Review Marvel’s Spider-Man 2: Dua Lebih Baik!
Menyebut Insomniac Games sebagai salah satu developer terpenting Sony Interactive Entertainment dan Playstation memang tidak berlebihan. Di satu sisi, studio ini masih melahirkan game seperti seri terbaru Ratchet & Clank yang didesain untuk memamerkan kemampuan Playstation 5 yang di kala itu baru, terutama dari kecepatan transfer data yang memang terbukti esensial. Di sisi lain? Mereka juga bertanggung jawab untuk salah satu IP terbesar yang saat ini dimiliki oleh Sony – Spider-Man dan melakukan tugas yang fantastis dengan seri pertamanya yang terhitung fenomenal untuk sebuah game superhero. Lebih gilanya lagi? Bersama dengan konfirmasi bahwa mereka juga menangani sebuah game Wolverine yang masih misterius, Insomniac juga memastikan bahwa proyek Marvel’s Spider-Man 2 juga akan berjalan.
Maka seperti strategi banyak studio first-party Sony dan game eksklusif mereka selama beberapa tahun terakhir, minimnya informasi yang mereka bagikan terkait Marvel’s Spider-Man 2 justru berkontribusi pada rasa penasaran yang kuat soal apa yang akan mereka tawarkan. Kita setidaknya sudah tahu beberapa hal, seperti cerita yang akan berfokus pada tokoh antagonis Kraven dan Venom serta kehadiran beberapa tokoh antagonis yang lain di dalamnya. Kekuatan Symbiote yang terlihat digunakan Peter Parker juga menjadi mekanik baru yang harus diakui, cukup untuk mendorong hype ke level tertinggi. Berita baiknya? Setelah penantian yang cukup lama, semua rasa penasaran yang mengitari judul ini akhirnya bisa terjawab.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Marvel’s Spider-Man 2 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game “dua yang lebih baik!”? Review ini akan menjawabnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Dengan angka 2 yang ia bawa, Marvel’s Spider-Man 2 adalah sebuah seri sekuel dengan timeline 9 bulan setelah Marvel’s Spider-Man pertama. Bahwa semua konflik dan drama yang terjadi kini membuat tidak hanya satu, tetapi dua orang Spider-Man kini menjaga kota New York. Tentu saja, kita bicara soal Peter Parker dan Miles Morales.
Namun juga melanjutkan tema dari seri pertamanya, menjadi superhero tanpa balas jasa memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Peter terus mengalami kesulitan untuk membagi waktunya antara menjadi Spider-Man atau menjalani hidupnya sebagai manusia dewasa yang seharusnya, termasuk memiliki dan mempertahankan pekerjaan. Sementara di sisi lain, Miles juga mulai berhadapan dengan dilema yang sama ketika ia harus menjalani pendidikan lebih tinggi di tengah kesibukan “rahasianya” ini. Konflik soal profesionalitas dan etika pun harus dihadapi seorang Mary Jane yang tampaknya harus menuliskan berita bohong nan esensial terkait Spider-Man untuk menyenangkan hati bosnya, Jonah Jameson.
Seolah segala sesuatunya belum buruk, kedua Spider-Man tiba-tiba berhadapan dengan amukan Sandman yang tampaknya berhasil mengacaukan seisi kota. Tindakan tak rasional dan tak terprovokasi oleh Sandman ini tentu saja memancing tanda tanya besar soal motivasinya, yang lewat proses investigasi mengarah kepada satu faksi – “Hunters” yang dipimpin oleh sosok misterius bernama Kraven. Kraven mulai menancapkan pengaruhnya di New York City atas nama memburu tidak hanya para superhero, tetapi juga super villain untuk membuktikan siapa yang terkuat di antara yang terkuat. Tidak ada yang aman dari pemburu yang juga memiliki teknologi super canggih ini. Namun ia bukan satu-satunya ancaman. Bermula dari sebuah eksperimen positif yang mulai punya tindak tanduk mencurigakan, sebuah cairan hitam dengan kesadaran mulai mengintai di belakang layar.
Lantas, ancaman baru seperti apa yang harus dihadapi Peter dan Miles? Seberapa besar kekuatan seorang Kraven? Bagaimana Venom akan masuk dan ikut terlibat dalam konflik yang satu ini? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut hanya bisa Anda dapatkan dengan memainkan Marvel’s Spider-Man 2 ini.