tidak diterima positif oleh jurnalis dan komunitas karena kualitasnya yang tidak konsisten. Apa alasan memercayakan proyek sepenting ini kembali ke mereka? Hanya Take-Two, Rockstar, dan Grove Street Games yang tahu untuk saat ini.
Yang kedua? Bundle ketiga buah game ini ditawarkan di tingkat harga selayaknya game AAA – sekitar 800 ribu Rupiah di Indonesia. Dengan harga seperti ini, nama besar Rockstar Games yang mengikutinya dan beberapa screenshot perdana yang memuat perubahan visual cukup signifikan, ada antisipasi bahwa bundle remaster yang satu ini memang akan melakukan tugasnya dengan baik. Bahwa kita akhirnya bisa mendapatkan sebuah produk yang mampu menangkap pesona tiga seri lawas GTA ini sembari mendapatkan perubahan cukup signifikan untuk bisa dinikmati khalayak modern. Apalagi mereka juga menarik opsi beli versi Remaster lawas dari peredaran.
Permasalahan awal ketiga yang juga mulai meninggalkan rasa khawatir adalah keengganan untuk berbagi video gameplay sama sekali hingga H-1 rilis bundle itu sendiri. Yang kita temukan hanyalah lebih banyak screenshot dan .gifs yang entah untuk alasan apa, tidak langsung diikuti dengan video gameplay. Baru ketika banyak video gameplay bocor di dunia maya lah, kita akhirnya mengetahui “alasan” yang sepertinya mendasari keputusan tersebut. Bahwa alih-alih menyenangkan dan melegakan, yang didorong oleh GTA The Trilogy – The Definitive Edition adalah potensi bencana dan tentu saja, sumber meme yang baru.