Menjual sesuatu yang sudah terbukti sukses di pasaran adalah sebuah strategi bisnis yang rasional untuk segala jenis industri, termasuk video game sekalipun. Oleh karena itu, tak mengherankan jika Anda melihat proses eksploitasi yang dilakukan satu publisher pada franchise andalannya, yang bahkan cukup membuatnya untuk  dirilis secara tahunan. Bahwa kesuksesan yang diraih cukup untuk membuat si developer yang bertanggung jawab untuk mulai memikirkan, merencanakan, dan mulai mengembangkan seri selanjutnya begitu seri sebelumnya dilepas ke pasaran. Namun apa yang terjadi jika hasil dan data yang didapatkan justru bertolak belakang? Maka Anda akan mendapatkan apa yang tengah dilakukan EA dengan ME: Andromeda saat ini.

Tangan dingin Bioware ternyata tak berhasil membuat Andromeda tampil meyakinkan. Rilisnya justru dirudung ragam masalah, dari sekedar desain misi hingga hal aneh seperti kualitas animasi dan ekspresi wajah yang layak mengundang tawa. Performa penjualan yang lemah juga mulai memberikan efek padanya. Diklaim didapatkan dari sumber orang dalam, EA kabarnya mulai “mengistirahatkan” Mass Effect. Bahwa tak seperti game populer lain yang biasanya akan mulai dipikirkan konsep untuk seri selanjutnya, EA tak akan mengerjakan seri terbaru Mass Effect apapun dalam waktu dekat ini. Untuk waktu berapa lama? Tak ada yang tahu.

Untuk sementara ini, semua tenaga Bioware difokuskan untuk menyelesaikan sebuah produk game mulitplayer baru yang sempat dibicarakan sebelumnya bertajuk “Dylan” sebagai kode nama. Produk yang belum memperlihatkan batang hidungnya ini akan dikerjakan oleh Bioware Montreal, bersama dengan Bioware Austin, dan sang studio utama Bioware di Edmonton. Walaupun tak lagi dipastikan punya seri terbaru, Bioware Montreal tetap akan terus mendukung fitur multiplayer ME Andromdeda dengan ragam konten baru di masa depan. Sumber yang sama juga menyebut bahwa EA sudah “mengecilkan” tim Bioware Montreal itu sendiri dengan mengalokasikan tenaga kerja ke studio yang lain.

Another Dead Space situation? Oh c’mon..

Source: Kotaku