Review Zenless Zone Zero: Masih Mencari Jati Diri!
Animasi Kelas Tinggi

Seperti yang kita bicarakan sebelumnya, berbeda dengan apa yang ditawarkan Genshin Impact dan Honkai Star Rail sebelumnya, Zenless Zone Zero memang terkesan punya pendekatan yang jauh lebih anak muda. Sulit untuk tidak membandingkannya dengan apa yang dilakukan ATLUS dengan seri Persona, dimana permainan warna, pilihan musik, user-interface, desain karakter, hingga pilihan font yang diusung mencerminkan hal tersebut. Semuanya kemudian dibangun di atas level presentasi visual dengan detail yang memukau, terutama untuk soal animasi.
Pendekatan kartun yang lebih kental sepertinya adalah kesan yang akan kami pilih untuk menjelaskan apa yang ditawarkan Zenless Zone Zero dari sisi animasi. Hal ini mungkin paling terlihat ketika Anda menikmati cut-scene yang ada untuk beberapa karakter seperti Nekomata misalnya, yang atas nama untuk memproyeksikan “sifat kucing”-nya yang lincah dan manja, sebagian besar gerakannya diposisikan luwes hingga terlihat bak tak bertulang. Berita baiknya? Walaupun tidak seberlebihan dan segila di cut-scene, hampir sebagian besar animasi yang Anda temukan saat bertarung, baik dari serangan biasa, parry, hingga spesial sekalipun berujung sama unik dan memanjakan mata-nya. Gaya “kartun” yang kental seperti ini memang membuat beberapa jenis gamer yang lebih tertarik pada realisme berujung jadi enggan. Namun bagi kami, ini adalah sebuah nilai plus ekstra yang pantas untuk dirayakan.


Anda tidak akan banyak bisa menggali lore hanya dari “arena pertarungan” yang ia sajikan di luar para hub aman yang ada.Untuk urusan world-building, sayangnya, Zenless Zone Zero tidak banyak bermain di arena ini mengingat sisi eksplorasi dunia yang masih sangat dibatasi oleh konsep Hollow berbasis televisi yang tetap dipertahankan sejak masa beta. Dengan sebagian besar dunia yang hanya berfungsi sebagai hub untuk berbicara dengan karakter NPC yang ada, satu-satunya yang bisa Anda tangkap hanya soal eksistensi Hollow dan bagaimana ia tampil sebagai ancaman di kejauhan yang harus diwaspadai. Tidak banyak yang bisa Anda tangkap juga dari desain level yang menjadi arena pertarungan selain fakta bahwa daerah-daerah yang sudah terisi dengan Ethereal dan faksi lainnya ini, memang tidak serapi hub dimana para manusia tinggal.
Satu hal yang cukup membuat kami cukup bahagia juga datang dari variasi desain karakter yang bisa Anda kumpulkan. Untuk saat ini, HoYoVerse terhitung berhasil menjadikan setiap faksi yang muncul berkutat dengan identitas unik mereka masing-masing, yang walaupun terasa sederhana, biasanya punya kedalaman tersendiri untuk diselami. Sebagai contoh? Karakter seperti QingYi misalnya. Di permukaan, ia terlihat seperti karakter wanita kepolisian yang imut dan kebetulan punya kemampuan bela diri tinggi. Namun latar belakang cerita yang ia usung berujung lebih kompleks, dimana ia ternyata berujung jadi sebuah robot humanoid dengan memori yang sempat tertanam dan terhapus untuk waktu yang tidak diketahui. Walaupun tidak disajikan langsung di dalam in-game itu sendiri, HoYoVerse biasanya menyediakan video pendek khusus ala Genshin dan Honkai Star Rail untuk memainkan peran sebagai cerita latar belakang untuk karakter-karakter bintang lima yang sejauh ini, hadir memesona.
Sisanya adalah menikmati sistem hub alias “kota” yang disediakan oleh Zenless Zone Zero, yang hadir kecil, terbatas, namun punya gaya-nya sendiri. Lokasi utama tentu saja Sixth-Street dimana toko video Anda berada dan kemungkinan besar, dimana Anda menyelesaikan misi harian Anda. Hub kedua yang lebih besar dengan desain kota besar yang modern adalah Lumina Square yang bahkan punya zebra cross sebagai pembatas area di bagian tengah. Lebih luas namun pada dasarnya memuat fungsi yang sama dengan Sixth-Street, Anda akan sering mampir untuk berbicara dengan para NPC atau mengambil misi sampingan misalnya. Kerennya? Anda juga akan sering menemukan karakter-karakter yang bisa Anda gunakan, nongkrong, beraktivitas, atau bahkan hadir dengan event acak mereka sendiri-sendiri di ragam hub ini. Tentu saja ada hub-hub spesial yang fokusnya hanya untuk menjembatani Anda dan aksi farming Anda.


