Review Elden Ring: Cincin Menuntut Nyawa!
Si Dunia Di Antara

Anda yang sudah membaca beragam detail terkait Elden Ring atau bahkan memainkannya sepertinya sudah mengetahui bahwa salah satu hal baru yang disuntikkan From Software di sini adalah konsep open-world. Bahwa tak seperti seri Soulsborne sebelumnya yang sekadar terhubung satu sama lain namun tetap datang dengan konsep yang lumayan linear, Elden Ring memungkinkan Anda untuk bergerak bebas dan mengeksplorasi luas The Lands Between jika Anda menginginkannya. Desainnya juga datang sebegitu fantastisnya, hingga ia tetap menyediakan cara untuk “menuntun” kemana Anda bergerak.
Dengan dunia besar yang terbagi ke dalam beragam wilayah dengan desain unik, dari padang rumput, gunung bersalju, kota kuno dengan sistem sewer yang super dalam, hingga kota bawah tanah yang indah, Elden Ring memastikan setiap dari mereka tetap datang memanjakan mata. Tidak jarang pula Anda menemukan beberapa landmark, seperti tengkorak raksasa yang duduk di sebuah singgasana besar yang siap untuk membuat Anda terpukau. Yang menarik? Lewat warna, desain lingkungan, hingga atmosfer yang Anda temui, Anda akan menemukan clue seberapa berbahaya sebenarnya area yang tengah Anda singgahi. Tidak ada satupun gamer Elden Ring yang tidak cemas ketika melihat warna langit merah muda Caelid menyambut, yang memang terasa begitu berbeda dengan area-area sebelumnya. Anda tahu Anda harus mempersiapkan diri di sini.


Salah satu bagian terbaik dari desain dunia Elden Ring adalah bagaimana ia secara implisit juga terus “menuntun” Anda ke beragam lokasi berbeda. Selain Site of Grace yang biasanya akan menunjukkan Anda soal jalan ke lokasi progress utama, Anda akan seringkali menemukan sesuatu yang menarik untuk dijelajahi setiap kali Anda tiba di sebuah tempat yang baru. Anda akan menemukan kastil besar dimana para boss besar pemilik Great Runes biasanya berdiam, atau sekadar reruntuhan yang biasanya memuat dungeon dengan reward menggoda di dalamnya, atau mungkin sekedar monster baru yang belum pernah Anda lawan sebelumnya. Anda akan selalu ditarik untuk menuju ke lokasi-lokasi ini hanya lewat proses observasi saja. Untungnya, untuk memudahkan Anda yang lebih mengandalkan peta, Elden Ring juga langsung menyertakan ikon spesifik dimana Anda bisa mendapatkan peta lengkap untuk masing-masing wilayah yang berbeda, yang tentu saja, bisa Anda prioritaskan.
Begitu peta didapatkan, game ini juga menggunakan pendekatan yang lebih ke “Breath of the Wild” daripada “Assassin’s Creed” misalnya. Anda tidak akan tiba-tiba langsung dihujani begitu banyak ikon terkait lokasi di sekitar Anda, kecuali yang memang berhubungan dengan Sites of Graces. Untuk mencari tahu kira-kira kemana Anda harus melangkah, Anda harus melihat dengan detail peta yang baru saja Anda dapatkan. Terkadang ada beberapa lokasi yang mencurigakan dan terlalu “jelas” untuk tidak disinggahi ketika Anda melihatnya. Namun tentu saja, Elden Ring menyimpan begitu banyak lokasi rahasia yang tidak akan serta merta bisa Anda curigai terdapat di peta begitu saja. Akan ada banyak kejutan menanti Anda di beragam sudut yang ada.


