Semakin Gila, Semakin Bombastis

Dengan Unreal Engine 5 yang mereka jadikan sebagai basis, peningkatan visual yang ditawarkan oleh TEKKEN 8 memang terhitung signifikan dibandingkan sang seri sebelumnya. Ia akhirnya pantas untuk menyandang predikat game fighting “generasi baru” yang memukau dari sisi presentasi, terutama dari sisi visual. Anda bisa memerhatikan bagaimana model tiga dimensi tiap karakter kini hadir lebih tajam dan baik, yang juga didukung dengan efek visual lebih jelas, misalnya kotoran atau sekadar keringat mengucur di beberapa karakter yang ada. Anda juga bisa melihat tekstur otot yang jauh lebih baik untuk beberapa karakter pria yang ada.

Kehadiran seri terbaru ini juga didukung dengan cara penanganan sisi cerita yang juga tak kalah menarik. Seperti yang bisa diprediksi, pertarungan untuk menghentikan kekuatan Devil milik Kazuya ini berhasil dicitrakan TEKKEN 8 dengan gaya super bombastis dan gila. Jelas bahwa Bandai Namco tidak lagi peduli dengan usaha untuk “menapak realisme”, terlepas dari fakta bahwa usaha untuk mewakili ragam seni bela diri dari tiap negara yang tetap dihadirkan di sini. Animasi cut-scene tetap hadir dengan gaya CGI, yang kini tidak hanya akan memperlihatkan darah dan air mata saja, tetapi juga pertarungan luar angkasa dan ledakan di sana-sini. Menariknya? Seolah percaya diri dengan apa yang berhasil mereka capai dengan Unreal Engine 5, TEKKEN 8 juga menawarkan dramatisasi dengan in-game engine di beberapa titik cerita, yang terlihat fantastis.

Acungan jempol juga pantas diarahkan pada cara mereka menangani interaksi para karakter di awal pertarungan, yang seperti kebanyakan game fighting modern saat ini, mulai dijadikan sebagai “bumbu” untuk plot utama yang diusung. Bahwa alih-alih dipukul rata dengan satu animasi namun berbeda kalimat sapaan saja, TEKKEN 8 juga menghadirkan beberapa interaksi unik dan khusus yang juga disajikan dalam bentuk animasi pembuka yang berbeda, atau sekadar gesture khusus dari tiap karakter pada saat mereka berbicara. Tentu saja, ada dialog khusus yang ikut menemani mereka, yang cukup untuk menimbulkan kesan bahwa beberapa skenario pertarungan ini memang “spesial” dan unik. Tenang, Anda tetap tidak akan dipaksa untuk menontonnya dengan opsi skip movie atau animasi yang tersedia untuk Anda yang hanya ingin menikmati sisi pertarungan tanpa peduli dengan hal-hal “kecil” ini.

Maka Anda juga tidak mungkin membicarakan game fighting tanpa membahas seberapa keren desain level yang bisa Anda jadikan sebagai arena untuk bertarung. TEKKEN 8 menawarkan cukup beragam variasi di sini, dari Ortiz Farm yang begitu tenang dan imut berkat kehadiran para Alpaca yang hilir mudik dengan desain imut-nya hingga kota Manhattan yang megah. Tenang saja, Anda akan bertemu dengan level dengan desain cukup “gila” yang berdiri di atas hal-hal tak logis, seperti mantra, gudang rahasia, hingga meteor di luar angkasa. Tidak hanya tampilan, efek partikel yang menemani setiap jengkal kerusakan yang berhasil Anda picu dengan serangan Anda, sekadar pantulan bayangan di atas lantai marmer yang begitu bersih, hingga ledakan dan muncratan lava atau sekadar hujan badai yang juga mempercepat turunnya air hujan juga akan menjadi ekstra ragam efek visual yang akan menemani Anda di TEKKEN 8 ini. Tenang saja, ia tetap menghadirkan sistem pergantian tempat, vertikal ataupun horizontal di beberapa level kok.

TEKKEN 8 juga datang dengan fitur kustomisasi yang sepertinya setara atau bahkan lebih baik dari apa yang sempat disuntikkan Bandai Namco di seri Soul Calibur sebelumnya. Dengan begitu banyak pakaian, aksesoris, dan item-item kecil yang ia tawarkan di awal dan kemudian bisa Anda buka dengan menyelesaikan ragam mode yang ada, Anda punya kebebasan yang cukup luas untuk memodifikasi tampilan setiap karakter yang ditawarkan. Di tangan yang tepat, terutama mereka yang memiliki kreativitas luar biasa hebat, maka Anda tidak akan sulit menemukan keberhasilan gamer-gamer untul “mereplika” karakter dari franchise game lainnya hanya dari kombinasi-kombinasi ini, yang juga didukung dengan opsi perubahan warna. Karakter dengan kustomisasi berbeda ini kemudian bisa Anda gunakan di hampir semua mode yang ada, termasuk pertarungan online, casual ataupun ranked.

