Pemain Fortnite Dapatkan Ganti Rugi $72 Juta Dari FTC

Author
Jagat Play
Reading time:
December 11, 2024

Setelah menunggu selama dua tahun lamanya, pemain Fortnite yang sempat dirugikan oleh praktik premium ilegal dari Epic Games akhirnya mulai mendapatkan hak ganti ruginya, melalui perantara FTC atau Federal Trading Commision Amerika Serikat.

Kasus pembelian skin ilegal dan pelanggaran hak anak yang terjadi pada 2022 tersebut dimenangkan oleh FTC dan akibatnya Epic Games harus membayar ratusan juta dollar sebagai dendanya, dan besaran penggantian rugi tersebut tidak tanggung-tanggung, hingga $72 Juta, atau setara dengan 1.14 Trilyun Rupiah.

Menurut FTC, nantinya setiap pemain Fortnite yang mendapatkan ganti rugi akan dikabarkan dalam seminggu ke depan, dan besarannya berkisar $114. Setidaknya para pemain tersebut masih mendapatkan ganti rugi, meskipun musti menunggu cukup lama demi mendapatkannya.

Fortnite V-Bucks
Hingga 2018, Fortnite menggunakan dark pattern untuk pembelian V-Bucks.

Kasus yang mengejutkan tersebut terjadi ketika Fortnite menerapkan praktik premium yang tergolong ilegal di Amerika pada 2022 lalu, dengan penggunaan metode bernama “Dark Pattern” dan juga mengumpulkan data anak-anak di bawah umur 13 tahun.

Praktik predatory Dark Pattern sendiri seringkali digunakan oleh game yang menggunakan monetisasi premium, dengan cara meletakkan tombol membeli di posisi yang mudah diklik, dan hanya butuh sekali tekan saja untuk mengesahkan pembelian.

Wajarnya, pembelian konten premium dengan menggunakan uang asli harus melalui tombol verifikasi, supaya kesalahan pembelian tidak terjadi; tidak seperti Dark Pattern, yang juga sempat digunakan oleh Diablo IV untuk pembelian premium battle pass beberapa waktu lalu.

Sayangnya, praktik predatory semacam ini masih sering ditemui di game dengan sistem premium, dan pemain yang tidak memiliki dukungan payung hukum kuat di negaranya hanya bisa pasrah dan tidak mendapatkan ganti rugi seperti pemain di Amerika.

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…