Jika Anda melihat orang-orang yang bekerja di bidang seni, maka Anda biasanya akan menemukan orang-orang eksentrik di dalamnya. Sesuatu yang sangat bisa dimengerti mengingat begitu banyak seni di luar sana memang menuntut sang kreator untuk berpikir di luar norma masyarakat, menghasilkan sesuatu yang lebih kerennya lagi, memancing diskusi yang mungkin tidak pernah terjadi sebelumnya. Sebagai salah satu hasil karya seni, situasi serupa juga terjadi di industri game. Bahkan, sang otak Metaphor: ReFantazio – Katsura Hashino menyebut bahwa tim developernya di ATLUS berisikan orang-orang demikian.

Dalam wawancara terbarunya dengan situs Anan News, Katsura secara terbuka menyebut bahwa sejak ia bergabung di masa lalu, ATLUS berisikan banyak orang-orang eksentrik. Ia sempat mengingat bagaimana salah satu pintu kantornya ditempeli begitu banyak jimat tanpa alasan yang jelas. Atau bagaimana tim-nya sempat bertengkar soal banyaknya asap yang mengepul, yang datang dari anggota tim yang merokok dan tim yang sengaja membakar dupa dalam jumlah besar atas nama protes.

Menariknya? Katsura menyebut bahwa manusia-manusia eksentrik di dalam ATLUS ini juga secara tidak langsung mempengaruhi budaya pengembangan game mereka. Ia merasa bahwa anggota tim mereka tidak hanya dekat, tetapi selalu berupaya untuk menghasilkan yang terbaik dari bidang yang mereka kuasai masing-masing. Ia juga menyebut bahwa tim pengembang di dalam ATLUS juga tidak banyak memperdulikan hal seperti penjualan si game itu sendiri. Mereka percaya bahwa selama mereka menciptakan sesuatu yang benar-benar original, ia biasanya akan diikuti dengan hasil yang bagus.

Metaphor: ReFantazio sendiri saat ini sudah tersedia untuk Playstation 4, Playstation 5, Xbox Series, dan tentu saja – PC. Sang director – Katsura Hashino juga mengaku sudah berpindah mengerjakan proyek baru nan misterius. Bagaimana dengan Anda? Mencintai game ATLUS sejauh ini?

Source: Automaton West