Review DualSense Edge: Melebur Fungsi dan Fitur dalam Kemewahan!
Akankah Langsung Jago?
Ini mungkin pertanyaan yang paling utama. Ibarat sebuah perang, kontroler adalah pedang yang Anda gunakan untuk bertarung di medan pertempuran, yang akan menentukan hidup dan mati Anda. Ia tidak hanya harus tajam dan mematikan, tetapi juga nyaman untuk dipegang dan digenggam untuk waktu yang lama, sembari memastikannya diracik dari material yang bisa diandalkan. Namun apakah hanya sekadar pedang akan membantu Anda memenangkan perang? Selama pedang Anda bukan Dragon Slayer milik Guts dari Berserk, ia akan selalu berakhir pada kemahiran Anda menggunakannya.
Hal ini juga terjadi di DualSense Edge selama kami menggunakannya. Dengan semua fitur dan fungsi yang ia tawarkan, kami banyak menguji kemampuan kami di game-game FPS sebagai basis dengan ekstra profile yang kami racik sendiri dengan sedikit mengubah sensitivitas analog dan tentu saja, memanfaatkan dua ekstra pedal di bagian belakang untuk menambahkan fungsi R2 + L2. Apakah DualSense Edge membuat kami tiba-tiba terus mendapatkan Juara 1 di Apex Legends? Tentu saja tidak ada jaminan untuk itu dan performa kami tak terasa meningkat signifikan dibandingkan di masa lalu menggunakan DualSense biasa. Hal yang sama juga terjadi ketika kami terjun di mode multiplayer klasik untuk COD: Modern Warfare II.
Namun ada satu kenyataan yang tidak terbantahkan, bahwa menggunakan 2 tombol pedal belakang untuk R2 (tembak) dan L2 (Aim) benar-benar terasa begitu natural dan nyaman dibandingkan menggunakan tombol trigger pada umumnya. Reaksi menggunakan kedua pedal ini jauh lebih cepat dan akurat, dimana kami merasa bahwa aksi tembak kami menjadi jauh lebih akurat di Apex Legends, Semuanya juga dipermanis dengan fakta bahwa profile FPS yang kami pilih dengan opsi sensitivitas analog yang ada juga membuat aksi pergerakan aim terasa berbeda dan lebih akurat dibandingkan dengan DualSense biasa. Harus kami akui, akurasi hip-fire kami di Apex Legends menggunakan nyaris senjata apapun kini lebih baik dengan DualSense Edge, walaupun tak menjamin kemenangan.
Dengan dua jenis tombol back pedal yang langsung disediakan di paket penjualan, versi panjang dan pendek, DualSense Edge juga bisa menambahkan ekstra sensasi imersif jika Anda memainkan game-game racing dalam format transmisi manual. Benar sekali, Anda bisa mengganti fungsi kedua ekstra pedal belakang ini, terutama yang versi panjang, untuk fungsi transmisi manual. Menekan kedua tombol ini bergantian, yang juga diikuti dengan ekstra feedback di dalamnya, tentu saja akan mensimulasikan fungsi dan sensasi sama ketika Anda mengendarai ragam supercar dengan penempatan perpindahan gigi yang sama, misalnya di Gran Turismo 7. Kami bisa melihat hal ini terjadi.
Maka harus diakui, dengan memanfaatkan DualSense Edge sebagai kontroler utama kami untuk ragam aksi gaming termasuk Dead Space Remake, kami berujung jatuh hati pada dua ekstra pedal belakangnya yang sering kami jadikan sebagai pengganti tombol trigger untuk aim dan tembak. Ya kami memang tidak tiba-tiba berubah menjadi pemain pro begitu kontroler ini berada di tangan, namun sulit untuk menyangkal bahwa ada beberapa aspek dimana Anda merasa lebih nyaman dan efekti saat mengeksekusi aksi, terutama di game-game FPS.
Kesimpulan
Dengan semua fungsi dan fitur yang ia tawarkan, DualSense Edge memang berhasil menempatkan diri sebagai varian kontroler yang mewah dan premium di saat yang sama. Bahwa Playstation berhasil memberikan dan menempatkan alasan-alasan yang tepat mengapa kontroler yang satu ini dijual di harga 3,6 juta Rupiah. Dengan sistem modular yang diwarnai aksi gonta-ganti yang mudah, dukungan perangkat lunak yang solid, dan terutama – dua ekstra tombol belakang yang super nyaman untuk dinikmati, DualSense Edge memang punya nilai ekstra istimewa dibandingkan dengan DualSense biasa. Namun di sisi lain, daya tahan baterai lemah dan berat ekstranya tetap harus jadi bahan pertimbangan ekstra.
Apakah DualSense Edge wajib Anda miliki? Dengan sifat premium yang ia tawarkan dan kenyamanan yang sudah ditawarkan oleh DualSense biasa, Anda bisa melihatnya sebagai sebuah kebutuhan tersier gaming Anda saat ini daripada sesuatu yang benar-benar esensial. Namun jika Anda menginginkan sebuah kontroler dengan desain keren, kesan premium dan mewah, segudang fitur ekstra yang mampu memfasilitasi aksi gaming Anda terutama di ranah kompetitif, dan kebetualan memiliki ekstra uang 3,6 juta Rupiah yang tak digunakan? Kenapa tidak.