Review Atelier Sophie 2: Dunia Mimpi yang Ternyata Seru!

Reading time:
February 25, 2022
Atelier Sophie 2 jagatplay 5

Popularitas yang diraih oleh Atelier Ryza memang membuat nama franchise JRPG yang satu ini perlahan tapi pasti, mulai dilirik oleh lebih banyak orang. Yang menarik? Alih-alih terus mengeksploitasi hanya seri yang satu ini saja, yang terbantu karena desain karakter utamanya yang terhitung sensual, Koei Tecmo dan Gust ternyata bergerak ke seri Atelier yang lain. Atelier Sophie 2: The Alchemist of the Mysterious Dream menjadi seri selanjutnya, yang tentu saja datang dengan pendekatan berbeda terlepas dari intisari gameplay yang serupa. Seri yang ternyata berujung lebih seru daripada yang kami bayangkan sebelumnya.

Karena sejujurnya, kami termasuk salah satu gamer yang menaruh perhatian pada franchise Atelier setelah Ryza eksis. Ada rasa penasaran apa yang membuat Sophie terasa berbeda, sembari memberikan apresiasi lebih karena jelas, tak seperti Ryza, sensualitas bukanlah nilai jual yang hendak mereka dorong di sini. Tidak ada karakter dengan desain super sintal, tidak ada animasi kamera yang jelas menjual aspek tersebut, dan tidak ada gembar-gembor penjualan merchandise yang mengeksploitasi hal yang sama. Dengan absennya semua daya tarik yang membawa kami ke seri Atelier ini, tentu menarik untuk melihat seperti apa kekuatan Sophie.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Atelier Sophie 2? Mengapa kami menyebutnya sebagai dunia mimpi yang seru? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Atelier Sophie 2 jagatplay 13
Anda akan kembali memerankan Sophie yang kini terlempar ke dunia “mimpi”.

Dengan seri yang memuat angka dua di belakangnya, jelas bahwa Atelier Sophie 2 akan melanjutkan kisah dari seri pertamanya. Berita baiknya? Ada video rangkuman cerita dari seri pertama yang tersedia untuk Anda tonton untuk memahami siapa sebenarnya Sophie dan companion setianya – Plachta serta apa yang menjadi misi utama mereka. Dengan kisah yang ditawarkan di seri kedua ini, yang bisa dibilang mampu berdiri sendiri, Anda tidak perlu menikmati seri pertamanya.

Atelier Sophie 2 berkisah soal Sophie dan Plachta yang dalam petualangan terbarunya, tiba-tiba terserap dan terdampar di sebuah dunia yang baru. Dunia yang kabarnya lahir dari kekuatan dewi bernama Elvira ini ternyata merupakan dunia berbasis mimpi, yang uniknya, juga melebur ruang dan waktu di saat yang sama. Dunia dimana orang-orang yang terserap di dalamnya memiliki kesempatan untuk mewujudkan mimpi-mimpi terdalam mereka. Namun sayangnya, seperti yang bisa diprediksi, dunia ini tak seindah yang dibayangkan.

Atelier Sophie 2 jagatplay 116
Dunia ini tampil unik karena ia melebur ruang dan waktu di satu tempat yang sama.
Atelier Sophie 2 jagatplay 12
Mampukah Sophie menemukan Plachta dari era-nya?

Damai ternyata berlangsung begitu singkat untuk Sophie. Mengapa? Karena ia menemukan dirinya terbangun sendiri tanpa Plachta. Misi untuk mencari Plachta membuka fakta mengagumkan terkait dunia baru yang ia singgahi ini. Fakta bahwa ia melebur waktu dan ruang di dalam dunia mimpi berarti kesempatan bagi Sophie bertemu dengan orang-orang terpenting dalam hidupnya dalam format yang berbeda. Ini termasuk Plachta versi masa lalu sebelum ia bertemu dengan Sophie, dan tentu saja nenek Sophie sendiri –  Ramizel Erlenmeyer.

Lantas, mampukah Sophie menemukan Plachta dari eranya? Siapa pula dewi Elvira yang membawa mereka ke dunia unik ini? Mampukah Sophie mengatasi semua ancaman yang ada? Semua jawaban dari pertanyaan ini tentu saja bisa Anda dapatkan dengan memainkan Atelier Sophie 2 ini.

