Review Street Fighter 6: Hadir dalam Bentuk Terbaik!
Untuk Semua

Atas nama untuk memfasilitasi gamer-gamer pendatang baru, bahkan yang tidak familiar dengan game fighting sekalipun, Capcom menyuntikkan sebuah skema kontrol baru yang mereka sederhanakan dengan kategori “Modern”, alih-alih skema kontrol “Classic” untuk Anda yang familiar dengan pakem skema kontrol klasiik Street Fighter selama ini. Sebuah skema yang sudah lama kita nantikan.
Berita baiknya? Dengan kesempatan untuk menggunakan skema kontrol ini di level kompetitif Ranked Match sekalipun, kontrol “Modern” ini tidak lantas akan otomatis membuat Street Fighter 6 menjadi game fighting anak-anak yang mudah dimanipulasi dan dikuasai begitu saja. Yang dilakukan kontrol “Modern” ini hanya mengeliminasi kebutuhan untuk memutar d-pad dengan arah tertentu atas nama mengeksekusi serangan spesial tertentu. Jadi Anda tidak perlu lagi menekan tombol setengah lingkaran misalnya atas nama Hadoken misalnya. Ini membuat kemenangan dan kekalahan Anda tidak lagi didasarkan pada seberapa cekatan Anda mengeksekusi serangan, tetapi lebih ke masalah timing dan strategi.
Skema kontrol “Modern” ini juga memungkinkan Anda untuk melakukan auto-combo dengan kombinasi tekan tombol berulang sederhana, yang tentu saja tidak tersedia di “Classic”. Lantas, mengapa skema ini tidak lantas tidak seimbang? Karena hampir semua gamer veteran genre fighting memahami bahwa skema “Classic” nan manual akan memberikan ruang jauh lebih besar dan luas bagi Anda untuk memanfaatkan beragam jenis serangan kombinasi yang tidak akan disajikan oleh “Modern”. Anda tidak akan bisa mengkombinasikan ragam serangan Overdrive yang bisa mengunci 40% HP musuh jika Anda hanya mahir di skema “Modern” saja misalnya. Skema ini memang datang untuk memastikan gamer-gamer pendatang baru punya at least, kemampuan untuk melawan balik. Atau di skenario yang kami gunakan? Menjadikannya tumpuan untuk memainkan karakter-karakter yang selama ini tidak bisa kami kuasai dan gunakan serangan istimewanya.


Modernisasi yang dilakukan oleh Capcom dengan Street Fighter 6 juga datang dari implementasi Rollback Netcode yang akhirnya tersedia di mode online yang ada, Ranked ataupun Casual. Salah satu metode matchmaking yang paling diminta dan diinginkan oleh komunitas game fighting manapun dan apapun ini berjalan dengan semestinya. Kami sempat bertemu dengan gamer-gamer di luar region Asia dengan ping lebih dari 270ms dan tetap menikmati aksi pertarungan kami tanpa efek keterlambatan atau animasi terhenti sementara yang signifikan. Pada akhirnya, dengan opsi cross-play yang tersedia, komunitas saat ini berada di level cukup ramai hingga Anda tidak perlu menunggu terlalu lama untuk sebuah match online, bahkan di ranked sekalipun.
Namun pada akhirnya, bagian terbaik dari apa yang ditawarkan Capcom di Street Fighter 6 adalah sebuah komitmen untuk memastikan bahwa ia menghadirkan sebanyak mungkin fitur dan konten yang siap untuk memfasilitasi semua jenis gamer. Gamer yang menginginkan sesuatuyang lugas bisa terjun langsung ke Fighting Ground, menikmati hanya mode online yang ada, dan tidak ambil pusing dengan semua fitur yang lain seperti yang kami lakukan dan kerjakan.
Sementara gamer yang menginginkan sebuah konten baru dan menyegarkan selalu bisa terjun ke dalam mode World Tour yang juga dibangun dengan sepenuh hati. Pengalaman lebih casual dimana Anda juga berkesempatan untuk menjelajahi Metro City sembari memastikan karakter Avatar Anda didandani dengan segudang pakaian aneh dan unik, lengkap dengan aksi status karakter bak game RPG sekalipun, membuka sebuah potensi Street Fighter yang tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Apalagi saat eksplorasi, Anda juga diberi kesempatan untuk melakukan animasi serang atas nama menghancurkan objek tertentu atau memprovokasi karakter NPC untuk langsung ikut terjun bertarung dengan Anda. Ini jadi ekstra konten yang kami lihat, bisa berujung menarik dan bahkan, membuat beberapa jenis gamer ketagihan.


