Review Immortals of Aveum: Peluru Berganti Sihir!

Reading time:
August 22, 2023

Sayangnya..

Immortals of Aveum jagatplay 67
Sebagai game FPS, ia justru terasa lemah.

Sayangnya, terlepas dari gimmick kuat yang mengikuti Immortals of Aveum berkat dunia berbasis sihir dan elemen RPG yang cukup kental diimplementasika di dalamnya, ia berujung jadi game FPS yang tidak bisa kami nikmati secara maksimal. Ada dua alasan yang menyebabkan hal ini terjadi tentu saja: ekspektasi dan desain.

Ekspektasi? Karena jelas ia berujung melenceng. Dari beragam presentasi dan trailer yang mereka lepas menuju rilis finalnya, selalu ada kesan bahwa immortals of Aveum akan berujung menjadi “DOOM dengan serangan sihir” yang tentu saja mengindikasikan sebuah game FPS super cepat, ketat, punya tingkat kesulitan tinggi, dengan musik pemicu adrenalin yang siap membahana. Namun begitu mencicipinya? Cita rasa FPS yang ia usung justru lebih dekat dengan game-game yang hendak menjual narasi seperti Call of Duty misalnya.

Oleh karena itu, alih-alih terus bergerak cepat dari satu pertempuran ke pertempuran lainnya, Immortals of Aveum mengisi dirinya dengan beragam skenario dan scene yang diracik sedemikian rupa hanya untuk mendorong cerita yang ada. Ini berarti scene-scene dimana Anda berjalan lambat di belakang NPC untuk mendengar eksposisi cerita mereka soal yang terjadi, scene dimana Anda berjalan masuk kembali ke hub utama hanya untuk bergerak ke ruangan lain demi memicu cut-scene baru yang mendorong cerita lebih jauh, atau sekadar menikmati percakapan panjang penuh guyonan antar karakter di beberapa titik. Jak bukanlah Doom Guy yang datang dengan tiga misi utama: BUNUH, BUNUH, BUNUH!

Immortals of Aveum jagatplay 8 1
Bahwa alih-alih seperti DOOM, Immortals of Aveum hadir dengan pendekatan game FPS naratif yang membuat Anda butuh bicara dengan NPC atau sekadar berjalan pelan di belakang mereka sembari mendengar eksposisi cerita.

Sementara dari sisi desain, sensasi tak maksimalnya sebagai sebuah game FPS datang dari dua hal yang kami anggap sebagai masalah: penyertaan puzzle sebagai bagian dari cerita utama dan juga minimnya varian musuh yang Anda hadapi.

Penyertaan puzzle di dalam sebuah game action, termasuk game FPS sekalipun, bukanlah sesuatu yang baru. Ia menawarkan ekstra tantangan di luar sekadar aksi tembak yang mungkin bagi beberapa gamer, mudah terasa monoton. Sayangnya, kami merasa bahwa implementasinya di Immortals of Aveum justru mencabut pacing gameplay yang seharusnya menjadi kunci dan berujung membuatnya terasa berantakan. Bayangkan ketika adrenalin Anda yang memuncak karena baru menyelesaikan area pertarungan cukup seru tiba-tiba disuruh berpikir di area selanjutnya, untuk mencari solusi kira-kira apa yang harus dilakukan untuk membuka pintu besar yang terus “memandang” Anda. Absennya clue soal apa yang harus dilakukan juga berujung membuat Anda harus menerka-nerka soal apa yang butuh Anda lakukan, yang di beberapa situasi harus diakui, tidak cukup jelas.

Immortals of Aveum jagatplay 95
Adrenalin Anda masih terpacu karena pertarungan sengit sebelumnya? Langsung hilang dan kacau karena puzzle yang butuh Anda selesaikan untuk masuk ke area selanjutnya.
Immortals of Aveum jagatplay 123
Game ini butuh lebih banyak varian musuh!

Ketidakpuasannya sebagai game FPS tersebut juga datang dari fakta bahwa varian musuh yang Anda hadapi dari awal hingga akhir permainan bisa dibilang terbatas. Selain seekor naga super menarik yang menjadi satu-satunya pertempuran boss yang kami ingat jelas, Anda akan bertemu dengan varian musuh yang itu-itu saja dengan solusi yang selalu nyaris serupa. Lebih buruknya lagi? Terlepas dari kombinasi-kombinasi musuh yang berusaha mereka dorong, ia tetap terasa menawarkan tantangan yang repetitif untuk diselesaikan. Akan ada pemanah jauh di belakang, beberapa musuh melee, satu atau dua musuh melee agak besar, yang ketika selesai akan ditutup dengan satu atau dua mini-boss bersaman. Immortals of Aveum benar-benar butuh lebih banyak varian musuh yang darinya, bisa melahirkan kombinasi tantangan yang akan menuntut Anda untuk lebih aktif mencari solusi alternatif dengan skill dan senjata yang Anda miliki.