Selain pujian kepada dunia yang ia tawarkan, acungan empat jempol juga pantas diarahkan untuk desain boss yang Anda temui, terutama untuk setidaknya para pemegang Great Runes yang ada. Setiap dari mereka tidak hanya datang keren saja, tetapi juga siap untuk membuat mental Anda jatuh bahkan sebelum Anda mulai menguji kemampuan mereka. Kita bicara soal Godrick yang menggunakan kepala seekor naga sebagai senjata, Radahn yang luar biasa besar namun terus menunggangi kuda-nya yang kecil, hingga Malenia yang begitu anggun dan mengancam di saat yang sama. Setiap dari mereka punya karakteristik yang begitu memorable untuk bisa dilupakan begitu saja. Sayangnya, konsep dunia terbuka Elden Ring yang luar biasa luas harus datang dengan kompensasi tersendiri. Berbeda dengan seri Soulsborne sebelumnya dimana hampir setiap boss unik, Elden Ring datang dengan banyak sekali pengulangan pertarungan boss, walaupun seringkali juga ditempatkan di lokasi yang mau tidak mau, memicu skenario pertarungan yang berbeda. Harus diakui, harus bertarung melawan 5-6 kali boss dengan desain yang sama berujung cukup menjemukan. Ada reaksi “lu lagi.. lu lagi..” yang tidak terelakkan.
Maka mengikuti tradisi game-game Soulsborne selama ini, Elden Ring juga datang dengan musik yang fantastis. Uniknya, ia tidak selalu berkutat pada musik gothic dengan choir yang selama ini menjadi ciri khas-nya. Mengingat ada lebih banyak variasi musuh yang Anda temui, terutama dari sisi boss, ada varian musik lebih banyak untuk merefleksikan atmosfer apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh Elden Ring. Salah satu paling kentara adalah ketika Anda bertarung melawan Ancestor Spirit yang berbentuk bak sebuah rusa raksasa yang mulai membangkai. Alih-alih mengikuti pakem musik Souls selama ini, ia justru datang dengan musik yang lebih kentara dengan atmosfer folks yang lebih tenang, seolah hendak merefleksikan cita-rasa musik “Indian” yang lebih kuat misalnya. Namun terlepas dari variasi ini, setiap musik yang menemani akan tetap menjalankan tugasnya dengan sempuna – membuat adrenalin Anda terpacu dengan bulu kuduk yang merinding. Kualitasnya juga tak akan sulit membuat mereka berakhir di playlist layanan streaming musik Anda.
Maka dari sisi presentasi, Elden Ring memang datang fantastis, terutama dari sisi desain visual dan musik. Walaupun sayangnya, ia juga sedikit tercederai sedikit masalah teknis. Memainkan game ini di Playstation 5 dengan app native PS5, penurunan framerate di ragam situasi masih terjadi. Namun yang paling buruk tentu saja situasi texture popping yang seharusnya tidak terjadi untuk sebuah Playstation 5 dan teknologi SSD super kencang yang ia miliki. Ini seolah menjadi indikasi buruknya optimalisasi Elden Ring, bahkan ketika kami sudah menggunakan update teranyar sekalipun saat review ini ditulis. Sedikit “melukai” tingginya kualitas presentasi yang sudah ia usung.
Pergilah Berpetualang!

Kita sudah membicarakan soal desain open-world Elden Ring dan bagaimana cara From Software menanganinya. Anda kini dihadapkan pada sebuah dunia super besar yang bisa Anda jelajahi dari kiri ke kanan, yang tentu saja diisi dengan begitu banyak musuh dan monster yang tetap sama menyeramkannya. Walaupun datang dengan kebebasan yang nyaris mutlak untuk urusan pergerakan, sepertinya tetap jelas bahwa lokasi-lokasi spesifik tetap menuntut Anda untuk berada di tingkat tertentu. Sebagai contoh? Ada beberapa wilayah yang menyertakan naga sebagai “musuh standar” misalnya, yang tentu saja berbeda jauh dengan wilayah yang hanya menyertakan pasukan manusia sebagai penghalang. Namun mengingat ini adalah game Soulsborne di akar, Anda yang punya kemampuan lebih baik, tetap akan bisa menundukkan setiap dari mereka di level rendah sekalipun.
Desain yang diusung oleh Elden Ring memang mendorong Anda untuk tidak hanya datang dan berusaha menyelesaikan game-nya dengan hanya menundukkan ragam boss utama saja, tetapi juga menjelajahi dunia luas yang sudah ia tawarkan. Dua cara mereka melakukannya? Memastikan bahwa sebagian besar reward yang Anda dapatkan akan benar-benar sepadan. Dan yang kedua? Tetap mengisinya dengan pertarungan boss super menantang di akhir sebelum Anda mendapatkan reward tersebut. Dua hal yang cukup untuk mendorong gamer, terutama pencinta Soulsborne, untuk berburu setiap dungeon yang mungkin tersimpan di beragam sudut yang ada.
Untuk memfasilitasi dunia yang super luas tersebut, Elden Ring juga menyediakan Torrent – alias kuda yang bisa Anda panggil secara magis kapanpun Anda inginkan. Torrent yang notabene jauh lebih cepat dan datang dengan kemampuan melompat dua kali akan jadi andalan bagi Anda untuk tidak hanya menjelajahi dunia Elden Ring saja, tetapi juga ragam aksi yang lain. Anda bisa menggunakannya untuk bertarung, dimana Torrent akan menawarkan mobilitas yang tentu saja lebih tinggi daripada sekadar berlari ke sana-sini, membuatnya efektif untuk melawan monster berukuran besar seperti naga misalnya. Anda juga bisa menggunakannya untuk aksi platforming menuju ke lokasi rendah ataupun tinggi yang terlihat tidak mungkin dicapai dengan hanya melompat biasa saja.