Dunia Mimpi yang Misterius

Atelier Sophie 2 jagatplay 91
Peningkatan visualnya dari seri pertama, bahkan dari sisi artwork, naik signifikan!

Peningkatan signifikan sepertinya akan jadi kalimat yang pertama keluar dari mulut Anda ketika membandingkan visual yang ditawarkan Atelier Sophie 2 ini dengan Atelier Sophie pertama yang notabene dilepas untuk Playstation 4 di tahun 2016 yang lalu. Jelas bahwa Koei Tecmo dan Gust akhirnya menjadikan engine apapun yang menenagai Atelier Ryza sebagai basis. Hasilnya melahirkan sebuah game JRPG dengan cita rasa anime kental dengan sisi visual yang tidak akan memicu banyak komplain dari pihak manapun.

Salah satu perbedaan paling menarik dari Atelier Sophie jika dibandingkan dengan Ryza adalah minimnya perhatian pada sisi sensualitas karakter yang diusung. Memang masih ada karakter seperti  Aletta yang jelas datang dengan pakaian yang menonjolkan bagian spesifik secara berlebihan. Namun karakter wanita yang lain, di luar DLC pakaian renang yang tersedia, sama sekali datang dengan pakaian yang berusaha menonjolkan bagian yang sama seperti halnya Ryza. Tidak hanya kostum saja, pendekatan berbeda ini juga terlihat dari sudut pengambilan kamera untuk cut-scene dan sisi eksplorasi. Tidak ada lagi adegan merangkak dengan sudut kamera jelas menyorot bagian bokong atau cut-scene dengan sudut kamera yang jelas memprioritaskan bagian tubuh yang mana. Sejujurnya, pendekatan berbeda ini terasa cukup menyegarkan.

Atelier Sophie 2 jagatplay 33
Tak ada sensualitas di sini. Bahkan pakaian “terbuka” milik Aletta tak dieksploitasi lebih jauh.
Atelier Sophie 2 jagatplay 19
Ia datang dengan setting khas dunia RPG.

Sementara dari sisi desain dunia, Atelier Sophie 2 datang dengan konsep yang nyaris serupa. Selain satu kota utama yang dijadikan hub untuk beragam aktivitas “damai” Anda, dari proses crafting hingga belanja, hampir setiap sudut dunia yang lain akan menjadi tempat Anda berpetualang dan bertarung. Mengikuti pakem banyak game JRPG, ia akan berkisar dari padang rumput hingga gunung berapi super panas yang masing-masing memuat ancaman berbeda di dalamnya. Tentu saja, salah satu fitur terbaik seri Atelier – Fast Travel juga akan kembali di sini, memungkinkan Anda untuk bergerak secara instan masuk dan keluar tempat aman ataupun berbahaya kapanpun Anda inginkan.

Sayangnya, kualitas sisi presentasi ini tidak terhitung kuat untuk urusan desain monster yang ada. Seperti yang kita tahu, Gust memang tak pernah “giat” menawarkan varian musuh dari sisi desain ataupun tingkah laku berbeda hampir di semua game JRPG yang mereka racik. Namun di Atelier Sophie 2? Ia menimbulkan kekecewaan ekstra. Dari semua monster yang Anda temui, Anda akan menemukan varian baru yang sekadar berbeda desain ataupun warna di hampir setiap wilayah baru yang Anda eksplorasi. Sebagian dari mereka juga datang dengan desain memble, dari sekadar kelinci, kelelewar, atau slime yang muncul berwarna-warni. Satu-satunya monster yang bisa meninggalkan perasaan pertempuan epik hanyalah para naga yang tersebar cukup jarang. Gust seharusnya memberikan perhatian lebih untuk sisi yang satu ini.

Atelier Sophie 2 jagatplay 44
Varian musuh terbatas dengan desain memble yang hanya berbeda warna dengan sedikit modifikasi adalah sumber kekecewaan.

Sementara dari sisi musik, Atelier Sophie 2 datang dengan gaya musik yang khas seri Atelier, dimana ia datang tenang untuk nyaris hampir semua aktivitas, dari sekadar eksplorasi hingga proses crafting. Menjalankan tugasnya dengan baik namun tidak cukup memorable untuk berakhir di library musik yang Anda dengar di luar gaming, misalnya.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 29, 2023 - 0

Review Resident Evil 4 Remake: Mengulang Sebuah Keajaiban!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil 4 Remake ini?…
March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…