Sementara untuk urusan audio, ada situasi yang cukup dilematis untuk kami di TEKKEN 8 ini. Benar sekali, caranya menangani dialog antar para karakter-karakter di cerita utama, yang memang jelas datang dari beragam negara dan kebangsaan. Keputusan Bandai Namco untuk membuat setiap karakter ini berbicara dengan bahasa ibu mereka memang keputusan yang kami sambut dengan tangan terbuka, namun di sisi lain, terasa janggal ketika untuk sesuatu yang tidak dijelaskan alasannya, tetap tidak menghalangi mereka untuk memahami satu sama lain. Sulit untuk tidak merasa aneh ketika melihat Hwoarang yang berbicara bahasa Korea, Asuka dengan Jepang, dan Lili dengan Perancis saling bercakap-cakap dan saling mengerti, tanpa kehadiran penerjemah sama sekali.

Untungnya, kami berujung jatuh cinta pada kualitas presentasi audio yang lain – musik. Selain musik pengiring film pembuka yang cukup untuk membuat adrenalin gamer manapun terpompa dan siap untuk bertarung, TEKKEN 8 juga hadir dengan beberapa track super keren di ragam level yang ada, dengan pendekatan genre yang cukup mengejutkan pula. Yang langsung jadi favorit kami tentu saja Ortiz Farm yang jadi level milik Azucena yang hadir riang di awal, namun bisa tiba-tiba berubah menjadi sesuatu yang berbeda seiring dengan berjalannya pertarungan. Anda juga bisa merasakan bahwa track ini juga datang dari budaya Amerika Selatan, yang tentu saja berbeda dengan track-track karakter lainnya. Selain level yang satu ini, TEKKEN 8 juga diperkuat dengan banyak track level fantastis lainnya, yang membuat sisi presentasi seri teranyar ini secara keseluruhan, berujung kami puji.

“Emak Gua Juga Bisa Main..”

Ada satu tren yang saat ini membuat kami sebagai penikmat casual genre ini cukup bergembira. Bahwa tidak seperti beberapa dekade yang lalu, dimana game fighting selalu punya asosiasi dengan kompleksitas, baik dari masalah mengeksekusi kombo, membiasakan memori otot, atau sekadar menghafal beragam jurus yang tersedia, ada usaha untuk membuat proses ini lebih sederhana. Kesederhanaan yang kerennya, tidak lantas berarti kedangkalan. Beberapa game mulai bergerak ke arah sana, dimana ia tetap menawarkan kedalaman tersendiri untuk dikuasai untuk mereka yang ingin serius terjun ke ranah kompetitif sembari tetap menawarkan kesederhanaan untuk mereka yang sekadar ingin bersenang-senang. Berita baiknya? TEKKEN 8 juga mulai mengimplementasikan hal yang sama.

Secara garis besar, TEKKEN 8 memang mengusung pondasi yang tetap sama dengan seri-seri sebelumnya sebagai game fighting tiga dimensi. Setiap tombol merepresentasikan gerak tangan kiri – kanan serta kaki kiri kanan dimana aksi kombinasi runtutan tombol akan jadi sistem untuk melahirkan kombo serangan. Berbeda dengan game fighting “2D” seperti Street Fighter atau Mortal Kombat yang sesekali menyuntikkan kebutuhan untuk memutar d-pad gerakan dan tombol untuk jenis serangan spesifik, TEKKEN 8 lebih mengandalkan runtut serang dan ekstra tahan atau tekan tombol arah + satu atau dua tombol serangan sekaligus untuk itu. Anda juga akan bertemu dengan tipe petarung khusus di roster yang ada, seperti King untuk sang grappler misalnya. Berita baiknya? Anda yang sudah sempat mencicipi seri TEKKEN sebelumnya akan langsung merasa familiar dan tidak akan sulit untuk menguasai TEKKEN 8 ini.

Inovasi berbeda dari sisi gameplay yang ditawarkan seri ini terletak pada sebuah sistem baru bernama HEAT. Hadir sebagai sebuah bar khusus berwarna putih di bawah bar HP, HEAT akan menjadi ujung tombak Anda untuk melakukan dua hal: menghasilkan damage secara instan atau berusaha memperpanjang serangan kombinasi yang lagi-lagi, memang berbuntut pada upaya untuk menghasilkan damage besar di akhir juga.

Anda bisa mengaktifkan bar HEAT ini dengan dua cara – HEAT Burst yang berarti menekan tombol spesifik secara manual atau mengeksekusi HEAT Engager – sebuah serangan kombinasi spesifik tiap karakter yang akan diikuti dengan terpicunya HEAT secara otomatis dan aksi sang karakter yang akan bergerak mengejar musuh yang terjatuh. Dengan bar yang terus menurun, Anda kemudian bisa mengeksekusi setidaknya dua varian gerakan di mode HEAT ini – HEAT Dash untuk aksi gerak maju lebih cepat untuk eksekusi kombo terutama saat mereka terpental dari tanah dan tentu saja – HEAT Smash untuk damage besar yang akan terjadi secara instan dengan animasi khusus di atasnya. Sistem RAGE ART juga kembali dengan sistem picu yang tetap didasarkan pada seberapa sekarat-nya HP Anda.

