Setelah Tutup Dev. Hi-Fi Rush, Boss Xbox Sebut Ingin Game Kecil yang Bisa Dapat Penghargaan

Strategi Microsoft di titik ini memang agak sedikit menyedihkan dan membingungkan. Setelah kapital besar yang sudah mereka keluarkan untuk memperkaya ekosistem Xbox lewat aksi beli developer sekelas Bethesda dan Activision Blizzard selama beberapa tahun terakhir, mereka masih belum bisa mencetak game yang memesona. Parahnya lagi, aksi beli ini justru diikuti dengan lebih banyak pemecatan dan penutupan studio atas nama optimalisasi sumber daya. Salah satu korban terbarunya? Satu-satunya developer asal Jepang mereka – Tango Gameworks yang juga merupakan otak di balik The Evil Within dan Hi-Fi Rush. Komentar Microsoft selanjutnya lebih mengejutkan.
Komentar yang dikeluarkan oleh boss Xbox Studios – Matt Booty, satu hari setelah Microsoft menutup Tango Gameworks dan berujung “membunuh” Hi-Fi Rush berujung memancing tanda tanya sekaligus kritik di internet. Apa pasal? Setelah aksi mereka tersebut, Booty mengungkapkan kepada staff bahwa Microsoft ingin sekali punya game skala kecil yang akan memberikan Microsoft pujian dan penghargaan di masa depan. Padahal sudah menjadi pengetahuan umum bahwa hal inilah yang berhasil dilakukan Hi-Fi Rush di masa lalu. Komentar ini bahkan berhasil memicu reaksi director Hi-Fi Rush – John Johanas yang meninggalkan wajah reaksi karakter yang kesal.
https://t.co/Cz2fW01QVc pic.twitter.com/ADV4ZTpIuP
— johnjohanas (@johnjohanas) May 9, 2024
Hi-Fi Rush sendiri sempat memenangkan 2023 CEDEC Award funtuk Sound, 2023 Game Award untuk Audio Design, Tin Pan Alley Award untuk Best Music, GDC Award untuk Best Audio, dan BAFTA untuk animasi. Bagaimana menurut Anda komentar boss Xbox ini?