Review Like a Dragon – Infinite Wealth: Tinju dan Air Mata Sang Naga!
Kesimpulan

Apa yang berhasil dicapai oleh Ryu Ga Gotoku dengan Like a Dragon: Infinite Wealth adalah sebuah video game fantastis yang pantas dirayakan. Dari sisi cerita, ia memesona. RGG kembali berhasil membuktikan kemampuan untuk menjalin cerita yang dramatis, penuh intrik, emosional, menegangkan, namun di sisi lain sembari menawarkan elemen-elemen yang terasa begitu relevan dengan era modern saat ini. Semuanya dibalut dengan lokasi baru – Hawaii yang terasa berbeda dan keren di saat yang sama, segudang aktivitas sampingan yang seru, cerita sampingan dengan kualitas penulisan jempolan, hingga sisi RPG yang tidak bisa sembarang Anda pasangkan begitu saja. Bagian terbaiknya? Semuanya dicapai dengan keberhasilan untuk menghadirkan konsep dual-protagonis, baru dan lama, yang sama-sama menarik dan signifikan, tanpa ada satupun yang ditinggalkan.
Walaupun demikian, Like a Dragon: Infinite Wealth tetaplah bukan game yang sempurna. Keluhan kami terkait game ini pun bisa dibilang terhitung minor, dengan hanya satu yang memang akan berpengaruh pada progress permainan. Keluhan pertama datang dari Sujimon Battle, salah satu mini-game andalan Like a Dragon: Infinite Wealth yang ternyata berujung tak seseru dan sekeren yang kami bayangkan. Terlepas dari apa yang berusaha mereka dorong, kami berujung tak tertarik menyelesaikan misi sampingan ini. Keluhan kedua yang lebih signifikan? Kami termasuk gamer yang tidak terlalu suka dengan konsep misi cerita utama yang menuntut Anda untuk mencapai level spesifik dan punya equipment level tertentu agar bisa “diselesaikan”. Ini membuat Anda yang ingin sekadar menikmati cerita utama saja mau tidak mau harus sedikit berpaling mengejar kesibukan lain, seperti membangun Bonds dengan karakter lain misalnya. Kami sepertinya lebih senang dengan konsep sistem level musuh yang adaptif dengan level karakter, hanya untuk misi utama saja.
Namun di luar kelemahan tersebut, Like a Dragon: Infinite Wealth adalah sebuah seri yang brilian, baik sebagai game Like a Dragon itu sendiri atau sebagai sebuah game RPG turn-based bertema urban. SEGA dan Ryu Ga Gotoku melakukan tugas yang luar biasa dengan hampir semua elemen di seri ini, membuat kami dengan penuh kepercayaan tinggi, merekomendasikannya kepada Anda. Rasakan ganasnya tinju dan beratnya bulir air mata yang datang dari sang naga!
Kelebihan

Hawaii hadir sebagai lokasi yang menyegarkan
Cerita utama masih hadir emosional, dramatis, penuh intrik, menegangkan, penuh plot-twist
Dondoko Island jadi mini-game yang adiktif
Beragam implementasi pekerjaan modern ke sistem Job yang berujung keren
Konten misi sampingan penuh dengan cerita berat, lucu, hingga absurd
Sistem fast travel langsung ke titik taksi
Sistem RPG tetap butuh strategi untuk menyelesaikan musuh dengan lebih efektif
Ichiba dan Kiryu hadir seimbang sebagai protagonis, tidak ada yang “dikorbankan”
Chitose is bae!
Kekurangan

Sujimon Battle tak seseru yang dibayangkan
MIsi utama membutuhkan level karakter dan equipment tertentu untuk bisa diselesaikan
Cocok untuk gamer: pencinta Like a Dragon, pencinta JRPG secara keseluruhan
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan sensasi lebih aksi, tidak lagi punya waktu menyelesaikan game puluhan jam
Screenshot
4K dengan Playstation 5































