Jika Anda sering membaca berita terkait industri game, maka kata seperti game “AA” atau “AAA” sepertinya sudah sering Anda lihat. Seringkali disalahartikan sebagai simbol untuk merepresentasikan kualitas, grade “AA” atau “AAA” ini sebenarnya ditujukan untuk mewakili seberapa besar dan kompleks pengembangan si video game itu sendiri. Ada angka budget dan jumlah tim spesifik yang butuh dicapai agar sebuah game bisa disebut “AAA”, terlepas dari apakah ia kemudian didistribusikan sebagai game berbayar ataupun free to play sekalipun. Namun siapa yang mengira bahwa pengkategorian seperti ini pun bisa seenaknya “ditembus” oleh publisher-publisher yang berusaha menjadikannya jargon marketing. Salah satunya? Ubisoft.

Menjawab salah satu pertanyaan investor yang mempertanyakan keputusan Ubisoft untuk tidak membuat Skull & Bones sebagai game free to play atas nama untuk merekrut lebih banyak pemain di awal, CEO Ubisoft – Yves Guillemot datang dengan jawaban cukup mengejutkan. Ia menyebut bahwa Skull & Bones pantas untuk didistribusikan sebagai game berbayar di harga USD 70 karena ia memang game yang lengkap dan rampung dengan skala yang juga besar. Bahkan Guillemot menyebutnya sebagai game AAAA yang ia percaya, akan terbayar manis untuk Ubisoft di jangka panjang.

Tentu saja akan menjadi hak gamer nantinya untuk membuktikan sendiri dan menilai apakah Skull & Bones memang pantas menyandang predikat game “AAAA” atau tidak di tanggal 16 Februari 2024 mendatang. Bagaimana dengan Anda? Optimis dengannya?

Source: VGC