Take-Two Tak Tertarik Jadikan GTA Franchise Dua Tahunan

Mampu bukan berarti harus, bisa bukan berarti mesti, ini tampaknya menjadi prinsip yang disandang oleh Take-Two, salah satu publisher ternama yang menguasai beberapa franchise raksasa di industri game, sebut saja Rockstar dan game andalan mereka – Grand Theft Auto. Namun satu hal yang membedakan Take-Two dibandingkan publisher raksasa yang lain seperti EA, Activision, dan Ubisoft? Ia terkesan jauh lebih tenang dan kurang agresif menjual franchise populer mereka ke pasaran. Selain game olahraga yang dikembangkan oleh 2K Sports, Take-Two tidak pernah tertarik untuk merilis sebuah game dalam skala tahunan, bahkan untuk nama besar seperti GTA yang identik dengan tingkat penjualan yang masif. Lantas, apa yang sebenarnya mendasari kebijakan seperti ini?
Dalam wawancanranya di Konferensi Wedbush Transoformational Technologies, Chief Operating Officer dari Take-Two,Karl Slatoff menyatakan bahwa usaha untuk merilis game GTA setiap satu atau dua tahun sekali bukanlah sebuah kebijakan yang masuk akal. Take-Two lebih memprioritaskan untuk menciptakan sebuah pengalaman baru untuk setiap seri GTA yang dirilis ke pasaran. Sesuatu yang tidak mungkin mereka capai hanya dalam kurun waktu 2 tahun. Keputusan untuk merilis franchise dalam skala tahunan juga berpotensi untuk membuat franchise menjadi lesu dan kehilangan nilai yang membuatnya menarik untuk diantisipasi. Ini bukan berarti Rockstar tidak mampu melakukannya, tetapi mereka lebih untuk tidak melakukannya.

Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah sebuah game yang dirilis tahunan memang membuat nilai jual sebuah franchise kian menurun? Menurut kami pribadi, apa yang dikatakan oleh Rockstar sebenarnya memang tepat adanya. Sulit rasanya membayangkan jika harus berhadapan dengan sebuah game GTA yang dirilis setiap akhir tahun. Satu konsekuensi yang pasti, antisipasinya tidak akan setinggi yang terjadi pada GTA V saat ini. Well, you should have listen to this.. yeah, i’m looking at you, EA, Ubisoft, and Activision.