Review Call of Duty – Modern Warfare II (Campaign): Konflik Global yang Lebih Sunyi!
Penuh Variasi Gameplay
Call of Duty adalah game first person shooter, dan selayaknya sebuah game FPS yang seharusnya, menjadi kodratnya lah untuk tampil sebagai genre yang memungkinkan Anda untuk membunuh beragam musuh dari kacamata orang pertama dengan segudang senjata yang dipersiapkan. Namun bukan berarti Activision dan siklus tiga developernya tidak berusaha untuk menyuntikkan mekanik-mekanik baru di dalamnya untuk membuatnya tidak monoton dan unik di saat yang sama. Hal yang sama juga diusung Infinity Ward di Call of Duty: Modern Warfare II ini.
Satu pendekatan baru yang unik adalah situasi karakter utama Anda yang jauh lebih rentan untuk tewas setelah menerima hanya beberapa peluru, bahkan di tingkat kesulitan normal sekalipun. Ini membuat kesan perang yang lebih dekat dan sembunyi-sembunyi menjadi lebih intens karena Anda bisa tewas kapan saja jika Anda berujung sedikit saja lengah. Proses “membersihkan” ruang atau rumah, yang bisa saja diisi serangan kejutan, berujung menjadi lebih menegangkan dan seru karena situasi ini. Ia bahkan membuat kami kini lebih sering mengaktifkan scope secara konsisten saat menyusuri ruangan-ruangan ini, alih-alih menggunakan hipfire seperti di masa lalu.
Salah satu hal yang paling pantas diapresiasi dari Call of Duty: Modern Warfare II adalah beberapa variasi gameplay yang ia tawarkan, di luar hal yang sempat kami bicarakan sebelumnya seperti aksi mengendalikan pesawat atau mengendarai kendaraan. Di salah satu misi menjadi seoang sniper misalnya, dengan target yang semuanya tersembunyi di ruang tertutup, game memberikan ruang bagi Anda untuk memilih sendiri solusi yang ada. Anda bisa memanjat ke atap dan melemparkan gas air mata ke dalam ventilasi untuk membuat musuh-musuh ini keluar hingga bisa Anda basmi. Atau Anda bisa langsung menggunakan peledak di pintu untuk mengejutkan mereka dan menghabisi mereka langsung di dalam. Atau Anda bahkan bisa tidak menggunakan satupun darinya dan masuk via kaca dengan kondisi semua musuh waspada dan siap membunuh Anda.
Salah satu mekanik baru yang paling mengejutkan kami adalah sistem crafting yang disediakan di salah satu level. Berperan sebagai karakter tanpa senjata yang kebetulan tengah diburu, Anda seperti tengah menikmati sebuah seri The Last of Us dalam setting fantasi militer. Satu-satunya cara bertahan hidup adalah dengan mengumpulkan material dari beragam produk dan objek yang ditemukan sehari-hari untuk menciptakan perlengkapan lebih mumpuni, dari sekadar item untuk membuka paksa pintu, perangkap peledak, hingga bom asap untuk menyusup atau melarikan diri saat terdesak. Jika Anda bermain pintar, terutama dengan perangkap peledak misalnya, Anda akan punya opsi untuk membunuh musuh lebih cepat dan mengambil senjata mereka. Namun opsi untuk bermain mengendap-ngendap sebaik dan sebisa Anda juga terbuka.
Sistem lain yang ditawarkan oleh Call of Duty: Modern Warfare II adalah sistem percakapan yang bisa Anda pilih dengan batas waktu tertentu. Di banyak situasi, sistem ini memang hadir untuk memicu reaksi lawan bicara saja yang akan berkomentar berbeda bergantung pada opsi yang Anda ambil. Namun di sebuah sesi misi dimana Anda tengah “menyamar”, sistem ini kemudian disulap menjadi bagian integral penting dalam gameplay dan juga cerita, dimana Anda harus memilih jawaban pada saat diinterogasi oleh pihak lawan. Dengan situasi yang didesain menegangkan, sayangnya ia tidak dieksplorasi lebih jauh. Padahal kami merasa ada banyak situasi dimana sistem ini bisa dimanfaatkan lebih optimal, apalagi jika ia bisa berujung melahirkan cabang cerita tertentu misalnya di masa depan.
