Yoshida: FF XVI Butuh 15 Tahun Kalau Mau Beneran Open-World!
Mimpi boleh besar, visi boleh luas, dan misi boleh agung, namun ketika kita bicara soal sebuah produk komersial yang harus keluar ke pasaran, pada akhirnya proses kompromi harus dilakukan. Hampir mustahil rasanya bagi developer ternama sekalipun untuk mewujudkan semua hal yang ia bayangkan terkait game yang ia racik, yang tentu saja terikat pada keterbatasan dana pengembangan dan waktu. Hal inilah yang mau tidak mau harus diterima dan ditelan oleh seorang Naoki Yoshida ketika bicara soal proyek teranyar-nya – Final Fantasy XVI. Jika game ini benar-benar open-world, ia butuh waktu lebih banyak untuk merampungkannya.
Hal ini diungkapkan Yoshida dalam wawancaranya dengan Famitsu. Ia mengaku bahwa ada empat hal yang ia jadikan prioritas saat mengembangkan FF XVI, yakni: (1) ini soal cerita seorang pahlawan yang menyelamatkan dunia. (2) Ia ingin summon tampil brutal dan menghancurkan lingkungan dengan mudah. (3). Ia ingin merilis game ini secepat mungkin, dan (4) Ia tidak ingin merilisnya dengan sistem “parts”. Oleh karena itu, keempat point fokus membuatnya tidak punya waktu bereksperimen dengan konsep open-world kecuali mereka punya waktu setidaknya 15 tahun untuk mengerjakannya.
Bagi Yoshida, Final Fantasy memang harus memiliki beberapa elemen pasti. Baginya, Final Fantasy adalah soal pengalaman gaming yang hampir setara dengan film, punya produksi tinggi, timing dialog yang solid, drama, dan juga suara uniknya sendiri. Begitu ia melebur dengan kehadiran Chocobo dan Moogle, ini sudah cukup mendefinisikan pengalaman Final Fantasy XVI untuknya.
Final Fantasy XVI sendiri rencananya akan dirilis pada tahun 2023 mendatang, masih tanpa tanggal pasti, untuk Playstation 5. Bagaimana menurut Anda? Lebih memilih menunggu 15 tahun atas nama open-world?
Source: VGC