Review Trails in the Sky 1st Chapter: Remake Terindah Untuk Game JRPG Klasik
Nostalgia Combat Turn-Based Dengan Sentuhan Modern
Bagi Anda yang sudah pernah memainkan Trails Through Daybreak pastinya sudah familiar dengan gameplay dari Trails in the Sky 1st Chapter. Karena game yang satu ini memang dikembangkan dengan engine yang sama, yakni Falcom Developer Kit (FDK).

Game ini hadir dengan dua mode pertarungan, yaitu real-time action battles yang disebut Quick Battle dan turn-based tradisional yang disebut Command Battle. Sepanjang permainan, Anda didorong untuk memanfaatkan dua mode ini secara bersamaan, dengan cara memulai battle via Quick Battle hingga musuh terkena stun, lalu masuk ke Command Battle untuk menggunakan berbagai metode serangan yang lebih lengkap, seperti S-Craft atau Arts.
Fitur ini berbeda dengan Trails Through Daybreak, karena di game ini tidak terdapat opsi untuk menggunakan serangan dengan Arts saat melakukan Quick Battle. Meski demikian, untuk pertarungan penting seperti Event atau Boss Battle Anda tetap dipaksa untuk menggunakan metode Command Battle. Gameplay dinamis seperti ini membuat gamenya terasa bersahabat dimainkan oleh pemain baru, dan tetap terasa elemen nostalgianya bagi pemain lama.

Seperti pada game Action RPG umumnya, mode Quick Battle memiliki beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan, seperti Normal Attack, Craft Attack yang mampu memberikan damage HP, dan Break lebih besar dibandingkan normal attack dengan mengonsumsi satu Craft Bar, dan Evade.
Anda dapat melakukan Perfect Evasion dengan menekan tombol Evade tepat sesaat sebelum serangan musuh mengenai karakter Anda. Saat melakukan Perfect Evasion, Craft Bar dari karakter akan bertambah hingga maksimal, jadi Anda bisa spam Craft Attack lagi.
Perlu diperhatikan bahwa ada beberapa attack dari monster yang tidak bisa di-evade, dan saat Anda terpukul serangan ini, Anda akan dipaksa masuk ke dalam Command Battle dengan kondisi yang tidak diuntungkan, di mana musuh akan berjalan terlebih dahulu, dan Anda tidak bisa kabur dari pertarungan ini selama beberapa turn.
Anda juga akan dipaksa masuk ke Command Battle dengan kondisi ini saat karakter Anda terkena serangan musuh dalam keadaan HP yang rendah. Menariknya, saat level karakter Anda lebih tinggi 5 level dibandingkan monster di field, damage pukulan Anda akan menjadi lebih besar, sehingga Quick Battle semakin cepat selesai. Tentunya, jumlah EXP yang didapat juga jauh lebih rendah, untuk menjaga agar karakter tidak over leveled.
Meski Quick Battle terlihat lebih simpel dan nyaman, pihak developer mampu membuat Command Battle terasa menarik. Contohnya saat Anda bertemu dengan monster Elite, Quick Battle jadi terasa sangat sulit sehingga Anda dipaksa untuk melakukan Command Battle yang jauh lebih cepat dan efektif.

Selain itu, Trails in the Sky 1st Chapter juga mengadaptasi fitur “Brave” yang pertama kali diperkenalkan di seri Trails of Cold Steel, dengan sedikit modifikasi. Pada Trails in the Sky 1st Chapter Anda tidak perlu mengatur “partner” untuk melakukan chain kombo, karena game akan secara otomatis mengatur partner serangan secara acak.
Serangan Brave ini dapat dilakukan ketika Anda masuk ke dalam command battle saat kondisi stun bar musuh penuh, saat Anda menyerang musuh pada kondisi stun di dalam command Battle, atau saat melancarkan serangan critical ke musuh.
Ada beberapa jenis serangan Brave yang dapat dipilih, dengan mengonsumsi Brave Bar yang secara otomatis terisi saat menggunakan opsi Basic Follow-Up Attack. Opsi berikutnya adalah Brave Chain Attack yang dapat Anda pilih dengan mengkonsumsi 3 Bar, untuk membuat karakter utama dan satu karakter lain menggunakan Follow-Up Attack.
Kemudian dengan menghabiskan 5 Bar, Anda dapat menggunakan Full Burst dengan damage yang sangat besar, yang serangannya dilakukan oleh semua karakter dalam party, lalu ditutup oleh serangan Estelle dan Joshua.

Selain brave attack, Trails in the Sky 1st Chapter juga menambahkan hal baru berupa Passive Skills/Support Skills yang juga ada di Trails Through Daybreak. Fitur Ini adalah skill yang akan aktif secara otomatis dengan persentase tertentu, saat kondisinya terpenuhi. Selain support skill bersifat defensif, ada juga support skill yang memberi buff ke anggota tim saat menggunakan craft atau arts, dan support skill yang melakukan self-buffing setelah aksi.

Namun dari berbagai hal baru nan modern yang diperkenalkan pada Trails in the Sky 1st Chapter, kami cukup mengapresiasi tim developer yang tetap mempertahankan pengaturan Orbments untuk konfigurasi serangan Arts pada karakter. Pada game Trails modern, Anda cukup memasang quartz sesuai dengan skill Arts yang ingin Anda gunakan.
Sedangkan pada Trails in the Sky 1st Chapter, pengaturan Arts dilakukan sesuai dengan jumlah elemen yang terisi pada orbments. Untuk Arts Tear, Anda memerlukan satu elemen Water, jadi Anda bisa memasang quartz apa pun, yang mewakilkan satu elemen Water. Walaupun mungkin ini membuat game-nya terasa kuno dan ribet bagi sebagian orang, tetapi fitur ini menjadikan gamenya terasa punya lore yang akurat.

Satu hal yang dapat diapresiasi adalah betapa lengkapnya jumlah informasi yang tersedia saat Command Battle, tanpa membuat Anda merasa overwhelming dan mengurangi pengalaman Anda saat bermain. Salah satu contohnya adalah jenis damage dari serangan Craft atau skill pada tiap karakter, yang digambarkan dengan ikon kecil, terletak di sebelah nama Craft. Ini adalah fitur baru di seri The Legend of Heroes modern yang sebelumnya tidak ada di Trails in the Sky yang asli. Fitur ini sangat membantu Anda ketika ingin mengeksploitasi kelemahan musuh.










