Review Marvel’s Spider-Man 2: Dua Lebih Baik!
Padat, Hidup
Di era Spider-Man sebelumnya, Insomniac Games memang sempat berusaha “memanen” performa Playstation 5 lewat rilis ulang versi Remastered yang memang terlihat lebih ciamik. Namun fakta bahwa versi dasarnya diracik untuk Playstation 4 tentu saja tetap menjadi sebuah “beban” yang membuat Insomniac Games tak bisa tampil penuh di sisi performa. Kini dengan Marvel’s Spider-Man 2 yang hanya tersedia untuk generasi terkini, Anda bisa melihat begitu banyak peningkatan dari sisi presentasi yang membuat game yang sudah indah di generasi sebelumnya ini kini terlihat jauh lebih memanjakan mata.
Sebagai contoh dari sisi teknis? Ray-tracing, misalnya. Tidak seperti versi Remastered sebelumnya dimana ray-tracing harus dikorbankan untuk framerate lebih tinggi, Insomniac Games berhasil memastikan bahwa fitur ini akan terus hidup di Marvel’s Spider-Man 2 terlepas dari mode visual manapun yang akan Anda pilih. Ini berarti jaminan untuk mendapatkan ekstra sisi visual yang akan terasa lebih realistis. Namun sayangnya, New York City di game ini masih terasa penuh ilusi jika Anda benar-benar berhenti dan menaruh perhatian lebih. Melihat dua NPC dengan pakaian yang sama, dengan desain ruang sama, dan tengah melakukan hal yang sama di dua kamar bersebelahan di salah satu apartemen? Iya, Anda masih akan menemukan yang seperti ini.
Dengan ekstra performa Playstation 5 yang mereka miliki, Insomniac Games juga menempatkan investasi yang tepat untuk membuat Marvel’s Spider-Man 2 kian indah. Benar sekali, inveastasi tersebut diarahkan ke New York CIty itu sendiri. Dibandingkan dengan seri pertamanya, Anda kini akan menemukan kota yang jauh lebih padat dan berisi. Ini berarti lebih banyak kendaraan yang mengisi jalan-jalan yang ada dan juga NPC yang bergerak di jalanan dan terkadang juga, di beberapa tempat dengan elevasi lebih tinggi. Kepadatan ekstra ini memang menciptakan atmosfer kota yang terasa lebih hidup dan lebih baik. Kerennya lagi? Dengan view distance yang juga kini benar-benar jauh, memandangi gedung pencakar langit dari ketinggian atau sekadar pergerakan jalan di bawah Anda akan terasa lebih dramatis. Apalagi kota alias “arena bermain” yang kini dibelah oleh sebuah perairan cukup luas juga datang dengan animasi pergerakannya sendiri.
Tentu saja, Anda akan bertemu dengan begitu banyak detail yang lebih memesona untuk model karakter yang ada. Selain wajah yang terlihat ekspresif, Anda akan menemukan tekstur dan detail lebih baik seperti di rambut, kulit karakter, hingga beragam material objek dan kostum yang Anda temukan di sepanjang perjalanan, yang juga terlihat keren di pencahayaan spesifik. Berbicara soal kostum, tidak lagi abadi seperti seri pertamanya, Marvel’s Spider-Man 2 datang dengan efek visual kerusakan di dalamnya. Anda akan melihat bagaimana kostum Anda kotor dan robek di berbagai tempat setelah pertarungan dimana Anda menerima banyak damage. Bagi gamer yang mudah “terganggu” dengan estetika kostum sempurna mereka, ini adalah motivasi yang jelas untuk bolak balik berganti kostum yang lain.
Presentasi visual-nya yang kian memesona juga didukung dengan presentasi audio yang juga tidak kalah keren. Untuk urusan voice acting, apalagi untuk si Venom yang terlihat begitu brutal dan menyeramkan, kesemua aktor menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Bahkan akan ada salah satu sesi permainan yang nanti kita bahas nantinya, dimana absennya suara justru berhasil membawa pengalaman kemanusiaan di game superhero ini ke tingkat yang baru. Sementara untuk urusan musik? Tidak sefokus versi Miles Morales yang memberikan highlight soal kehiduapan remaja kulit hitam memang, namun tetap menjalankan tugasnya dengan baik untuk menggugah dan mendorong emosi Anda ke arah tepat, khususnya di beragam momen dramatis yang ada.
