Menjajal DEMO Whisper Mountain Outbreak: Game Multiplayer Lokal Potensial!
Masih Mentah, Tapi di Koki yang Tepat!

Salah satu bagian terbaik dari mencicipi sesi multiplayer ini bersama dengan anggota tim Toge Productions Kediri langsung adalah insight yang mereka berikan soal rencana dan masa depan dari WMO itu sendiri. Ibaratnya masakan, demo WMO yang sempat mereka lepas di Steam ini masih merupakan bahan-bahan mentah yang kebetulan sudah dikumpulkan di satu ruang yang sama. Mereka sudah dicuci bersih, beberapa sudah dipotong rapi, takaran dan porsi pun sudah diatur. Langkah selanjutnya sang Koki tinggal satu – memilih, menimbang, dan memutuskan masakan apa yang hendak ia masak.
Situasi seperti inilah yang terjadi dengan Toge Productions Kediri dan WMO. Walaupun mereka sudah cukup nyaman dengan sisi presentasi visual yang datang dengan “keimutan” tersendiri alih-alih serius untuk memastikan gamer-gamer penakut seperti kami tidak takut untut terjun menikmatinya, dan kami juga jatuh cinta dengan OST-nya yang juga diisi dengan varian musik tari kecak di dalamnya, ada banyak hal terkait WMO yang belum mereka putuskan secara final. Ada begitu banyak rencana, ada begitu banyak visi, dan ada begitu banyak potensi yang bisa digali. Dari kacamata kami, situasi ini membangun rasa optimisme sendiri. Mengapa? Karena kita berada di situasi yang menarik. Sang koki sudah melihat bahan mentahnya, dia punya daftar soal bumbu yang bisa ia tambahkan dan masakan yang bisa ia racik, ia hanya belum memutuskan saja masakan mana yang mau ia buat.
Tim dari Toge Productions Kediri sendiri sudah menyuarakan beberapa hal yang hendak racik untuk WMO yang saat ini masih dalam tahap perencanaan dan belum finalisasi. Misalnya ada rencana untuk menambahkan sesi cerita hingga ia memang menjadi game yang bisa Anda selesaikan dari level ke level dan bukan hanya sekadar mengandalkan pengulangan. Ada harapan misalnya untuk menambahkan varian senjata melee dengan tingkat kekuatan berbeda yang akan bisa dikenali dari suara pukulan sembari menahan diri untuk menyuntikkan sistem angka agar ia tidak berubah menjadi game RPG tentu saja.


Namun dari semua rencana tersebut, kami paling menaruh harapan untuk direalisasikan di versi final adalah keinginan untuk menciptakan role khusus untuk ragam karakter yang ada. Bahwa tidak lagi sekadar sebagai kosmetik belaka, setiap karakter yang Anda pilih akan memiliki spesialisasi atau kontribusi tersendiri dalam usaha tim menyelesaikan misi atau pada akhirnya sekadar bertahan hidup. Ada mimpi pula untuk menciptakan varian zombie yang lebih beragam ala Left 4 Dead dengan spesialisasinya masing-masing untuk membuat tantangan meningkat dan beragam di saat yang sama. Di demo ini, zombie sebagian besar masih hadir sebagai tipe serangan dekat dan satu boss besar dengan tipikal yang sama. Konsep seperti ini tentu saja akan membuat WMO kian menarik.
Untuk urusan Quality of Life, Anda juga akan bisa merasakan bahwa si developer sudah memikirkan dan menimbang cukup matang untuk bagaimana membuat pengalaman Anda lebih bersahabat. Untuk sekadar membuang item misalnya, Anda bisa melakukan drag dengan mouse untuk melakukannya ke luar arah inventory yang notabene cepat. Dengan tombol cek inventory yang sama, Anda juga bisa langsung memeriksa inventory player lain dengan cepat dan ringkas. Senjata api juga akan selalu bisa Anda akses dengan secara instan menekan tombol klik kanan alias bidik, yang akan membuat karakter otomatis berganti dari senjata melee dan range dengan cepat.


Untuk urusan QOL yang satu ini, hanya ada satu kelemahan yang sudah sempat kami suarakan – informasi di dalam peta. Walaupun peta akan otomatis meng-update ikon loot yang jatuh dan tidak terambil, kami berharap WMO mengadopsi update sistem peta yang lebih modern lagi seperti Resident Evil dan Alan Wake 2. Ini berarti ia juga akan secara langsung menandai pintu-pintu mana yang terkunci dan butuh kunci apa untuk dibuka serta lokasi objektif utama. Karena harus diakui, ketika kami sudah mendapatkan bensin dan baterai untuk menyalakan mobil yang jadi objektif utama, kami sempat kebingungan ketika menemukan tak ada logo atau gambar posisi si mobil di peta.
Whisper Mountain Outbreak, Pantaskah Dinanti?

Dengan penuh rasa optmisme kami menjawab, pantas. Jika ini yang sudah bisa ditawarkan Toge Productions Kediri dalam bentuk pondasi mentah saja, maka jelas lewat proses pengembangan dan penyempurnaan di masa depan yang bisa berujung pada begitu banyak penambahan fitur dan konten, WMO bisa tumbuh menjadi game multiplayer yang seru dan menegangkan di saat yang sama. Tentu tugas berat lainnya sebagai game multiplayer adalah secara cepat dan efektif membangun komunitas di awal untuk memastikan game ini tidak berujung sepi di awal dan mati dengan cepat. Toge Productions Kediri memang punya banyak pekerjaan rumah untuk merampungkan game ini, namun alih-alih cemas, demo ini menaruh sebuah harapan yang tinggi.
Anda yang penasaran dengan Whisper Mountain Outbreak ini bisa menantikan sesi demo game ini selanjutnya yang memang tengah direncanakan Toge Productions Kediri begitu mereka sudah membangun build yang lebih baik. Bagaimana menurut Anda? Terlihat sebagai game Indonesia yang menarik untuk dijajal?