Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Reading time:
November 2, 2022

Viola

Bayonetta 3 jagatplay 119
Viola adalah blunder besar di mata kami.

Memperkenalkan sebuah karakter baru di sebuah franchise yang sudah punya sejarah panjang bukanlah sesuatu yang mudah. Hal inilah yang berusaha dilakukan Platinum Games dengan Viola yang bahkan sudah menampakkan diri sejak awal-awal cerita Bayonetta 3 disajikan. Jelas bahwa ia hendak diposisikan sebagai karakter yang penting di seri ini dan mungkin, seri-seri selanjutnya.

Apakah berhasil? Sayangnya, di mata kami tidak. Viola boleh jadi salah satu penambahan konten yang justru membuat pengalaman Bayonetta 3 semakin buruk alih-alih kian menarik. Ada dua masalah besar terkait karakter bersenjatakan pedang dan dibantu oleh iblis besar bernama Chesire yang satu ini. Pertama, adalah kepribadiannya dalam cerita.

Alih-alih diposisikan sebagai karakter pendukung yang dingin, serius, atau menawarkan solusi dari setiap masalah yang harus dihadapkan Bayonetta, Viola justru diposisikan sebagai karakter lelucon yang dengan terpaksa berusaha memancing tawa Anda. Anda bisa melihat bagaimana ia harus berlari mencari air pada saat pantatnya kebakaran atau bagaimana ia tidak sengaja jatuh ke lokasi yang tidak pantas, atau bagaimana interaksinya dengan Chesire datang dengan begitu banyak aksi penuh keteledoran di sana-sini. Sebagai karakter baru yang hendak memegang peran penting dalam cerita, ini bukan kepribadian yang Anda inginkan. Ia gagal terlihat lucu, ia gagal memancing tawa Anda, ia gagal terasa simpatik, ia gagal terasa seperti karakter yang Anda inginkan muncul penting di game seperti Bayonetta. Karena pada akhirnya, karakter seperti Luka misalnya, sudah mengisi posisi yang sama.

Bayonetta 3 jagatplay 145
Alih-alih serius atau simpatik, kepribadiannya justru datang bak lelucon.
Bayonetta 3 jagatplay 122
Sistem Witch Time berbasis parry milik Viola jadi mimpi buruk ketika melawan banyak musuh sekaligus.

Kedua? Dari sisi gameplay, ia juga terlihat tak sebanding dengan Bayonetta dan karenanya, semakin mudah memicu rasa frustrasi tersendiri. Salah satu pokok permasalahannya ada mekanik picu Witch Time miliknya. Bahwa alih-alih menggunakan aksi evade ala Bayonetta, Viola melakukannya menggunakan aksi Parry – dimana Anda harus menekan tombol Block di momen yang tepat. Sistem seperti ini fantastis jika Anda bertarung dengan 1 musuh seukuran dengan Anda. Namun bayangkan jika Anda dihadapkan pada setidaknya satu di antara dua situasi ini: Anda bertarung melawan banyak musuh sekaligus yang menyerang dari segala arah atau Anda bertarung melawan musuh-musuh besar dengan sistem kamera yang bahkan tak mampu memfasilitasi informasi apa yang sebenarnya tengah terjadi.

Ketimpangan dengan Bayonetta juga terjadi dari perbedaan signifikan soal varian senjata dan monster yang tersedia untuk digunakan. Ketika Bayonetta dipersenjatai dengan begitu banyak solusi, Viola “terjebak” hanya pada satu jenis senjata dan satu monster saja, dari awal hingga akhir permainan. Ini membuat Anda tak punya kesempatan untuk mengadaptasikan gaya gameplay Anda, apalagi ketika Anda bertemu dengan lebih banyak varian-varian musuh seiring dengan progress cerita. Ini membuat gameplay Viola juga terasa stagnan. Kesulitan menggunakan karakter ini benar-benar diwakili dengan fakta  bahwa kami lebih banyak menghabiskan item penyembuh hingga 5-6x lipat dibandingkan saat menggunakan Bayonetta.

Bayonetta 3 jagatplay 121
Kami berujung menghabiskan item penyembuh 5-6x lipat lebih banyak saat menggunakan Viola.

Tidak simpatik, tak punya kepribadian menarik, tidak terasa signifikan dalam keseluruhan cerita, sistem parry yang mudah membuat frustrasi, dan tak didukung dengan varian senjata atau iblis benar-benar membuat pengalaman bermain Viola berujung jadi bencana untuk kami pribadi.

