Lebih Sulit atau Lebih Mudah?

Salah satu pertanyaan yang selalu muncul begitu sebuah game Soulsborne dilepas oleh From Software selalu satu: apakah ia lebih sulit atau lebih mudah dibandingkan dengan seri-seri sebelumnya? Seri ini bisa mengacu kepada Demon Souls, Dark Souls, Bloodborne, hingga yang paling unik – Sekiro dimana kemampuan melakukan parry adalah kunci, tak seperti aksi roll ala seri Soulsborne yang lain. Berdasarkan pengalaman kami mencicipi game ini selama setidaknya 112 jam, kami datang dengan kesimpulan yang memang bisa kami pertanggungjawabkan. Bahwa Elden Ring memang didesain lebih mudah.

Mengapa lebih mudah? Karena percaya atau tidak, From Software memfasilitasi begitu banyak hal baru untuk membuat perjalanan Anda sebagai seorang The Tarnished berujung lebih bersahabat. Tidak usah berbicara jauh-jauh, kita bicara soal Torrent alias sang kuda saja. Dengan kecepatan super tinggi dibandingkan dengan Anda berlari, dengan bar HP miliknya sendiri yang bisa berperan sebagai pelindung di beragam situasi, dan sistem pertarungan cukup nyaman dengannya, Anda juga bisa menggunakan Torrent untuk melewati nyaris semua area dengan monster-monster di dalamnya jika Anda sedang malas atau hendak bermain lebih aman. Kecepatan Torrent selalu bisa melampaui musuh-musuh ini, kecuali naga besar yang memang secara spesifik mengincar Anda.

Fitur lainnya yang pantas untuk diacungi jempol juga datang dari fitur bernama “State of Marika”. Seolah memahami bahwa selalu ada potensi Anda akan tewas di tengah perjalanan dan berpotensi harus bergerak kembali dari Sites of Graces terakhir yang Anda pegang, yang notabene bisa saja berujung terlalu jauh, Elden Ring datang dengan sebuah sistem checkpoint baru bernama “State of Marika”. Patung kecil yang hampir 90% tersedia sebelum pertarungan boss ini akan berfungsi sebagai checkpoint yang akan membangkitkan Anda kembali di sana, yang biasanya butuh waktu super singkat sebelum Anda bisa berlari ke tempat boss untuk menjajalnya kembali. Satu kekurangan dari State of Marika hanyalah ia bukanlah Sites of Graces, dimana Anda berarti tidak bisa memodifikasi jumlah Flask, mengatur Spell atau Incantations yang Anda bawa, atau menaikkan level di sana.

Seolah mempersingkat perjalanan Anda kembali ke boss masih belum cukup, Elden Ring juga datang dengan beberapa mekanik lain yang akan membantu Anda lebih kuat dan efektif sebagai pembunuh. Pertama adalah Physick, semacam ramuan berisikan 1 botol potion di luar Flask untuk HP dan FP (Focus Points alias Mana) yang akan memberikan Anda dua buah buff sementara yang bisa Anda pilih. Dengan “ramuan” yang kebanyakan datang dari boss yang Anda bunuh di beragam Erdtree kecil yang tersebar di dunia Elden Ring, Anda bisa menentukan sendiri buff seperti apa yang Anda inginkan. Kerennya lagi? Efek-nya sangat signifikan. Kita bicara soal Potions yang mampu menggabungkan kesempatan untuk menihilkan damage satu kali serangan dan penggunaan FP tak terbatas selama 15 menit. Kita bicara soal kesempatan untuk melebur Potions yang mampu meningkatkan damage Fire dan Lightning di saat yang sama. Physick akan memainkan peran super penting, terutama pada saat Anda bertarung melawan boss.

Masih tak cukup? Hampir sebagian besar senjata ataupun perisai yang Anda dapatkan akan memiliki kemampuan khusus yang bisa Anda akses dengan menggunakan FP ataupun Stamina. Selain itu, untuk senjata yang terhitung “biasa”, Anda juga bisa mengejar elemen baru bernama Ashes of War yang seringkali berujung jadi reward di dungeon pula. Ashes of War akan bisa dipasang dan diaplikasikan ke dalam beragam senjata non-spesial untuk Anda gunakan, yang biasanya berujung jadi skill yang terhitung super signifikan. Ashes of War juga biasanya datang dengan kesempatan untuk mengubah sifat senjata dengan beragam opsi berbeda, yang tentu saja akan mempengaruhi status yang ia miliki. Fleksibilitas-nya bahkan memungkinkan senjata yang hanya memiliki atribut fisik saja misalnya, kini juga scaling dengan magic jika Anda menginginkannya.

Masih terlalu sulit untuk Anda? Elden Ring juga datang dengan sistem Summon Spirits yang diposisikan sebagai karakter NPC untuk membantu Anda. Hadir juga sebagai salah satu reward yan pantas dikejar, ia datang dengan banyak variasi dengan efektivitas peran yang berbeda-beda. Seperti yang bisa diprediksi, dengan kehadiran Spirits yang hampir selalu bisa dipanggil di arena pertarungan boss dan wilayah dimana Anda akan berhadapan dengan banyak musuh, ia bisa berfungsi sebagai dua hal: memang membantu Anda menghasilkan lebih banyak damage ke target atau sebagai decoy serangan hingga Anda bisa lebih leluasa menyerang musuh dengan aman. Punya sifat berbeda seperti Kristoff yang lebih berfokus pada defense atau Mimic yang siap membangun replika karakter Anda namun dengan HP yang lebih tebal, Summon Spirits akan membuat perjalanan pertempuran Anda menjadi jauh lebih bersahabat. Apalagi mengingat sifat AI yang memang didesain sedemikian rupa untuk tidak sekadar mengabaikan mereka, melainkan memosiskan mereka sebagai unit dengan tingkat agro mereka sendiri.

