10 Game dengan Konsep “Kalau Bisa, Jangan Menyerang” Terbaik!

Reading time:
September 7, 2022
  1. The Evil Within

the evil within 1

Ketika Shinji Mikami di bawah bendera Tango Gameworks kembali dengan game survival horror mereka – The Evil Within, banyak gamer pecinta Resident Evil yang tentu saja bersorak riang. Apalagi ketika The Evil Within hadir dalam situasi dimana Resident Evil sempat terasa lebih ke game action daripada survival horror. Banyak gamer yang di kala itu menghadapi The Evil Within pertama dengan mindset yang salah, termasuk kami, dimana kami menanganinya seperti seri-seri Resident Evil terakhir kala itu, dimana sisi aksi menjadi yang terpenting. Hasilnya? Dengan resource terbatas yang banyak habis karena berusaha membersihkan kroco-kroco yang harusnya bisa dilewati atau dibunuh secara efisien, kami kehabisan resource untuk menundukkan boss yang notabene esensial untuk melanjutkan cerita. Ini menjadi satu dari seri survival horror yang mendorong konsep “Kalau Bisa, jangan Menyerang” di bentuk terbaik.

  1. Dishonored

dishonored

Ada beberapa game di luar sana yang memang lebih meminta Anda untuk mendekati setiap ancaman dengan strategi dan kehati-hatian, daripada sekedar menyerang membabi buta. Terlepas dari fakta bahwa sang developer menyediakan kepada Anda beragam senjata dan peralatan keren untuk melakukannya. Hal inilah yang terjadi dengan Dishonored dari Arkane yang juga diaplikasikan di seri sekuelnya – Dishonored 2. Bahwa desain level terbuka yang bisa Anda jelajahi secara vertikal selalu memberikan ruang bagi Anda untuk menghindari semua ancaman yang ada. Kerennya lagi? Dengan tidak membunuh siapapun selama permainan Anda, Dishonored justru akan menghadiahi Anda ending terbaik yang bisa didapatkan. Ini adalah ekstra kerja keras yang akan terasa pantas selama Anda bisa menahan diri untuk tidak menyerang.

  1. The Last of Us Part I

The Last of Us Part I jagatplay 218

Walaupun terkenal karena ceritanya yang berat dan emosional menyangkut soal apa yang penting di sebuah dunia post-apocalyptic, The Last of Us yang baru saja di-remake menjadi The Last of Us Part I tetap dibangun menjadi game action yang solid. Anda tentu saja tetap harus menggunakan ragam resource terbatas Anda untuk mengatasi ragam ancaman Anda, dari manusia-manusia kanibal hingga para monster Clickers yang sensitif pada suara. Ada kesan memang bahwa Anda seolah diminta untuk membersihkan dan menghabisi setiap dari mereka setiap kali Anda bertemu dengannya. Padahal, The Last of Us Part I di sebagian skenario juga menyediakan opsi dan memberikan Anda melanggeng bebas ke area selanjutnya jika Anda cukup lihai untuk menghindari setiap dari mereka. Hasilnya? Anda akan “menabung” resource yang bisa jadi akan Anda butuhkan di scene selanjutnya.

  1. Elden Ring

Elden Ring jagatplay 19

Tidak hanya Elden Ring memang dan bisa berlaku di hampir semua seri Souls yang tersedia di pasaran, bahwa game action RPG dengan tingkat kesulitan tinggi ini memang datang dengan energi “Kalau Bisa, Jangan Menyerang” yang datang dari dua pihak. Dari Anda, Anda akan sangat berharap bahwa musuh tidak menyerang Anda yang seperti bisa diprediksi, selalu akan bisa menghabisi Anda dalam beberapa kali pukulan saja. Namun dari sisi Anda? Akan ada banyak situasi di Elden Ring, terutama ketika Anda memasuki wilayah-wilayah akhir, dimana fokus Anda adalah bergerak dari satu Grace (checkpoint) ke Grace yang lain sembari berharap itu membawa Anda lebih dekat ke boss. Anda akan mulai memilah mana pertarungan yang kira-kira memang pantas untuk diladeni dan mana yang tidak. Jika ada opsi untuk menghindar dan lari dari setiap pertarungan yang ada, Anda akan mengambilnya.

Tags:

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…