Yoshida: FF XVI Butuh 15 Tahun Kalau Mau Beneran Open-World!

Reading time:
July 14, 2022
final fantasy

Mimpi boleh besar, visi boleh luas, dan misi boleh agung, namun ketika kita bicara soal sebuah produk komersial yang harus keluar ke pasaran, pada akhirnya proses kompromi harus dilakukan. Hampir mustahil rasanya bagi developer ternama sekalipun untuk mewujudkan semua hal yang ia bayangkan terkait game yang ia racik, yang tentu saja terikat pada keterbatasan dana pengembangan dan waktu. Hal inilah yang mau tidak mau harus diterima dan ditelan oleh seorang Naoki Yoshida ketika bicara soal proyek teranyar-nya – Final Fantasy XVI. Jika game ini benar-benar open-world, ia butuh waktu lebih banyak untuk merampungkannya.

Hal ini diungkapkan Yoshida dalam wawancaranya dengan Famitsu. Ia mengaku bahwa ada empat hal yang ia jadikan prioritas saat mengembangkan FF XVI, yakni: (1) ini soal cerita seorang pahlawan yang menyelamatkan dunia. (2) Ia ingin summon tampil brutal dan menghancurkan lingkungan dengan mudah. (3). Ia ingin merilis game ini secepat mungkin, dan (4) Ia tidak ingin merilisnya dengan sistem “parts”. Oleh karena itu, keempat point fokus membuatnya tidak punya waktu bereksperimen dengan konsep open-world kecuali mereka punya waktu setidaknya 15 tahun untuk mengerjakannya.

ff
Yoshida mengaku bisa butuh waktu 15 tahun jika ingin membuat FF XVI beneran open-world.

Bagi Yoshida, Final Fantasy memang harus memiliki beberapa elemen pasti. Baginya, Final Fantasy adalah soal pengalaman gaming yang hampir setara dengan film, punya produksi tinggi, timing dialog yang solid, drama, dan juga suara uniknya sendiri. Begitu ia melebur dengan kehadiran Chocobo dan Moogle, ini sudah cukup mendefinisikan pengalaman Final Fantasy XVI untuknya.

Final Fantasy XVI sendiri rencananya akan dirilis pada tahun 2023 mendatang, masih tanpa tanggal pasti, untuk Playstation 5. Bagaimana menurut Anda? Lebih memilih menunggu 15 tahun atas nama open-world?

Source: VGC

Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…
March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…