Dengan semua kombinasi ini, bahwa alih-alih terus beraksi dari satu area ke area selanjutnya, pengalaman FPS Anda selalu terasa “tertahan” karena sesuatu. Bahwa Anda harus kembali ke hub dan bergerak ke satu ruangan dulu sebelum memicu cut-scene, bahwa Anda harus menyelesaikan puzzle tanpa clue dulu sebelum melanjutkan perjalanan, bahwa Anda akan menemukan area baru dengan peti yang ternyata hanya berisikan resource kecil walaupun sudah melakukan detour, ataupun terdistraksi dengan puzzle-puzzle yang belum bisa Anda selesaikan karena absennya kekuatan atau kunci yang dibutuhkan karena konsep Metroidvania itu sendiri. Sejujurnya, kami berharap ia lebih terasa seperti DOOM yang datang tanpa basa-basi, lugas, dan berfokus pada aksi.

Kesimpulan

Immortals of Aveum jagatplay 138
Immortals of Aveum tetap menempatkan dirinya sebagai game FPS yang menarik untuk dijajal, terutama Anda yang tengah bosan dengan pendekatan militeristik di begitu banyak judul yang ada. Tentu saja, tidak ada kebutuhan mendesak untuk mencicipinya secepat mungkin, dimana menunggu masa diskon sepertinya jadi pilihan yang lebih rasional. Pada akhirnya, ini hanya soal peluru yang berganti menjadi sihir.

Datang dengan gimmick dan ide yang menarik, Immortals of Aveum hadir sebagai sebuah game FPS yang solid namun harus diakui, berujung gagal memesona. Ada rasa apresiasi yang kuat pada world-building yang ia usung, dimana Anda jelas mengerti dan memahami bahwa ada sejarah panjang yang menyertai Aveum sebelum Anda bergerak menggunakan Jak untuk menikmati apa yang ia tawarkan. Namun di sisi lain, sayangnya konsep tersebut tidak dieksplorasi lebih jauh. Ia tidak banyak memberikan detail soal budaya atau jenis kehidupan beragam kerajaan yang ada, hingga membuat Anda tidak banyak peduli soal konflik yang ia usung. Ia juga mau tidak mau mempengaruhi keterikatan Anda pada si karakter utama – Jak yang juga terasa dangkal.

Walaupun demikian, Immortals of Aveum bukanlah game FPS yang buruk. Anda masih akan menemukan banyak momen dimana akurasi mata-tangan Anda dituntut untuk sedemikian efektifnya, di tengah skenario pertempuran yang berhasil dicarik epik. Sayangnya, momen-momen ini berujung jarang.

Pada akhirnya, kelemahan Immortals of Aveum justru datang dari identitasnya sebagai game FPS. Di luar implementasi RPG yang membuatnya terasa unik dan berbeda, lengkap dengan sistem crafting dan upgrade, ada begitu banyak desain yang membuat cita rasa FPS-nya justru menjadi bagian yang paling lemah. Kita bicara soal varian musuh yang terlalu sedikit, kehadiran puzzle di tengah progress cerita yang terasa mencabut pacing pertarungan yang ada, hingga aksi jalan ke satu area untuk sekadar memicu cut-scene yang menurut kami tidak dibutuhkan. Sulit untuk tidak mengaku bahwa ada harapan besar bahwa game ini lebih mengadopsi konsep ala DOOM alih-alih FPS berbasis narasi pada umumnya.

Immortals of Aveum tetap menempatkan dirinya sebagai game FPS yang menarik untuk dijajal, terutama Anda yang tengah bosan dengan pendekatan militeristik di begitu banyak judul yang ada. Tentu saja, tidak ada kebutuhan mendesak untuk mencicipinya secepat mungkin, dimana menunggu masa diskon sepertinya jadi pilihan yang lebih rasional. Pada akhirnya, ini hanya soal peluru yang berganti menjadi sihir.

 

Kelebihan

Immortals of Aveum jagatplay 111
Aveum cukup untuk mengundang rasa penasaran soal apa saja yang sudah terjadi di sepanjang sejarah eksistensinya.

Aveum – sang dunia terlihat dan terasa menarik

Tingkat kesulitan menantang

Pertarungan boss rahasia akan menguji kemampuan Anda

Desain beberapa level yang memukau mata

Elemen RPG lumayan solid

 

Kekurangan

Immortals of Aveum jagatplay 101
Game ini butuh musik yang antara menghentak atau menggugah.

Varian musuh terlalu sedikit

Puzzle di tengah progress cerita terasa mengacaukan pacing yang ada

Musik kurang memorable dan gagal memacu adrenalin

Barisan karakter yang dangkal dan tidak menarik

Cerita tidak menarik

Kurang mengeksplorasi detail soal keunikan masing-masing kerajaan dan wilayah

 

Cocok untuk gamer: pencinta FPS dengan gimmick unik, butuh game FPS dengan narasi

Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan FPS secepat dan seketat DOOM, yang ingin karakter yang kompleks dan dalam

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…