Ubisoft Pangkas 185 Karyawan Dari Studio Game di Inggris
Kondisi Ubisoft semakin getir menjelang rilis Assassin’s Creed Shadows, pecat 185 karyawannya yang berbasis di studio developer game negara Inggris.
Semakin dekatnya rilis Assassin’s Creed Shadows pada Maret nanti tidak hanya dibayangi dengan kurang baiknya penerimaan gamer terhadap game tersebut, tetapi juga adanya pemecatan massal di studio mereka berbasis negara Inggris. Eurogamer melaporkan setidaknya ada 185 karyawan dari Ubisoft yang harus mencari pekerjaan baru dan tiga studio lain yang juga terdampak ‘perampingan’.
Studio di Inggris yang berbasis di Leamington ditutup oleh perusahaan game raksasa tersebut, dan 185 karyawan yang bekerja di sana semuanya dihentikan kontrak kerjanya. Menurut pernyataan dari pihak Ubisoft, langkah tersebut diambil sebagai bagian dari pengurangan biaya dan restrukturisasi proyek pengembangan game.
Sejarah dan sepak terjang dari studio Leamington sendiri tidaklah pendek, karena mereka memulainya semenjak 2022 dan telah membantu menelurkan beberapa game seperti seri Tom Clancy’s The Division, Star Wars Outlaws, Skull and Bones, dan Far Cry 5. Bahkan sebelum dibeli Ubisoft dan masih berada di bawah Activision, studio tersebut sempat mengembangkan seri game DJ Hero, Guitar Hero, dan Call of Duty.

Tidak berhenti di situ, setidaknya ada tiga studio lain yang juga terkena dampak perampingan, yaitu Studio Düsseldorf, Stockholm, dan Reflections. Studio di Düsseldorf ada di balik pengembangan game Anno dan The Settlers, Stockholm membantu pengembangan Avatar: Frontiers of Pandora, dan Reflections membantu pengembangan game AAA lain dari Ubisoft.
Bila Anda adalah fans dari salah satu game yang dikembangkan oleh studio tersebut, maka jangan terlalu berharap banyak akan kembali munculnya entry baru di masa depan. Semoga saja Ubisoft secara keseluruhan tidak akan runtuh dan mengubur begitu banyak judul game legendaris yang masih didambakan gamer, seperti Splinter Cell.