Kesimpulan

Bayonetta 3 jagatplay 176
Bayonetta 3 masih punya daya tarik yang tetap kuat sebagai game aksi racikan Platinum Games dengan identitasnya yang ikonik selama ini. Hanya saja harus diakui, lebih banyak Bayonetta tidak menjamin kualitas yang lebih tinggi.

Adalah sebuah kegembiraan tersendiri melihat game yang sudah ditunggu dan dikembangkan selama bertahun-tahun ini akhirnya tersedia dan bisa dicicipi dengan mata dan kepala sendiri. Bahwa pada akhirnya si Tante kembali! Kembali dalam bentuk cerita yang lebih gila, cut-scene penuh kehancuran, gaya, dan sensualitas, lengkap dengan mekanik gameplay baru, dan musik fantastis yang siap menemani di setiap chapter yang ada. Ia tetap hadir sebagai game action yang akan membuat adrenalin Anda terpacu kencang dari menit pertama.

Namun sayangnya, harus diakui bahwa Bayonetta 3 tidak lah sebaik atau sesempurna seri Bayonetta sebelumnya. Ada begitu banyak masalah yang mencederai pengalaman bermain kami, dari kehadiran Viola yang mengecewakan, sistem kamera yang tidak selalu optimal, kualitas visualisasi yang harus menelan pil pahit kelemahan performa Nintendo Switch, hingga sesi platformer yang sama tidak seru bersama dengan struktur misi berulang yang bisa mudah terasa membosankan. Kami juga sayangnya tidak suka dengan bagaimana konklusi cerita multiverse ini berakhir, yang membuat kami sedikit khawatir soal masa depan franchise ini jika ia memang dipastikan berlanjut ke seri selanjutnya.

Tetapi di luar semua kelemahan tersebut, Bayonetta 3 masih punya daya tarik yang tetap kuat sebagai game aksi racikan Platinum Games dengan identitasnya yang ikonik selama ini. Hanya saja harus diakui, lebih banyak Bayonetta tidak menjamin kualitas yang lebih tinggi.

 

Kelebihan

Bayonetta 3 jagatplay 91
Kaiju fight!!

Identitas ikonik Bayonetta yang berhasil dipertahankan

VA baru Bayonetta melakukan tugasnya dengan baik

Musik fantastis yang membangun atmosfer

Cita rasa game action yang  masih seru dan ketat

Varian sesi aksi berbasis Kaiju yang terasa epik

Varian senjata yang bisa digunakan Bayonetta

 

Kekurangan

Bayonetta 3 jagatplay 222
Konklusi cerita yang dihadirkan Bayonetta 3 justru membuat kami khawatir alih-alih memuaskan.

Viola membuat frustrasi

Konklusi cerita mengkhawatirkan

Sistem kamera tak bisa diandalkan

Kualitas presentasi tercederai performa Switch

Struktur misi yang terasa berulang

 

Cocok untuk gamer: pencinta tante Bayonetta, senang dengan format gameplay action Platinum Games

Tidak cocok untuk gamer: yang tidak suka dengan gaya game action Platinum, yang menginginkan game dengan visual yang memanjakan mata

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…
November 22, 2023 - 0

Menjajal Pre-Alpha RIFTSTORM: Ini Beneran Game Indonesia??!

Aksi jajal demo pre-alpha RIFTSTORM kami membangkitkan rasa optimisme tinggi.
November 17, 2023 - 0

Menjajal DEMO Whisper Mountain Outbreak: Game Multiplayer Lokal Potensial!

Game Indonesia terbaru dari Toge Productions - Whisper Mountain Outbreak…
October 11, 2023 - 0

Menikmati Restoran Honkai Star Rail Jakarta: Si Kereta Bintang Akhirnya Tiba!

Restoran Honkai Star Rail akhirnya tiba di Jakarta! Bagaimana suasananya?

PlayStation

November 23, 2023 - 0

Review Tales of Arise – Beyond The Dawn: Potensi yang Tak Digali!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Tales of Arise - Beyond…
November 13, 2023 - 0

Review Like a Dragon Gaiden: Seperti Sebuah Mimpi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon Gaiden: The…
November 8, 2023 - 0

Review Alan Wake 2: Game Supernatural Super!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Alan Wake 2 ini? Mengapa…
November 6, 2023 - 0

Review Call of Duty – Modern Warfare III (Campaign): Jelas Semakin Malas!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign Call of Duty…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…