Review TEKKEN 8: Program Keluarga Ber-Bencana!

Di dunia game fighting tiga dimensi, posisi Tekken sebagai sebuah franchise memang istimewa. Ia hadir sebagai game fighting kompetitif yang selalu menawarkan energi yang menyegarkan dan kuat di setiap seri yang ia usung, yang harus diakui, yang di awal eksistensinya bahkan berhasil menutupi cahaya Virtua Fighter dari SEGA yang sempat mendominasi di kala itu. Perlahan tapi pasti, bersama dengan peningkatan visualisasi yang menggoda, karakter baru yang semakin gila, dan cerita yang semakin bombastis, Tekken terus berhasil mencuri hati gamer untuk setiap konsol generasi dimana ia dilepas. Tidak mengherankan jika ketertarikan dan antisipasi super kuat juga mengitari sang seri terbaru – Tekken 8.
Apalagi Bandai Namco, khususnya sang otak – Katsuhiro Harada, berhasil mengenalkannya dengan impact yang kuat. Teaser perdana dilempar untuk memamerkan detail wajah Kazuya yang kini hadir dengan peningkatan yang signifikan dibandingkan seri sebelumnya, yang kemudian diikuti dengan pertarungan dramatis nan epik melawan Jin di sebuah level dengan desain yang juga tak kalah memanjakan mata. Konfirmasi bahwa ia dibangun menggunakan Unreal Engine 5 sebagai basis, yang saat ini memang dilihat sebagai ujung tombak untuk banyak game yang memesona juga mendorong hype tersendiri.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh TEKKEN 8 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai program keluarga berbencana? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot

Dengan nomor utama yang ia usung, TEKKEN 8 memang diposisikan sebagai seri sekuel langsung dari TEKKEN 7 dengan timeline 6 bulan setelahnya. Tewasnya Heihachi membuat satu-satunya tumpuan untuk menundukkan Kazuya kini terletak di tangan seorang Jin Kazama. Namun alih-alih menang, pertemuan pertama keduanya justru berujung pada kekalahan Jin di awal. Lebih parahnya lagi? Jin kehilangan satu-satunya “senjata” yang ia miliki untuk mengalahkan Kazuya.
Jin harus menelan kenyataan pahit bahwa persinggungannya dengan Kazuya di New York justru membuatnya kehilangan kekuatan Devil-nya yang esensial. Di tengah situasi seperti ini, Kazuya kembali membuka King of Iron Fist Tournament yang punya sistem reward dan resiko lebih tinggi. Negara yang berhasil menang akan mendapatkan reward, sementara yang kalah akan dihancurkan oleh Kazuya dengan kemampuan Devil-nya yang kian sempurna. Situasi ini membuat para petarung terbaik dunia kembali berkumpul, dengan salah satunya pendatang baru bernama Reina. Seperti yang bisa diprediksi, ada sesuatu yang mencurigakan dengan wanita muda dengan rambut berwarna biru ini.


Maka garis plot yang diusung TEKKEN 8 ini sepertinya juga sudah bisa Anda prediksi. Lahir poros-poros pertahanan baru yang hendak menghentikan ambisi destruktif Kazuya sembari memastikan bahwa dengan segala cara, Jin bisa menemukan kembali kekuatan Devil-nya agar pertarungan setidaknya berjalan setara. Situasi kian memburuk ketika alih-alih tenggelam, Kazuya justru menemukan cara untuk memanggil sang sumber kekuatan – Azazel dan menyerapnya untuk menjadi Devil yang sesungguhnya.

Lantas, mampukah Jin menghentikan Kazuya? Kekuatan seperti apa yang perlu ia capai? Siapa pula identitas rahasia seorang Reina? Mampukah dunia diselamatkan? Anda tentu saja harus memainkan TEKKEN 8 untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.