Kekuatan adalah Tanggung Jawab
Jika bisa disederhanakan, terlepas dari dunia yang kini lebih besar dengan dimasukkannya Queens dan Brooklyn yang notabene terletak di seberang perairan, konsep open world yang ditawarkan oleh Marvel’s Spider-Man 2 sebenarnya sama. Ada kesempatan untuk mengeksplorasi kota ini sebebas yang Anda mau sejak menit pertama, dengan beberapa ikon yang akan mewakili misi utama untuk mendorong cerita dan misi sampingan berisi reward untuk Anda selesaikan. Sesekali Anda juga akan bertemu dengan tindak kejahatan acak yang juga akan dipandu lewat sebuah ikon untuk Anda basmi, yang tentu saja menjanjikan reward di dalamnya. Lantas, selain sisi visual dimana kota memadat lewat lebih banyak kendaraan dan orang lalu-lalang, apa yang baru?
Salah satu yang paling signifikan tentu saja kehadiran dua tokoh protagonis yang kini menghuni Marvel’s Spider-Man dari awal. Selain beberapa misi utama yang mengharuskan Anda memilihi dan menggunakan salah satu dari mereka dan beberapa misi sampingan yang juga bersifat demikian, Anda punya kesempatan untuk bergonta-ganti kedua Spider-Man ini kapanpun Anda mau. Mengingat keduanya juga berbagi set serangan dan skill berbeda yang akan kita bicarakan nanti,proses transisi juga datang dengan efek kocak. Anda bisa melihat apa yang jadi kesibukan Spider-Man lain sebelum Anda berganti, yang bisa jadi sekedar tidur menggunakan jaring-nya atau sekadar berusaha mengisi perut secepat mungkin dengan sandwich di tangan. Kerennya lagi? Terkadang Anda bisa menemukan Spider-Man lain yang tengah sibuk, ikut bergabung membantunya, menghabisi semua musuh, dan merayakannya bersama.
Untuk masalah navigasi dan pergerakan, tidak lagi hanya “bersenjatakan” jaring untuk berayun saja, kedua Spider-Man kini datang web-wing mereka sendiri. Ini berarti selalu ada kesempatan untuk melakukan glide panjang untuk memperpendek jarak yang membuat pergerakan lebih cepat dan dinamis. Tidak hanya itu saja, akan ada juga terowongan-terowongan angin yang bisa Anda lalui dengan sayap ini untuk terus bergerak maju dan cepat tanpa kehilangan momentum yang membuat Anda tampak bak terbang melewati gedung-gedung pencakar langit ini. Untungnya? Mekanik baru ini juga menjadi pondasi untuk desain salah satu misi sampingan yang harus kami akui, cukup untuk membuat kami bersenang-senang dengannya.
Tentu saja perubahan tidak hanya datang dari kedua sisi ini saja, tetapi juga dari mekanik pertempuran yang ada. Tidak seperti sang seri pertama dimana kemampuan dan buff bergantung pada jenis kostum yang digunakan oleh si Spider-Man, seri kedua ini memecah dan mengubah-nya. Pertama, kedua Spider-Man ini kini memiliki skill aktif yang bisa Anda picu dengan sistem berbasis cooldown. Kedua? Sistem skill ini akan bisa dibuka dan diperkuat dengan pohon skill yang sama sekali tidak lagi berhubungan dengan kostum yang Anda kenakan. Ketiga? Puluhan kostum yang tersedia di sini kesemuanya bersifat hanya kosmetik dengan sedikit perubahan animasi di serangan pemungkas saja, yang akan membuat Anda tidak lagi terbebani untuk berganti ke kostum favorit Anda kapanpun Anda inginkan. Masih tak cukup? Dengan menghabiskan resource tertentu, Anda bisa membuka 4 varian berbeda untuk nyaris setiap kostum yang tersedia.