Kehadiran Battle Hub yang datang dengan konsep arena yang penuh dengan mesin arcade, dimana player bisa saling berinteraksi atau bahkan secara konsisten mengasah skill satu sama lain secara konsisten juga jadi tambahan konten yang pantas untuk disambut dengan tangan terbuka. Walaupun ini jadi mode yang paling jarang kami kunjungi, namun kami bisa melihat potensinya di masa depan, dimana menggunakan layar digital di dalam arena misalnya, Capcom bisa saja menyiarkan promo atau bahkan pertandingan kompetitif level atasnya di masa depan, baik dalam format live ataupun replay.

Ditambah lagi dengan mode-mode menarik lain seperti Extreme Battles yang penuh dengan hura-hura atau sekadar training mode yang esensial untuk genre ini, Street Fighter 6 seolah hendak menebus dosa di awal rilis Street Fighter V di masa lalu. Bahwa sejak menit pertama Anda mencicipinya, Anda akan mendapatkan apa yang Anda inginkan dan butuhkan darinya tanpa perlu ambil pusing soal hal-hal yang memang, tak Anda pedulikan sama sekali.
Kesimpulan

Kepergian seorang Yoshinori Ono dari Cacpom memang sempat meninggalkan kekhawatiran bahwa Street Fighter akan berujung menjadi game yang berujung diistirahatkan developer asal Jepang ini untuk waktu yang tidak ditentukan. Namun siapa yang menyangka, bahwa ia justru membuka dan memberikan ruang kreatif bagi otak-otak muda yang kemudian berhasil membuat Street Fighter 6 eksis, tidak hanya sebagai game fighting legendaris yang solid saja, tetapi juga berada dalam format terbaiknya. Ia memastikan bahwa ia memfasilitasi hampir semua yang dibutuhkan gamer di sini, baik veteran ataupun pendatang baru sejak menit pertama. Lewat sistem baru seperti Drive System dan kontrol “Modern”, ia memberikan kesempatan pula bagi gamer veteran untuk bereksperimen dan gamer non-fighting untuk tetap menikmati sensasi pertarungan kompetitif yang ada.
Walaupun demikian, walaupun harus diakui tidak satupun darinya datang dari sisi mekanik yang ditawarkan, Street Fighter 6 bukanlah game fighting yang sempurna. Kami sendiri sangat menyayangkan bahwa terlepas dari mode World Tour ataupun mode Arcade yang ditawarkan, ia tetap menancapkan komitmen untuk menghadirkan sisi cerita sekelas Netherrealm Studios yang di mata kami, begitu potensial untuk franchise ini. Kekurangan lain yang bersumber dari kekesalan pribadi? Bahwa mereka memutuskan untuk menjadikan Akuma, yang menurut kami esensial, sebagai karakter DLC berbayar alih-alih roster di awal.
Namun di luar kekurangan tersebut, Street Fighter 6 adalah sebuah game fighting fantastis dengan aura kompetitif yang kuat bagi gamer veteran ataupun yang baru hendak terjun ke genre ini. Ia datang dengan begitu banyak konten, fitur, dan mekanik yang menunggu untuk dijajal baik atas nama dikuasai ataupun dinikmati semata. Sesuatu yang memang esensial untuk game-game fighting modern yang butuh pondasi untuk tidak hanya eksis, tetapi juga bertahan di masa depan.
Kelebihan

Drive System membuka potensi strategi baru
Modern Control yang memfasilitasi gamer-gamer dengan kemampuan mekanik rendah
Kayak fitur dan konten seperti mode World Tour dan Battle Hub
Rollback netcode berjalan baik untuk memastikan pengalaman online yang lancar
Desain karakter sebagian besar berujung memanjakan mata
Fitur auto-komentator yang unik
Fitur modern seperti cross-play kini menjamin matchmaking cepat
Kekurangan

Mode arcade masih dihiasi cerita berbasis artwork yang kurang indah
Akuma hadir sebagai karakter DLC berbayar
Cocok untuk gamer: yang mencari game fighting kompetitif yang menyenangkan, yang mencintai seri Street Fighter selama ini
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan mode cerita sinematik ala Mortal Kombat, yang butuh game super cepat dan flashy ala Dragon Ball FighterZ