Preview Elden Ring: Senyum Merekah di Balik Tangis Darah!
Hidetaka Miyazaki dan tangan dinginnya, hampir semua gamer yang sempat mencicipi seri Soulsbourne yang kini terdiri dari: Demon’ Souls, Dark Souls, Bloodborne, dan Sekiro sepertinya memahami daya tarik yang berdiri di bawah bendera From Software ini. Tingkat kesulitan tinggi dengan sensasi pertarungan yang selalu memuaskan adalah daya tarik utama, di luar sisi desain yang tak pernah mengecewakan. Kini From Software datang dengan produk baru yang berusaha menawarkan sebuah formula yang sedikit berbeda. Via Elden Ring, ia membangun sebuah dunia terbuka dengan motivasi kuat untuk mengeksplorasinya. Pertanyaannya, apakah ini jadi konsep yang bisa diterima dengan tangan terbuka?
Kesan Pertama
Menghabiskan kurang lebih hampir 70 jam permainan selama hampir satu seminggu terakhir dengan progress cerita utama yang belum rampung dan juga beberapa misi sampingan yang belum tersentuh, artikel preview ini datang dengan impresi positif yang sangat kuat. From Software berhasil mempertahankan kemampuan mereka meracik seri Souls yang solid, sembari kini, meracik sebuah dunia terbuka yang tak hanya indah tetapi uniknya, menggoda untuk menggali setiap sudut yang ada. Beragam dungeon disediakan, pertarungan boss sebagai kejutan di beberapa titik, serta beragam reward yang unik dijadikan pondasi untuk mendorong Anda bergerak. Semuanya dibangun di atas tingkat kesulitan khas Souls yang selama ini kita kenal.
Hal paling fantastis dari konsep open-world yang ia usung datang dari desain mirip Breath of the Wild. Anda diberi sebuah peta kosong tanpa ikon sama sekali, namun dengan ilustrasi yang jelas. Lewatnya, Anda harus memicingkan mata dan mengira-ngira kira-kira lokasi mana yang menarik untuk disinggahi. Bahkan tidak jarang ketika Anda sekadar mengeksplorasi secara buta, Anda disuguhkan beragam landmark super menarik di kejauhan yang juga seringkali menarik Anda. Kerennya lagi? Banyak hal tak tertebak yang bisa terjadi. Anda bisa berujung diculik dan dilempar ke lokasi non jauh di mata yang belum pernah Anda singgahi sebelumnya, Anda bisa bertemu monster kuat layaknya mini-boss di tengah jalan, Anda bisa menemukan portal misterius yang entah hendak mengajak Anda kemana, hingga pijakan platforming yang membuka area yang tak pernah Anda tahu, bisa Anda singgahi.
Namun seperti judul yang kami ambil di atas, hampir tidak ada satupun bagian dunia dari Elden Ring yang akan menyambut Anda sebagai sahabat. Memang ada sebuah hub dimana Anda bisa bertemu dengan NPC lain dan melakukan ragam aktivitas untuk memperkuat karakter Anda di sana, namun sisa dunia yang lain seolah didesain untuk membunuh Anda dari beragam sudut yang ada. Berita baiknya? Lewat mekanisme baru yang ia usung dari Ashes of War, proses Re-Spec yang bisa dilakukan beberapa kali, hingga variasi senjata yang tersedia, Elden Ring memang terasa lebih fleksibel. Ini membuat build menjadi lebih punya banyak ragam dan terkadang, tak kalah efektif satu sama lain. Ini lah yang terkadang membuat kesan seolah-olah, Elden Ring lebih mudah dibandingkan game Souls lainnya.
Sembari menunggu momen yang lebih tepat untuk melakukan review, tentu saja, setelah kami menyelesaikan cerita yang ada sembari berharap patch lanjutan untuk menyempurnakan masalah teknis yang bahkan kami rasakan di versi Playstation 5, izinkan kami melemparkan preview terlebih dahulu untuk membantu Anda mendapatkan gambaran apa itu sebenarnya Elden Ring. Bersiaplah karena dunia yang satu ini tak akan memberikan banyak waktu untuk itu!