Melompat? Benar sekali, tak seperti banyak game Soulsborne yang lain, Elden Ring datang dengan satu tombol khusus untuk melompat. Kemampuan yang satu ini juga secara otomatis banyak mengubah cara From Software mendesain dunia yang ada, terutama lokasi-lokasi area utama yang harus Anda lalui. Kemampuan melompat berarti kesempatan untuk menyuntikkan sesi platforming, yang kemudian dirancang untuk membangun desain tempat atau level yang bahkan lebih tidak linear lagi. Ada banyak lokasi di Elden Ring yang membutuhkan Anda untuk melompat dari satu area ke area lainnya yang beberapa di antaranya juga menuntut keberanian untuk sekedar menjajal opsi tersebut dengan kematian sebagai ancaman. Yang menarik? Banyak dari lokasi tersebut didesain sebagai opsi alih-alih sesuatu yang harus Anda lakukan, yang biasanya berujung dengan reward-reward keren di ujung. Ini membuat skema berpikir Soulsborne klasik Anda harus sedikit diubah.
Reward memang mau tidak mau menjadi salah satu motivator utama Anda untuk menjelajahi dunia Elden Ring. Bahkan untuk urusan dungeon yang tersebar sekalipun, ia datang dengan beberapa tingkat kesulitan dan tantangan yang berbeda-beda pula. Ada dungeon besar yang lebih banyak menuntut Anda untuk bermanuver cepat karena sebuah kereta dengan roda tajam terus bolak-balik menyapu habis siapapun yang ia lalui. Ada pula dungeon berisikan musuh-musuh level tinggi yang siap menghadang. Ada dungeon lain yang punya mekanik uniknya sendiri, dimana Anda hanya bisa menyerang dan menghabisi musuh yang sempat terkena sinar terang sebelumnya. Dan tentu saja, ada dungeon dengan boss penutup yang siap untuk membuat Anda berteriak frustrasi. Elden Ring menawarkan cukup banyak variasi, baik dari tantangan hingga jumlah yang tersebar di dunianya hingga di titik menurut kami, mustahil Anda bisa menemukan setiap dari mereka tanpa mengandalkan walkthrough sama sekali.


Satu bagian paling fantastis yang dilakukan From Software? Menyertakan beragam portal-portal kecil yang tersebar untuk mereka yang senang dan rajin melakukan proses eksplorasi. Setiap portal aktif ini akan selalu memancing rasa penasaran Anda dengan situasi dimana Anda tidak pernah bisa memprediksi kemana ia membawa Anda. Bayangkan betapa terkejutnya Anda atau mungkin, tertantangnya Anda ketika portal yang dimaksud ternyata membawa Anda ke sebuah lokasi baru, jauh dari apa yang Anda bayangkan. Ia seringkali berujung jadi lokasi dengan kebutuhan level lebih tinggi, monster lebih menyeramkan, namun di sisi lain – pendapatan Runes lebih menggoda. Situasi dimana Anda diberikan sedikit “intipan” soal lokasi-lokasi ini mengingat Anda selalu punya opsi untuk melakukan Fast Travel ke lokasi lebih nyaman adalah keputusan yang fantastis. Ia mempersiapkan Anda, ia menggelitik rasa penasaran Anda, ia membuat kesan luasnya Elden Ring bahkan lebih intens.
Percaya atau tidak, From Software bahkan cukup percaya diri untuk menjadikan sesi platforming dengan aksi lompat-melompat ini sebagai salah satu “boss terbesar” yang harus Anda lewati sebelum bisa mendapatkan satu di antara enam ending yang tersedia. Sebuah langkah yang entah harus disebut sebagai cerdas atau penuh dengan aura bedebah di atasnya.