Maka secara garis besar, Call of Duty: Modern Warfare II tetap datang sebagai game FPS yang selama ini Anda kenal, yang kini diisi dengan lebih banyak senjata peredam karena desain misi yang ada plus karakter yang diposisikan lebih rentan. Tetap di sisi lain, jelas bahwa Infinity Ward juga berusaha membuatnya tak monoton dengan menyuntikkan beberapa mekanik baru yang berujung menarik dan potensial untuk dieksplorasi lebih jauh di masa depan. Crafting di dunia COD? Siapa yang mengira bahwa ini bisa terjadi.
Kesimpulan
Terlepas dari plot generic soal bagaimana Anda sekali lagi ditugaskan untuk melindungi kepentingan Amerika Serikat dari ancaman spesifik yang juga menuntut Anda bermanuver secara global, Call of Duty: Modern Warfare II berhasil terasa berbeda dan unik di saat yang sama. Bahwa melanjutkan apa yang sudah mereka mulai di tahun 2019 kemarin, ini juga bukanlah sebuah konsep fantasi militer dengan perang global bombastis yang melibatkan begitu banyak tank, EMP, hingga invasi pasukan. Call of Duty: Modern Warfare II menangani konflik skala global ini dengan cara pasukan khusus yang lebih “rasional” dimana operasi diam-diam, dekat, dan sesunyi mungkin adalah solusi yang terbaik. Semuanya juga dibungkus dengan pengenalan mekanik baru yang cukup menyegarkan di dalamnya.
Walaupun demikian, bukan berarti mode campaign Call of Duty: Modern Warfare II ini datang sempurna. Salah satu keluhan terbesar yang kami sempat bicarakan sebelumnya adalah beberapa misi yang terasa terlalu panjang dan bertele-tele, dimana keseruan yang terasa di awal dengan cepat berubah menjadi kebosanan dan monoton karenanya. Kami juga termasuk gamer yang tidak suka dengan pendekatan cut-scene berbasis CGI untuk cerita, dimana pendekatan orang pertama ala seri lawasnya menurut kami masih jadi solusi pengalaman imersif yang lebih baik. Kami juga merasa bahwa di titik ini, ia butuh sebuah misi atau scene yang seikonik “NO Russian” yang ditawarkan oleh seri originalnya tahun 2009 silam.
Terlepas darinya, Call of Duty: Modern Warfare II tetap menghadirkan mode campaign yang menarik untuk dinikmati. Tetapi harus diingat, kenikmatan ini akan sangat bergantung pada ekspektasi yang Anda miliki sebelum terjun ke dalamnya. Jika Anda menginginkan sebuah perang skala global yang bombastis, seri reboot ini tidak akan menawarkan hal tersebut. Namun jika Anda menginginkan pendekatan operasi khusus yang lebih rasional di skenario dunia nyata, ini akan jadi seri yang sudah lama Anda tunggu-tunggu. Pada akhirnya, ini akan selalu jadi soal menghabisi siapapun yang berani mengarahkan senjata mereka ke Anda.
Kelebihan
Presentasi visual dan audio jempolan
Implementasi teknologi DualSense yang imersif di versi PS5
Penambahan mekanik baru di beberapa misi
Kesan operasi khusus yang lebih rasional
Kekurangan
Beberapa misi terasa bertele-tele
Cut-scene bergaya CGI
Kekurangan momen ikonik ala seri originalnya
Cocok untuk gamer: yang mencintai gaya campaign Infinity Ward, ingin bermain peran sebagai pasukan khusus
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan perang skala global yang bombastis ala seri original MW2, masih bertahan dengan kepribadian dan nasib karakter seri original MW2