Berusaha melakukan penetrasi pasar di industri game dengan menghadirkan sebuah platform baru memang bukan perkara mudah. Setelah melewati empat minggu yang mengkhawatirkan, Sony akhirnya bisa sedikit bernapas lega. Penjualan handheld teranyar mereka – PS Vita di Jepang yang terjun bebas selama beberapa minggu terakhir ini akhirnya memperlihatkan kecenderungan positif minggu ini. Walaupun belum mencapai kenaikan yang signifikan, namun peningkatan yang terjadi memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang alasan di balik ketidakpopuleran PS Vita di Jepang.

PS Vita mampu terjual di angka 18.492, meningkat dari penjualan minggu lalu yang hanya bertengger di angka 15.219 unit. Walaupun peningkatan ini tidak mengagumkan, ini menjadi kali pertamanya Playstation Vita mampu terjual secara positif sejak perilisannya Desember 2011 lalu di Jepang. Apa yang menyebabkan hal ini? Perilisan Tales of Innocence R dari Namco Bandai ditengarai menjadi alasan utama penguatan ini. Game RPG yang memang cukup diantisipasi ini sendiri berhasil mencatatkan diri sebagai game terlaris ketiga minggu ini (54.853), di bawah Resident Evil Revelations (Nintendo 3DS – 146.559) dan Armored Core V (Playstation 3 – 163.906).

“Prestasi” yang berhasil dicapai oleh Sony ini memberikan sedikit gambaran tentang alasan di balik ketidakpopuleran PS Vita di Jepang. Jika melihat tren yang ada, maka bisa disimpulkan bahwa gamer Jepang hanya membutuhkan stimulus yang tepat untuk melirik handheld teranyar tersebut. Peningkatan yang terjadi dengan kehadiran Tales of Innocence R menjadi bukti yang kuat bagaimana kehadiran piranti lunak yang tepat sangat berpengaruh pada penjualan piranti keras di Jepang. Intinya? Sony hanya butuh jajaran game yang sesuai dengan selera gamer Jepang. Dari semua game yang direncanakan akan hadir, Ragnarok Odyssey tampaknya akan menjadi tumpuan untuk mengambil kembali makhota supremasi dari Nintendo.

Source: Andriasang