Review Final Fantasy VII Rebirth: Makin Cinta, Makin Ribet!
Kesimpulan

Seperti menggapai kemustahilan dua kali, inilah kesan fantastis yang berhasil ditinggalkan oleh Final Fantasy VII Rebirth. Bahwa fakta ia didistribusikan dalam format 2 disc atau butuh ratusan GB data untuk diunduh tidak berujung sekadar menjadi gimmick belaka. Square Enix terhitung berhasil menerjemahkan konsep World Map klasik dari seri original ke dalam bentuk modern dengan gameplay loop yang seru dan menyenangkan di saat yang sama. Selalu jadi pemandangan yang luar biasa ketika melihat ragam kota dan landmark yang Anda nikmati di seri originalnya kini berada dalam skala seharusnya, dengan begitu banyak opsi OST baru dan gubahan pula. Namun apresiasi tertinggi kami tetap terletak pada keputusan untuk kian mendalami karakter-karakter ini, memanusiakan mereka dalam kapasitas yang seharusnya di luar dari misi mereka untuk menyelamatkan dunia. Sebuah kondisi yang bahkan siap untuk membuat hati Anda terenyuh.
Walaupun demikian, Final Fantasy VII Rebirth bukanlah sebuah game yang sempurna. Seperti yang kami bicarakan sebelumnya, kami masih menyayangkan beberapa user-interface yang membingungkan dan tidak bekerja dengan semestinya di sini. Memilih Leader Party dan menukar anggota party di menu “Battle Settings” alih-alih menu “Party” adalah keputusan yang absurd, dengan menu seperti “Weapon Upgrades” yang juga berujung terasa sia-sia karena perannya yang kecil. Kami juga benci dengan fakta bahwa terlepas dari anggota yang sudah banyak, atas nama mendorong cerita, Final Fantasy VII Rebirth masih terlalu sering “mengunci” anggota party yang bisa dan harus Anda gunakan. Keluhan kami yang lain juga datang dari pertarungan boss terakhir yang disajikan oleh Square Enix. Tanpa spoiler, ia berujung terlalu panjang dan bertele-tele tanpa memberikan waktu jeda sekalipun. Ini melelahkan.
Namun di luar kelemahan tersebut, Final Fantasy VII Rebirth hadir sebagai sebuah game JRPG yang luar biasa. Setelah kemustahilan yang sudah berhasil mereka capai dengan proyek Remake di seri pertama, Rebirth datang dengan lebih banyak keseruan, tawa, dan juga air mata di saat yang sama. Semuanya dibangun di atas kegilaan yang cukup untuk membuat Anda penasaran kemana arah sang seri ketiga akan berlanjut. Sebuah pencapaian yang fantastis!
Kelebihan

World Map ditranslasikan dengan sangat baik ke era modern
Aktivitas World Intel menarik untuk diselesaikan, walaupun berpotensi monoton
Synergy Skill dan Abilities menambahkan ekstra lapisan strategi di pertarungan
Yuffie dan Cait Sith diterjemahkan dengan baik sebagai anggota party aktif
OST original dan gubahan yang memanjakan telinga
Tidak takut untuk “menggila” dan “bersenang-senang” dengan ke-absurd-an ala Yakuza
Tetap berfokus pada sisi manusiawi karakter, membuat banyak event emosional lebih punya dampak kuat
Cerita yang kini masuk ke ranah “gila” dan “memancing penasaran” di saat yang sama
Mini-game yang benar-benar banyak dengan kualitas tinggi
Voice acting Inggris yang fenomenal
Tifa
Tifa in bikini
Kekurangan

Beberapa menu terasa tertukar atau tidak berguna
Sekuens pertarungan boss terakhir terlalu panjang
Terlalu banyak situasi dimana anggota party “dikunci”
Chadley terlalu berisik!
Beberapa misi sampingan mengusung gimmick menyebalkan
Cocok untuk gamer: yang sudah menyelesaikan Final Fantasy VII Remake, menyukai game action RPG dengan konsep dunia terbuka
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan cerita heroik sederhana, masih berkutat dengan nostalgia turn-based
Screenshot
4K dengan Playstation 5 (Quality Mode)










































