Dev. China Mengaku Menjiplak Game Koei Tecmo, Pilih “Jalan Damai”

Berbeda dengan situasi saat ini, sepertinya banyak gamer yang masih ingat situasi ketika developer China mulai berusaha terjun ke industri game. Seperti banyak industri mereka di kala itu, sebagian besar game ini berujung menjadi produk murahan dengan konten jiplakan terang-terangan, yang biasanya dihiasi dengan minim modifikasi. Sulitnya untuk membawa developer nakal seperti ini ke meja hijau juga semacam “pelindung” praktik yang tentu saja sangat disayangkan ini. Walaupun situasi sudah jauh berubah dalam satu dekade terakhir ini, ternyata kita masih menemukan satu atau dua developer China yang nakal. Salah satunya bahkan sempat hendak ditarik Koei Tecmo ke ranah hukum.
Tersangka tersebut adalah Yoozoo Games, dev. China dengan basis di Singapura yang dibawa Koei Tecmo ke meja hijau karena kasus penjiplakan aset dan musik. Yoozoo dituduh telah beberapa kali menggunakan aset dan musik game Koei Tecmo seperti Nobunaga’s Ambition dan Taiko Risshinden di dalam iklan dan aplikasi mereka tanpa mendapatkan izin lebih dulu. Apalagi Koei Tecmo sempat mengirimkan sekadar surat peringatan sebelumnya agar konten-konten tersebut dihapus.

Namun alih-alih diselesaikan di meja hijau, kedua pihak ini akhirnya sepakat untuk “berdamai”. Yoozoo Games mengaku memang telah menggunakan aset Koei Tecmo tanpa izin dan secara terbuka meminta maaf. Jalur damai ini tentu saja diikuti dengan bayaran ganti rugi ke Koei Tecmo tanpa ada informasi lebih detail soal nilai yang diusung beserta janji Yoozoo Games untuk tidak lagi untuk melakukan hal serupa di masa depan.
Ini tentu saja berita yang membahagiakan untuk Koei Tecmo, yang tidak perlu mengeluarkan biaya banyak atas nama keputusan hukum untuk menyelesaikannya. Akankah Yoozoo Games kembali berulah di masa depan? Kita tunggu saja.