Review Zenless Zone Zero: Masih Mencari Jati Diri!

Gila memang kata yang tepat untuk menjelaskan gempuran-gempuran yang berhasil dlcapai oleh HoYoVerse di pasar game gacha selama beberapa tahun terakhir ini. Ketika banyak banyak developer sejenis yang memiliki produk sukses hanya berdiri di atas produk tersebut dan mengeksploitasi-nya sebaik yang mereka bisa, HoYoVerse terus berusaha menelurkan game baru dengan monetisasi utama berbasis gacha. Menariknya? Setidaknya dari kasus kelima game utama yang mereka jadikan pondasi saat ini, setiap dari mereka punya identitas, mekanik, dan daya tarik yang berbeda-beda. Termasuk gamer teranyar mereka – Zenless Zone Zero.
Datang dengan cita rasa anak muda yang lebih kental hingga di titik membuat Anda seperti tengah menikmati sebuah seri teranyar Persona, baik dari desain karakter, pemilihan warna, hingga setting yang Anda kunjungi, Zenless Zone Zero langsung berhasil menempatkan diri di posisi yang berbeda dengan Genshin Impact ataupun Honkai Star Rail yang punya sensasi fantasi yang lebih kental. Konsep tersebut kemudian dilebur ke dalam sebuah game action yang mudah dikuasai dan terlihat begitu seru dan menyenangkan untuk dieksekusi. Walaupun tetap harus diakui, ada kekhawatiran juga soal bagaimana cara mereka menangani sisi “eksplorasi”.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Zenless Zone Zero alias ZZZ ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang masih mencari jati diri? Review yang didasarkan pada update terakhir – 1.2 ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot

Zenless Zone Zero sendiri diposisikan sebagai sebuah cerita post-apocalyptic dengan setting sebuah dunia bernama Eridu. Dunia ini tiba-tiba didatangi dimensi misteri yang entah datang dari mana – Hollow yang juga berujung melahirkan monster-monster bernama Ethereals di dalamnya. Bertarung dan nyaris membinasakan umat manusia, mereka yang berhasil selamat dan bertahan pun berujung membentuk lokasi baru – New Eridu.
Manusia juga menemukan bahwa Hollow nan misterius dan menyeramkan ini ternyata juga membuat beragam resource berharga yang esensial untuk aksi bertahan hidup bahkan maju. Ini membuat aksi untuk masuk dan keluar dari Hollow menjadi sebuah aktivitas yang rasional. Berita baiknya? Mereka yang berani tidak harus masuk dengan tanpa persiapan dan buta informasi. Eksis mereka yang disebut Proxies – para “peretas” yang kebetulan memiliki teknologi dan keahlian untuk memandu mereka yang ingin beraksi di Hollow untuk alasan apapun menggunakan robot bernama Bangboo secara remote. Benar sekali, dua beradik karakter utama yang Anda gunakan- Wise dan Belle merupakan Proxies.


Maka cerita akan berputar usaha Wise dan Belle untuk memandu beberapa karakter hingga faksi saat memasuki Hollow dan berkonflik dengan pihak-pihak tak bertanggung jawab, termasuk para Ethereal sekalipun, untuk beragam alasan dan motivasi yang berbeda. Sebagian besar karakter dan faksi terseut berujung berteman dengan keduanya, yang sehari-harinya berperan sebagai pemilik toko video bernama Random Play ini.
Lantas, konflik seperti apa saja yang bisa ditemukan di dalam Hollow? Bagaimana aksi Wise dan Belle sebagai Proxies? Seperti apa para monster yang harus mereka tundukkan? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan Zenless Zone Zero ini.