Salah satu desain lain yang juga akan membantu perjalanan Anda adalah fakta bahwa hampir sebagian besar boss yang Anda temui juga memiliki kerentanan pada status effect yang ada. Ini menarik karena beberapa status efek di Elden Ring, terutama untuk Frostbite dan Blood, juga diikuti dengan damage instant besar yang terjadi setelah beberapa serangan. Menggunakan senjata, spell, atau Ashes of War yang akan memicu damage bertipe Frostbite atau Blood akan membuat perjalanan Anda menjadi lebih mudah. Untuk setiap Demigod yang Anda bunuh, Anda juga akan mendapatkan Great Runes yang melekat pada diri mereka, yang kemudian bisa Anda pasang ke karakter Anda untuk buff permanen. Great Runes milik Godrick misalnya akan memberikan Anda atribut hampir di semua status untuk karakter lebih kuat. Anda juga bisa menggunakan item bernama Rune Arc untuk membuat efek tersebut bahkan lebih kuat lagi.

Jika Anda masih kesulitan dengan kesemua opsi ini dijalankan, Elden Ring juga tetap menawarkan konsep multiplayer kooperatif jika Anda menginginkannya. Dengan proses yang mudah, termasuk membangun konektivitas personal Anda sendiri, Anda bisa mengajak setidaknya 2 orang player yang lain untuk bertarung bersama-sama. Tentu saja, aksi multiplayer ini akan menghasilkan konsekuensi tersendiri. Selain absennya kemampuan untuk menggunakan Torrent atau memanggil Summon Spirits, boss area yang Anda lawan juga akan mengalami penguatan dari total HP yang membuat mereka lebih tebal dan sulit untuk dihabisi. Namun terkadang, ini akan jadi opsi terakhir yang bisa Anda ambil jika Elden Ring mulai berubah menjadi game penuh rasa frustrasi. Tentu saja, opsi untuk menjadi orang iseng yang menginvasi dunia orang lain untuk aksi PvP juga tersedia di game ini.

Fleksibilitas Build Fantastis

Semua kombinasi yang ditawarkan oleh From Software di Elden Ring, terlepas dari sistem kelas karakter yang tetap tersedia di awal permainan, adalah membangun sebuah konsep build yang bahkan jauh lebih fleksibel lagi dibandingkan dengan game-game Soulsborne sebelumnya. Anda akan menemukan build kreatif untuk banyak kelas yang sama efektifnya, sama mematikannya, dan sama gilanya ketika proses optimalisasi sudah terjadi. Anda akan menemukan lebih banyak rekomendasi build yang berbeda-beda di Elden Ring dibandingkan dengan game Souls manapun.

Semua kombinasi ini terfasilitasi lewat kombinasi elemen-elemen yang kita bicarakan sebelumnya. Sebagai contoh? Karakter awal kami yang datang dengan Magic build di awal. Dengan serangan range jadi andalan dan HP super tipis yang membuat segala jenis musuh mampu menghabisi kami dengan hanya satu serangan saja, fitur Summon Spirits menjadi pembantu di semua situasi dimana ia tersedia, terutama saat bertarung dengan boss. Mengingat Spirits yang kami pilih di awal seperti Olag dan Kristoff berperan fantastis sebagai tanker, mereka selalu bisa menarik agro musuh sementara kami berusaha mengurangi HP boss dengan menggunakan serangan magic yang tersedia. Ini membuat karakter berfokus di magic di awal tetap bisa tampil mumpuni walaupun damage yang bisa ia hasilkan, tidak segila di Demon’s Souls Remake misalnya.

Fleksibilitas kemudian teruji ketika perlahan tapi pasti, kami memulai proses transisi untuk berubah menjadi karakter Battle Mage yang juga mengandalkan serangan fisik. Dengan bermodalkan Dark  Moon Greatsword – sebuah senjata spesial yang bisa Anda dapatkan di ujung quest milik Ranni yang terhitung super panjang, gaya bermain kami kemudian berubah. Yang menarik? Proses distribusi status lebih banyak ke “STR” atas nama bisa memanfaatkan pedang ini secara maksimal berujung membuka potensi untuk menggunakan lebih banyak senjata, termasuk beberapa di antaranya yang juga mampu mengandalkan magic.

Jika Anda berujung tidak puas dengan build karakter Anda, Elden Ring membuka kesempatan untuk melakukan Re-Spec jika Anda berhasil menundukkan salah satu boss opsional yang tersedia. Membutuhkan resource sebuah item langka yang untungnya tersedia dalam jumlah yang cukup banyak, Anda punya banyak kesempatan untuk mengatur kembali status karakter Anda dan karenanya, memenuhi apa yang mungkin Anda butuhkan. RE-SPEC bisa jadi solusi jika Anda ingin berganti menggunakan senjata tertentu yang butuh status berkebalikan dengan build Anda saat ini ataupun saat Anda merasa kesulitan menundukkan satu boss spesifik dan karenanya merasa bahwa ada satu bagian status yang harus Anda fokuskan lebih baik. Opsi RE-SPEC ini akan tersedia di sepanjang permainan.

Tentu saja fleksibilitas build yang tersedia di Elden Ring juga muncul dari fakta bahwa jumlah senjata, Ashes of War, Talisman, hingga potion Physick yang bisa Anda racik benar-benar punya variasi yang begitu banyak untuk dipilih dan digunakan di atas kebebasan untuk mengatur kemana distribusi points status Anda mengarah setiap kali Runes yang terkumpul cukup. Menentukan build mana yang “terbaik” atau yang paling “mematikan” bisa dibilang jauh lebih sulit di Elden Ring daripada seri Souls manapun.