Dengan tersedianya sistem skill aktif, yang terpasang ke empat tombol berbeda, dengan bentuk serangan dan efek yang berbeda-beda untuk Peter dan Miles, maka pertarungan di Marvel’s Spider-Man 2 memang harus diakui bergerak jauh lebih cepat dan ringkas dibandingkan dengan sang seri pertama. Bahwa di luar empat tools yang tetap Anda bawa dengan efektivitas yang juga jauh lebih meningkat dibandingkan seri pertamanya, Anda kini punya lebih banyak “solusi” untuk menghajar musuh-musuh ini sekaligus dengan cepat dan efektif. Kerennya lagi, skill aktif untuk Peter juga akan lebih variatif ketika ia sudah membuka kostum Symbiote yang notabene akan jauh lebih destruktif daripada skill biasa yang ia miliki. Baik Miles maupun Peter juga akan diperkuat dengan serangan ultimate khusus yang membuat mereka lebih kuat atau secara instan menghasilkan kerusakan di lingkungan sekitar.
Sistem bertarungnya sendiri nyaris serupa dengans seri pertama. Sembari menyarangkan sebanyak mungkin pukulan melee untuk membangun meter serangan pemungkas yang juga bisa Anda pangkas untuk menyembuhkan HP yang ada, Anda juga akan diperkuat dengan indikator Spider-Sense yang akan menyarankan Anda untuk segera menekan tombol menghindar untuk meminimalisir damage yang ada. Yang berbeda? Alih-alih sekadar menghindar, baik Miles ataupun Peter kini bisa melakukan aksi parry untuk serangan terkuat musuh yang Anda hadapi, yang tentu saja membuat banyak dinamika pertarungan, terutama dalam skenario 1vs1 melawan boss penting terasa lebih seru, ketat, dan menegangkan. Untuk urusan terakhir ini, berita baiknya, pertarungan boss yang dihadirkan memang menuntut skill Anda untuk menundukkan mereka alih-alih berujung omong-kosong sinematik dengan hanya berbasiskan QTE misalnya.
Peningkatan yang signifikan juga ditawarkan Marvel’s Spider-Man 2 untuk aksi stealth yang kini difasilitasi dengan baik. Tidak lagi seperti seri sebelumnya yang bisa dibilang agak sedikit membatasi diri dengan mekanik yang serupa dengan seri Batman Arkham, kini kedua Spider-Man bisa meracik garis jaring mereka sendiri alih-alih hanya berpatokan pada garis atau jalur yang sudah ditentukan sebelumnya. Selama Anda bertemu dengan dua tiang yang berada dalam satu garis lurus, dengan jarak yang rasional, Anda bisa membangun garis jaring ini kapanpun Anda inginkan dengan sifat yang permanen. Situasi ini membuka jauh lebih banyak jalur jalan yang tentu saja akan mempermudah Anda untuk mulai “menyicil” musuh dari atas.
Seperti seri sebelumnya pula, tidak hanya datang sebagai kosmetik semata, Mary Jane juga akan ikut terlibat sebagai karakter playable bersama dengan satu karakter lainnya yang tentu saja tidak ingin kami buka di sini. Berita baiknya? Mary Jane tidak lagi hanya “terjebak” di sesi gameplay stealth yang lambat dan terkadang merusak pace cerita seperti sebelumnya. Seperti halnya kedua Spider-Man, gameplay-nya juga mengalami evolusi dan modernisasi yang membuatnya terasa seperti karakter protagonis ketiga yang seharusnya. Memang ia masih menawarkan tantangan berbasis stealth di awal, namun seiring cerita berjalan dan ancaman yang membesar, Mary Jane membuktikan diri sebagai seorang pembidik yang tidak seberapa buruk.
Maka dengan semua kombinasi ini, sepertinya jelas seberapa signifikan penawaran fitur dan mekanik baru yang ditawarkan Marvel’s Spider-Man 2 yang memang membuat begitu banyak pertarungan di area terbuka kini berjalan jauh lebih cepat dan sisi stealth yang juga terasa kian minim resiko. Untuk proses eksplorasi? Setiap distrik kota kini akan menjanjikan beragam reward resource berdasarkan pada list objektif yang berhasil Anda selesaikan di sana, yang tentu akan bisa dialihkan untuk beragam tujuan – dari memperkuat tools hingga sekadar meracik kostum baru atas nama kosmetik. Ini memberikan sedikit ekstra motivasi untuk menyelesaikan misi-misi kecil yang ada.