Sementara untuk urusan voice acting? Keputusan kami untuk tetap menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama tetap terbayar manis di telinga kami, dengan totalitas VA yang setidaknya mampu melemparkan dialog mereka dengan natural tanpa canggung. Seperti biasa, bukan HoYoVerse namanya jika ia tidak mampu menyediakan subtitle bahasa Indonesia yang kembali fantastis selayaknya Genshin Impact dan Honkai Star Rail. Bahwa jelas lokalisasi ke bahasa Indonesia ini ditangani oleh tim khusus yang memang berfokus pada pekerjaan ini alih-alih sekadar berbasis mesin translasi atau AI. Anda akan menemukan referensi dan penyesuaian translasi yang “Indonesia-banget” di sana-sini, yang tentu saja membuat kami kian jatuh hati.
Untuk urusan musik? Zenless Zone Zero juga hadir mantap dengan pendekatan musik anak muda yang sekali lagi, lebih kental mengingat atmosfer fantasi-nya yang minim. Kita bicara soal game yang berkolaborasi dengan DJ Tiesto di awal untuk mempromosikan game ini, yang juga menyediakan dua jenis musik hip hop berbeda untuk menemani proses gacha Anda, apakah Anda mendapatkan karakter banner yang Anda inginkan atau tidak.
Di luar game? HoYoVerse juga senantiasa melemparkan music video untuk masing-masing karakter kelas S yang dipadukan dengan animasi yang tak kalah keren. Sayangnya, pada saat review ini ditulis, MV yang sudah konsisten mereka hadirkan ini berhenti di karakter Jane Doe yang tak mendapatkan perlakuan yang serupa. Ini membuat situasi terakhir ini sedikit tidak konsisten. Apalagi setelah karakter kelas “S” setelahnya – Caesar berujung mendapatkan MV yang serupa. Sekarang jadi pertanyaan soal apa yang mendasari keputusan HoYoVerse untuk memilih karakter mana yang akan mendapatkan MV di masa depan dan mengapa ia tak konsisten.
Cocok untuk Kaum Pekerja

Sebelum kita terjun lebih dalam ke konsep game action yang ditawarkan HoYoVerse yang mekaniknya sebenarnya tak berbeda dengan versi beta yang kami jajal sebelumnya, ada beberapa perubahan yang di mata kami, membuat Zenless Zone Zero berujung menarik untuk setidaknya satu jenis kategori gamer – para kaum pekerja. Ada beberapa alasan yang mendasari argumen kami yang satu ini.
Pertama, tentu saja Daily yang ia usung. Untuk Anda yang tak terlalu familiar dengan game gacha, sebagian besar game gacha biasanya menyediakan kesempatan bagi Anda untuk mengumpulkan satu porsi kecil resource gacha dengan memenuhi tuntutan misi dan tugas harian yang ia usung. Bergantung pada konsep dan genre yang ia usung, setidaknya berkaca pada game-game racikan HoYoVerse, ia bisa berujung membutuhkan waktu 3 – 10 menit bergantung dari aktivitas yang Anda pilih. Sesuatu yang juga bisa Anda temukan di game gacha lain seperti Wuthering Waves misalnya. Walaupun kurun waktu ini sudah terhitung singkat, namun apa yang ditawarkan oleh Zenless Zone Zero bahkan berujung jauh lebih singkat lagi dari apa yang ditawarkan oleh game-game gacha yang lain.
Sesuai dengan tema yang ia usung, misi daily berhadiah resource gacha yang dituntut Zenless Zone Zero hanya meminta Anda melakukan tiga misi yang sama setiap harinya: membuka toko video Anda dengan memilih pekerja dan tiga jenis video yang diminta, menggosok kupon lotre di kios terdekat, dan minum kopi untuk menambah ekstra kuota energi Anda di hari itu. Dengan hanya melakukan tiga aktivitas yang bisa Anda selesaikan di bawah 1 menit ini, Anda sudah menyelesaikan misi harian Anda. Apakah Anda ingin melanjutkannya dengan aktivitas lain seperti menghabiskan energi Anda untuk mengumpulkan resource esensial atau sekadar menelepon karakter yang sudah Anda rekrut untuk mengajak mereka bertemu hingga berkencan atas nama ragam reward termasuk kesempatan menggunakan mereka sebagai “wallpaper” di menu utama akan sangat bergantung pada pilihan Anda sendiri. Namun satu yang pasti, untuk Anda yang benar-benar sudah lelah dengan aktivitas harian dan tak punya banyak waktu untuk menikmati game gacha Anda secara optimal, fakta bahwa Anda bisa menyelesaikan daily di Zenless Zone Zero dengan mudah dan cepat akan jadi sesuatu yang melegakan dan menyenangkan di saat yang sama.
Tidak sampai di sana saja, HoYoVerse juga menyuntikkan tombol “Skip Cerita” untuk sebagian besar misi utama ataupun sampingan bermuat cerita di dalamnya. Kerennya lagi? Tidak hanya langsung memotongnya dan berlanjut ke aksi bertarung selanjutnya, tombol Skip ini akan langsung memberikan Anda sinopsis singkat soal apa yang terjadi dari scene yang Anda potong ke scene selanjutnya, yang kemungkinan bisa Anda skip juga. Masih belum cukup keren? Sinopsis ini akan sudah tersedia bahkan sebelum Anda memutuskan untuk melakukan skip atau tidak. Ini berarti Anda yang tiba-tiba tertarik untuk melihat apa yang terjadi setelah membaca sinopsis tetap memiliki kesempatan untuk menikmati keseluruhan sekuens yang ditawarkan.


