Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Reading time:
February 28, 2023

Super Sinematik!

ffxvi preview4

Jika ada satu hal yang cukup mengejutkan dari presentasi Final Fantasy XVI yang baru saja terjadi, lengkap dengan gameplay puluhan menit mentah yang dikeluarkan Square Enix, adalah fakta bahwa betapa sinematiknya ia terasa. Bahkan sepertinya tidakberlebihan rasanya untuk mulai menyamaratakan sensasi sinematik yang ia usung hampir setara dengan apa yang ditawarkan Kojima di Metal Gear Solid misalnya, yang juga dicapai tanpa perlu memakan waktu terlalu lama. Secara ajaib, Yoshida berhasil mengintegrasikan hal ini dengan sisi gameplay yang bisa jadi bumerang, namun sejauh ini efektif.

Bahwa terlepas dari sensasi pertarungan super ketat yang akan Anda lewati nantinya, terutama melawan boss-boss penting seperti Benedikta misalnya, keseluruhan sekuens tidak akan selalu berkutat hanya pada sensasi aktif untuk saling mengurangi HP masing-masing menggunakan beragam serangan biasa, skill Eikon, ataupun efek Limit Break yang terakumulasi seiring dengan situasi tersebut. Anda juga akan menikmati sisi “cerita” lewat proses dramatisasi yang super sinematik di tengahnya.

Maka Anda akan bertemu dengan situasi-situasi pendek dimana serangan yang dilakukan si Boss atau serangan yang Anda masukkan bukanlah sesuatu yang dirancang untuk “masuk” secara aktif layaknya gameplay biasa, namun sebagai pemicu untuk sekuens sinematik nan bombastis yang kian memperkaya cerita, karakter, atau bahkan sekadar atmosfer pertarungan yang ada. Ia biasanya akan diikuti dengan kebutuhan memicu sebuah QTE pendek berbasis 1 tombol yang akan langsung memicu animasi apapun sebagai bagian dari sinematik tersebut. Jelas, berhasilnya Anda juga akan menghasilkan damage tertentu pada si target atau membuat serangan pemungkas mereka teranulir begitu saja. Sayangnya, sang video tidak memperlihatkan seperti apa konsekuensi sebaliknya, jika Anda gagal QTE dan membiarkan serangan boss tersebut masuk.

Sejauh mata memandang, terlepas dari kekhawtiran bahwa si QTE bisa saja merusak pace pertarungan yang ada, Square Enix sepertinya mengimplementasikannya dengan seimbang. QTE hadir super singkat yang tentu saja menuntut Anda untuk terus mawas, cut-scene dalam pertarungan sebagai bagian dari sinematik ini sejauh ini tak terlihat bertele-tele dan merusak pace pertarungan yang ada, dan Anda bisa menikmati animasi super kerennya yang cukup untuk membuat bulu kuduk Anda merinding.

Akhirnya, Eikon Battle!

ffxvi preview3

Sudah bukan rahasia lagi sepertinya bahwa dengan dunia yang dibangun untuk Final Fantasy XVI, Eikon memang memainkan peran yang super penting. Untuk Anda yang tidak terlalu familiar, Eikon merupakan sebutan untuk para “Summon” yang memperkuat masing-masing kerajaan yang terlibat dalam konflik di dalamnya. Seperti yang kita tahu, setidaknya kita sudah mendapatkan konfirmasi untuk beberapa varian di antaranya: Ifrit, Phoenix, Shiva, Ramuh, Titan, Bahamut, Garuda, dan juga Odin. Trailer bertajuk “Domination” yang sempat mereka rilis sebelumnya juga mengkonfirmasikan konflik dan pertarungan langsung antara para Eikon ini, yang tentu saja hadir dalam skala besar bak pertarungan antara dua Kaiju.

Dari pertarungan melawan Benedikta yang bisa kita saksikan, ada satu fakta menarik lainnya dari para Dominant – alias karakter-karakter yang memiliki kemampuan untuk bertransformasi menjadi Eikon ini. Bahwa alih-alih sekadar mode normal dan mode Eikon-nya, mereka memiliki satu fase terpisah dimana mereka berkesempatan menggunakan kekuatan mereka tanpa harus berubah menjadi mode Kaiju. Bagi si Benedikta misalnya, Anda bisa melihat bagaimana separuh bagian tubuhnya kini menyerupai Garuda, masih bisa aktif berkomunikasi, dengan kemampuan terbang yang kini difasilitasi oleh sayap yang tumbuh di punggung-nya. Untungnya, Anda bisa “mengatasi” fase ini dengan mode manusia Anda.

Namun ketika cerita sudah masuk ke dalam fase Eikon yang seharusnya, maka pertarungan antara dua Kaiju ini menjadi tidak terelakkan. Dari video gameplay yang ditawarkan, ada dua hal menarik yang sepertinya bisa kita tangkap darinya. Pertama, ini sepertinya mengkonfirmasikan bahwa perubahan Clive sebagai Dominant Ifrit tidak akan bisa Anda picu secara manual dan sebebas yang Anda inginkan. Tidak ada kesempatan misalnya bahwa pada saat Anda bertarung melawan dua atau tiga musuh di dalam dungeon dan tiba-tiba Anda memutuskan untuk berubah menjadi Ifrit untuk menghasilkan damage puluhan ribu hingga Anda menang. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pertarungan Eikon sepertinya akan terkunci pada progress cerita yang ada.

ffxvi preview2

Fakta kedua yang terlihat dari presentasi ini dan juga yang paling memancing rasa penasaran kami adalah besar “damage” yang bisa dihasilkan Ifrit saat melawan Garuda. Untuk saat ini belum ada konfirmasi apakah Anda bisa memperkuat dan memperbesar khusus untuk damage Ifrit saja hingga pertarungan antar Eikon seperti saat melawan Garuda ini bisa berlangsung jauh lebih cepat dari apa yang Anda lihat di video. Atau apakah damage yang diusung selalu konsisten sesuai progress cerita, yang jika memang terjadi, berarti menjadikan keseluruhan pertarungan ini bak sebuah sekuens sinematik panjang dengan ekstra interaktivitas di dalamnya. Namun setidaknya, sekuens-sekuens memanjakan mata nan destruktif sepertinya bisa Anda antisipasi dari setiap pertarungan Eikon yang ada.

Yoshida-san sendiri sempat menyebut bahwa sekuens pertarungan antar para Eikon tidak akan selalu terjadi bak game fighting seperti yang terjadi antara Ifrit dan Garuda di sekuens gameplay yang satu ini. Bisa jadi format pertarungan menjadi berubah dan beragam ketika ia melawan Eikon lawan seperti Bahamut atau Odin, misalnya.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…