Review Coffee Talk: Ngadem, Ngobrol, Ngopi!

Reading time:
January 29, 2020
Coffee Talk jagatplay 1

Toge Productions, hampir sebagian besar gamer Indonesia sepertinya sudah mengenal nama developer / publisher lokal yang satu ini. Selama beberapa tahun terakhir, nama yang satu ini memang menjadi motor pendorong rilis beberapa game lokal dengan kualitas mumpuni yang tidak hanya tersedia di PC, tetapi juga mulai merambah ke pasar konsol. Yang menarik adalah varian genre yang untungnya tidak selalu berkutat pada genre horror dengan menyuntikkan mitologi lokal di dalamnya. Toge Productions sudah melahirkan beberapa game menarik, dari game olahraga dengan setting luar angkasa hingga yang lebih “membumi” seperti Coffee Talk. Sebuah game visual novel yang berfokus pada sisi cerita.

Sudah cukup lama diumumkan dengan proses pengembangan yang memakan waktu, Coffee Talk memang berbagi konsep yang serupa dengan VA-11 Hall-A dari Sukeban Games. Gamer yang sekedar membaca dan melihat konsepnya memang akan menemukan elemen yang familiar di antara keduanya, walaupun ia tetap mengusung identitas yang unik di dalamnya. Kini, setelah penantian yang cukup lama, gamer akhirnya bisa berkesempatan untuk menjajal Coffee Talk secara penuh – sebuah seri novel yang membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam untuk diselesaikan. Sebuah kesempatan untuk menyelami dunia yang diracik oleh otak kreatif Indonesia dalam sebuah dunia fantasi fiksi dengan masalah yang nyata.

Lantas, apa apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Coffee Talk ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang berpusat dalam aksi ngadem, ngobrol, dan ngopi? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Coffee Talk jagatplay 3
Mengambil setting Seattle di tahun 2020, dunia Coffee Talk bukanlah dunia yang kita kenal.

Selamat datang di Seattle 2020, sebuah kota ternama di Amerika Serikat. Namun tidak seperti Seattle yang kita kenal di dunia nyata saat ini, di luar intensitas curah hujan yang memang tinggi, Seattle yang ditawarkan Coffee Talk tampil bak sebuah dunia fantasi, dimana ia tidak hanya dihuni manusia saja, tetapi juga beragam ras makhluk lain dari Vampire, Orc, Elf, Succubus, hingga Nekomini yang dari perawakan mereka, memang sudah hidup dan membaur untuk waktu yang sangat lama.

Anda berperan sebagai seorang barista dengan sebuah kafe kopi dengan pengunjung setia yang untuk alasan yang tidak jelas, terus kembali dan kembali. Menjadi satu dari sedikit toko kopi yang buka di malam hari, Anda kedatangan begitu banyak karakter menarik yang hadir dengan masalah mereka masing-masing. Suasana tenang kafe dengan situasi kota yang terus-menerus diguyur hujan, Anda berperan tak ubahnya “cermin” tempat para karakter ini berkeluh kesah, sembari berusaha menenangkan mereka dengan menyediakan minuman non-alkoholik yang mereka pinta.

Coffee Talk jagatplay 4
Anda berhadapan dengan sebuah dunia dimana tidak hanya manusia, ia juga dipenuhi ras lain seperti manusia serigala, elf, dwarf, hingga para Succubus.
Coffee Talk jagatplay 5
Anda berperan sebagai seorang Barista pemilik kafe kopi bernama Coffee Talk.

Seiring dengan waktu berjalan, Anda akan bertemu dengan semakin banyak karakter yang kerennya, juga menemukan jalan untuk membangun hubugan pertemanan satu sama lain mengingat frekuensi mereka saling bertemu di kafe milik Anda. Pelan tapi pasti, seiring dengan waktu berjalan, Anda akan mendapatkan gambaran lebih jelas soal konflik yang tengah mereka hadapi, bagaimana cerita mereka berlanjut, dan apakah konklusi yang mereka dapatkan memang memuaskan atau tidak. Sebagian besar karakter pendukung ini juga mengemuka dari ras-ras yang berbeda, sehingga Anda juga bisa sedikit “mencicipi” lore dunia dari ras-ras ini.

Coffee Talk jagatplay 45
Mendengar keluh kesah dan kisah pelanggan adalah pondasi Coffee Talk.

Lantas, karakter mana saja yang akan Anda temui sebagai sang barista? Konflik seperti apa saja yang mereka hadapi? Dan apakah masing-masing dari mereka akan mampu menyelesaikannya? Anda tentu saja harus memainkan Coffee Talk untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…