Maka masih berhubungan dengan sub-judul yang kami pilih di atas, opsi skip seperti ini tentu akan jadi fitur yang terlalu sayang untuk dilewatkan bagi dua jenis gamer: mereka yang benci membaca cerita yang berkepanjangan dan ingin langsung melompat ke sisi aksi atau gamer yang sekali lagi, tidak punya banyak waktu karena kesibukan yang lain. Fitur skip yang satu ini tentu akan memotong waktu gameplay dengan cukup signifikan, hingga kita bisa bergerak dari hanya hal esensial yang satu ke esensial yang lain. Apalagi HoYoVerse juga cukup peka untuk memastikan cut-scene pre-rendered yang biasanya berisikan sisi aksi paling dramatis dan keren tidak bisa dilewatkan dengan mode skip ini, sehingga Anda tetap akan mendapatkan esensi Zenless Zone Zero tanpa takut tak sengaja terlewat bagian terkerennya.
Namun tentu saja ada satu konsekuensi yang juga mengitari tombol “Skip” ini. Mengingat Anda akan melewatkan semua dialog yang ada, ini berarti besar kemungkinan akan melewatkan detail cerita atau kepribadian karakter yang ingin diproyeksikan lewat percakapan dan bukan sekadar cut-scene saja. Tombol skip ini juga akan membuat setiap konten cerita yang disuntikkan HoYoVerse di Zenless Zone Zero di setiap patch utama akan terasa begitu pendek. Ia tereduksi menjadi beberapa misi yang harus Anda selesaikan begitu tombol “Skip” tersebut terus Anda gunakan.

QOL yang ditawarkan game ini untuk memastikan Anda tidak perlu banyak dipusingkan dengan aksi menghabiskan waktu tanpa banyak tujuan juga hadir dengan sistem teleportasi yang bisa dilakukan dimanapun Anda berada saat ini, ke hub manapun dengan titik spesifik ketika Anda butuhkan tanpa harus bergerak ke poin fast-travel dan sejenisnya. Jika Anda tengah mengaktifkan misi utama atau misi sampingan untuk diselesaikan, ia akan secara otomatis mengarah ke area spesifik terdekat untuk menyelesaikannya. Aksi percakapan juga bisa dipercepat selayaknya game-game RPG offline modern, dengan sebagian besar opsi percakapan yang terjadi tidak akan banyak mempengaruhi output yang ada. Ini berarti sekali lagi, Anda yang tidak punya banyak waktu dan kebetulan tak terlalu merasa tertarik dengan cerita Zenless Zone Zero bisa mempercepat percakapan yang tidak bisa dilewati ini sesuka hati Anda.
Maka dengan kombinasi sepert ini, Zenless Zone Zero berhasil membangun identitas untuk gamer-gamer yang mungkin tidak terlalu senang “terperangkap” dalam banyak situasi yang kemudian membuat game-game gacha ini perlahan tapi pasti, mulai terasa seperti beban alih-alih sebuah game yang menyenangkan untuk terus dicicipi.