Setelah melalui beragam spekulasi, akhirnya Ubisoft secara resmi mengumumkan akan mengakhiri layanan game shooter live service Tom Clancy’s XDefiant. Padahal sebelumnya publisher game raksasa tersebut menyangkal akan mencabut dukungannya dari game tersebut.

Berita mengejutkan tersebut dilontarkan bersamaan dengan pernyataan resmi Ubisoft di halaman resminya, yang diwakili oleh Marie-Sophie de Waubert selaku Chief Studios & Portfolio Officer. Marie-Sophie memaparkan alasan utama XDefiant diakhiri hidupnya kerena kegagalan game tersebut untuk menarik minat pemain dan mempertahankannya demi bersaing di pasar FPS Free-to-play yang kompetitif.

Ditambahkan pula game ini terlalu jauh dari target yang diharapkan, untuk bisa menghasilkan investasi berikutnya. Akibatnya, game tersebut mulai hari ini akan meniadakan konten baru, registrasi pemain baru, dan juga penjualan di store.

Namun pemain yang telah terdaftar masih dapat menikmati game ini hingga 3 Juni 2025, dan Season 3 juga akan tetap terlaksana untuk menghargai upaya dari developer yang telah membuatnya.

Meskipun demikian, nasib dari tim developer yang terlibat di dalam XDefiant tidak seberuntung itu, karena Ubisoft memutuskan untuk menutup studio yang berhubungan dengan game shooter tersebut. Setidaknya ada tiga studio yang terkena dampaknya, yaitu penutupan studio di San Fransisco dan Osaka, serta mengurangi kinerja di studio berbasis Sydney.

Melalui penutupan studio tersebut, dikabarkan ada 277 karyawan Ubisoft yang dipecat. Jumlah tersebut mewakili lebih dari setengah tim developer XDefiant yang ada, dan sisanya akan dipindahkan ke bagian lain di perusahaan game tersebut.