Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!
Kesimpulan

Setelah proses antisipasi yang sudah berjalan selama bertahun-tahun lamanya, Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes terhitung berhasil melakukan satu fungsi utama – melepas kerinduan untuk sebuah sensasi Suikoden yang memang harus diakui, mulai tergerus. Apresiasi terhadap apa yang berhasil dicapai oleh Rabbit & Bear Studios di titik ini sayangnya harus diakui akan sangat bergantung pada seberapa familiar gamer dengan seri Suikoden itu sendiri, sebuah kelekatan yang tidak bisa dipisahkan begitu saja. Gamer-gamer yang familiar akan punya level apresiasi tersendiri, dari ragam fitur baru, gimmick, hingga sensasi nostalgia yang berusaha ia dorong. Namun di sisi lain, gamer yang tidak familiar akan bertemu dengan sebuah sensasi RPG tua dengan dua hasil akhir yang bertolak belakang: antara cinta atau benar-benar benci karena rasa frustrasi.
Sebagai gamer yang tumbuh besar dengan seri Suikoden, kami tentu saja datang dengan apresiasi super tinggi dengan apa yang berhasil dicapai oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini. Menggunakan kacamata yang satu ini, apa yang bisa kami keluhkan juga mau tidak mau berujung didasarkan pada apa yang sempat kami rasakan dengan Suikoden II. Kami mencintai sistem rekrut dengan informasi non-eksplisit yang masih ia dorong, sensasi JRPG turn-based nan tua, sampai sistem bangun kastil yang ia usung. Keluhan kami berujung lebih banyak terjadi karena apa yang gagal ia tawarkan sebanding dengan apa yang ditawarkan, lagi-lagi oleh Suikoden II, dari tokoh antagonis utama yang tidak menarik, sistem strategi perang yang dangkal, sampai tidak naturalnya beberapa interaksi dengan karakter rekrut yang ada.
Lantas, apakah kami merekomendasikan Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini? Jika Anda penggemar Suikoden dan hendak mendapatkan pengalaman serupa yang sudah lama dirindukan, ini adalah opsi terbaik yang tersedia di pasaran saat ini. Namun jika Anda merupakan gamer pendatang baru yang tidak terlalu familiar dengan franchise ini? Kami tetap menyarankan Anda menjajalnya, terlepas dari apakah Anda menyukainya atau tidak. Mengapa? Karena Anda bisa menggunakannya sebagai basis untuk menikmati Suikoden II Remastered yang tengah direncanakan oleh Konami untuk tahun 2024 ini dan kemudian mengambil penilaian Anda sendiri. Namun di titik ini, Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes bagi banyak orang adalah game pelepas rindu yang sudah lama didambakan.
Kelebihan

Kombinasi visual pixelart dan dunia tiga dimensi yang indah
Sebagian besar karakter yang bisa Anda rekrut terasa unik dan berbeda satu-sama lain, baik dari desain ataupun kepribadian
Voice acting Inggris yang punya kualitas konsisten
Momen emosional yang berujung efektif
Proses rekrut lebih dari 100 karakter yang punya tantangannya sendiri
Ragam mini-game untuk mengalihkan perhatian
Sistem bangun kastil yang menjadi motivasi tersendiri
Sistem party dengan pembagian party aktif, support, dan reserve
Musik fantastis
Perrielle Grum
Kekurangan

Tokoh antagonis utama gagal terasa mengancam atau sekadar karismatik
Nowa, Seign, dan Marisa tidak cukup memorable sebagai karakter utama
Bug yang masih ditemukan
Beberapa proses rekrut karakter terasa canggung
Cerita utama dan lore dunia yang tidak menarik
Sistem strategi perang yang berujung monoton dan tidak menantang
Pertarungan 1vs1 terasa seperti scripted
Butuh lebih banyak QOL, seperti opsi mempercepat animasi serangan sampai gonta-ganti equipment
Cocok untuk gamer: yang merindukan JRPG sekelas Suikoden, ingin JRPG dengan sensasi klasik
Tidak cocok untuk gamer: yang mengharapkan kualitas setara atau bahkan lebih dari Suikoden II, menginginkan cita rasa lebih modern
Screenshot
4K dengan Playstation 5

