Lantas, mengapa kami mengambil sub-judul lumayan kontroversial dimana kami mengklaim bahwa ibu saya pribadi yang notabene non-gamer dan tidak pernah mencicipi Tekken sama sekali akan bisa ikut menikmati TEKKEN 8 juga? Karena bersumber dari pendekatan dan ambisi yang sempat kita bicarakan di awal sesi – soal ambisi untuk membuat TEKKEN 8 bisa dinikmati oleh sebanyak mungkin gamer di muka bumi ini, Bandai Namco hadir dengan pendekatan yang fantastis. Sekali lagi, tanpa mengorbankan kedalaman mekanik sama sekali untuk mereka yang lebih serius untuk terjun ke ranah kompetitif yang ada.

Solusi yang ditawarkan oleh TEKKEN 8 adalah sebuah sistem yang bisa dimatikan-dihidupkan secara instan pada saat Anda bermain bernama “SPECIAL STYLE”. Dengan barisan menu di bagian kiri atau kanan layar yang mengindikasikan bahwa fungsi tersebut tengah aktif, SPECIAL STYLE akan memungkinkan Anda untuk “memainkan” TEKKEN 8 dengan hanya satu tombol saja. Benar sekali, dengan hanya menekan satu tombol saja, game ini akan secara otomatis mengeksekusi serangan kombinasi super panjang dengan damage signifikan ke musuh Anda. SPECIAL STYLE juga langsung membagi dirinya ke dalam 4 kategori serangan berbeda: serangan lontaran ke udara, serangan rendah, serangan spesial, dan Power Crush. Kerennya lagi? Sistem ini juga bersifat dinamis, dimana alih-alih terkunci, animasi yang tereksekusi keluar akan disesuaikan dengan kondisi musuh saat itu. Ia bahkan akan secara otomatis menyambungkan serangan-serangan ini dengan serangan HEAT atau RAGE ART jika bar memang tersedia dan kondisi memungkinkan.

Benar sekali, SPECIAL STYLE membuat gamer-gamer yang tidak pernah mencicipi game fighting sekalipun ataupun sekadar tak mahir, atau yang benar-benar tidak pernah memainkan seri Tekken sebelumnya untuk langsung terjun ke TEKKEN 8 dan langsung bersenang-senang. Ini membuat mereka bisa berkompetisi atau bahkan menundukkan Anda dengan hanya menekan satu atau dua tombol berturut-turut saja jika Anda lengah. Untuk yang benar-benar awam, mereka hanya tinggal belajar soal timing, baik soal kapan menyerang atau bertahan, atau kapan waktu yang tepat untuk melakukan Throw alias bantingan.

Lebih gilanya lagi? TEKKEN 8 juga tidak lantas “mengunci” fitur ini untuk hanya beberapa mode saja. Anda bisa menggunakan SPECIAL STYLE ini di hampir semua mode yang disediakan pada saat review ini ditulis, bahkan di Ranked Match sekalipun. Benar sekali, Anda bisa menggunakan opsi untuk memainkan TEKKEN 8 dengan satu tombol ini di mode paling kompetitif-nya. Dengan informasi gerakan yang tersedia di bagian kanan dan kiri, Anda juga bisa langsung memeriksa secara instan apakah musuh yang Anda lawan ikut bertarung menggunakan SPECIAL STYLE ini atau menggunakan kombinasi serangan manual seperti biasa. Tidak ada pengorbanan yang harus Anda terima ketika menggunakan SPECIAL STYLE di mode ini, selain potensi jalur gerak yang terbaca jelas untukpara gamer-gamer kompetitif veteran yang akan sangat memahami untuk memanfaatkan celah yang ada.

Sejujurnya, apa yang berhasil dicapai TEKKEN 8 dengan SPECIAL STYLE ini benar-benar membuat kami bahagia. Bukan hanya karena fakta bahwa ia membuka TEKKEN 8 ke lebih banyak gamer potensial di masa depan saja, tetapi juga karena sistem aktif-nonaktifnya yang bisa dipicu dengan hanya satu tombol saja secara real-time yang ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber strategi tersendiri. Tidak jarang kami memulai pertarungan dengan menonaktifkan fungsi ini, berhasil mengeksekusi serangan yang melontarkan musuh ke angkasa, mengaktifkan SPECIAL STYLE langsung, menekan tombol segitiga terus-menerus hingga akhir kombo selesai, dan kemudian menonaktifkannya kembali. Sistem ini bekerja dengan sangat baik.

Oleh karena itu, dengan kesederhanaan dan betapa bersahabatnya sistem baru yang ia usung, kami yakin bahwa jika kami menyerahkan kontroler DualSense Playstation 5 ke ibu saya pribadi dan mempertandingkannya dengan CPU di level Easy, ibu saya pribadi tidak akan sulit untuk memenangkan si pertarungan hanya dalam waktu beberapa puluh detik ke depan. Pendekatan baru yang luar biasa, TEKKEN 8!