Review Marvel’s Spider-Man 2: Dua Lebih Baik!

Reading time:
October 16, 2023
Marvels Spider Man 2 jagatplay 88

Menyebut Insomniac Games sebagai salah satu developer terpenting Sony Interactive Entertainment dan Playstation memang tidak berlebihan. Di satu sisi, studio ini masih melahirkan game seperti seri terbaru Ratchet & Clank yang didesain untuk memamerkan kemampuan Playstation 5 yang di kala itu baru, terutama dari kecepatan transfer data yang memang terbukti esensial. Di sisi lain? Mereka juga bertanggung jawab untuk salah satu IP terbesar yang saat ini dimiliki oleh Sony – Spider-Man dan melakukan tugas yang fantastis dengan seri pertamanya yang terhitung fenomenal untuk sebuah game superhero. Lebih gilanya lagi? Bersama dengan konfirmasi bahwa mereka juga menangani sebuah game Wolverine yang masih misterius, Insomniac juga memastikan bahwa proyek Marvel’s Spider-Man 2 juga akan berjalan.

Maka seperti strategi banyak studio first-party Sony dan game eksklusif mereka selama beberapa tahun terakhir, minimnya informasi yang mereka bagikan terkait Marvel’s Spider-Man 2 justru berkontribusi pada rasa penasaran yang kuat soal apa yang akan mereka tawarkan. Kita setidaknya sudah tahu beberapa hal, seperti cerita yang akan berfokus pada tokoh antagonis Kraven dan Venom serta kehadiran beberapa tokoh antagonis yang lain di dalamnya. Kekuatan Symbiote yang terlihat digunakan Peter Parker juga menjadi mekanik baru yang harus diakui, cukup untuk mendorong hype ke level tertinggi. Berita baiknya? Setelah penantian yang cukup lama, semua rasa penasaran yang mengitari judul ini akhirnya bisa terjawab.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Marvel’s Spider-Man 2 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game “dua yang lebih baik!”? Review ini akan menjawabnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Marvels Spider Man 2 jagatplay 115
Kraven kini menjadi salah satu ancaman utama Marvel’s Spider-Man 2.

Dengan angka 2 yang ia bawa, Marvel’s Spider-Man 2 adalah sebuah seri sekuel dengan timeline 9 bulan setelah Marvel’s Spider-Man pertama. Bahwa semua konflik dan drama yang terjadi kini membuat tidak hanya satu, tetapi dua orang Spider-Man kini menjaga kota New York. Tentu saja, kita bicara soal Peter Parker dan Miles Morales.

Namun juga melanjutkan tema dari seri pertamanya, menjadi superhero tanpa balas jasa memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Peter terus mengalami kesulitan untuk membagi waktunya antara menjadi Spider-Man atau menjalani hidupnya sebagai manusia dewasa yang seharusnya, termasuk memiliki dan mempertahankan pekerjaan. Sementara di sisi lain, Miles juga mulai berhadapan dengan dilema yang sama ketika ia harus menjalani pendidikan lebih tinggi di tengah kesibukan “rahasianya” ini. Konflik soal profesionalitas dan etika pun harus dihadapi seorang Mary Jane yang tampaknya harus menuliskan berita bohong nan esensial terkait Spider-Man untuk menyenangkan hati bosnya, Jonah Jameson.

Seolah segala sesuatunya belum buruk, kedua Spider-Man tiba-tiba berhadapan dengan amukan Sandman yang tampaknya berhasil mengacaukan seisi kota. Tindakan tak rasional dan tak terprovokasi oleh Sandman ini tentu saja memancing tanda tanya besar soal motivasinya, yang lewat proses investigasi mengarah kepada satu faksi – “Hunters” yang dipimpin oleh sosok misterius bernama Kraven. Kraven mulai menancapkan pengaruhnya di New York City atas nama memburu tidak hanya para superhero, tetapi juga super villain untuk membuktikan siapa yang terkuat di antara yang terkuat. Tidak ada yang aman dari pemburu yang juga memiliki teknologi super canggih ini. Namun ia bukan satu-satunya ancaman. Bermula dari sebuah eksperimen positif yang mulai punya tindak tanduk mencurigakan, sebuah cairan hitam dengan kesadaran mulai mengintai di belakang layar.

Lantas, ancaman baru seperti apa yang harus dihadapi Peter dan Miles? Seberapa besar kekuatan seorang Kraven? Bagaimana Venom akan masuk dan ikut terlibat dalam konflik yang satu ini? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut hanya bisa Anda dapatkan dengan memainkan Marvel’s Spider-Man 2 ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…
November 22, 2023 - 0

Menjajal Pre-Alpha RIFTSTORM: Ini Beneran Game Indonesia??!

Aksi jajal demo pre-alpha RIFTSTORM kami membangkitkan rasa optimisme tinggi.
November 17, 2023 - 0

Menjajal DEMO Whisper Mountain Outbreak: Game Multiplayer Lokal Potensial!

Game Indonesia terbaru dari Toge Productions - Whisper Mountain Outbreak…
October 11, 2023 - 0

Menikmati Restoran Honkai Star Rail Jakarta: Si Kereta Bintang Akhirnya Tiba!

Restoran Honkai Star Rail akhirnya tiba di Jakarta! Bagaimana suasananya?

PlayStation

November 23, 2023 - 0

Review Tales of Arise – Beyond The Dawn: Potensi yang Tak Digali!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Tales of Arise - Beyond…
November 13, 2023 - 0

Review Like a Dragon Gaiden: Seperti Sebuah Mimpi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon Gaiden: The…
November 8, 2023 - 0

Review Alan Wake 2: Game Supernatural Super!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Alan Wake 2 ini? Mengapa…
November 6, 2023 - 0

Review Call of Duty – Modern Warfare III (Campaign): Jelas Semakin Malas!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign Call of Duty…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…