Review Ni No Kuni – Wrath of the White Witch: Oase di Tengah Keringnya JRPG Berkualitas!
Indahnya Sentuhan Magis Ghibli Studio!

Ada begitu banyak alasan untuk mecintai Ni No Kuni: Wrath of the Witch dari sisi gameplay yang ditawarkan oleh Level 5, namun sentuhan Ghibli Studio lah yang membuat game ini begitu menakjubkan. Terserap dalam dunia Ni No Kuni yang penuh keajaiban, Ghibli kembali membuktikan diri dengan kemampuannya untuk merangkai sebuah cerita yang akan membuat emosi Anda bergejolak sejak awal, serta desain karakter dan dunia yang imaginatif. Animasi yang dirangkainya sebagai jembatan cerita juga begitu indah dan memanjakan mata.


Namun ada dua elemen utama yang akan membuat Anda tidak bosan untuk menikmati Ni No Kuni, walaupun dalam waktu gameplay yang memakan waktu puluhan jam. Pertama, adalah kemampuan untuk menghadirkan voice acts yang mumpuni, baik untuk Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris yang disertakan ke dalamnya. Tidak ada karakter pembawaan karakter yang datar, semuanya tumbuh begitu dinamis dan hidup dalam setiap percakapan yang timbul. Semuanya datang dengan aksen dan karakteristik yang sama kuatnya. Hal kedua yang menarik? Tidak lain dan tidak bukan adalah sang maestro – Joe Hisaishi yang juga menyumbangkan karya-karya terbaiknya untuk menjadi pengiring perjalanan Oliver menghancurkan The White Witch. Mengalun lembut dan unik, atmosfer pertarungan hingga sekedar eksplorasi menguat berkat alunan musik Hisaishi ini.
Kesimpulan

Sebuah oase di tengah keringnya game JRPG berkualitas tampaknya menjadi kiasan yang tepat untuk menggambarkan keseluruhan pengalaman yang ditawarkan oleh Ni No Kuni: Wrath of the White Witch ini. Mekanisme battle dan eksplorasi yang menarik, inovatif, menantang, tetapi sekaligus juga adiktif hanyalah satu dari begitu banyak alasan untuk jatuh cinta dengan game yang satu ini. Kerjasamanya dengan sang studio animasi ternama – Ghibli telah melahirkan sebuah mahakarya JRPG yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Plot yang terjalin baik, voice acts yang kuat dinamis, serta background music yang mengalun indah di belakangnya membuat setiap detik yang ditawarkan oleh Ni No Kuni: Wrath of the White Witch ini begitu berharga. Apalagi bagi Anda yang sudah lama merindukan sensasi JRPG lawas yang kian langka ditemukan saat ini.
Apakah game ini lantas datang tanpa kekurangan? Sayangnya tidak. Ada beberapa hal menjengkelkan yang mungkin akan membuat Anda mengernyitkan dahi dan mungkin saja, mengumpat. Salah satunya adalah quest dari Derwin (seperti yang kami sebutkan sebelumnya) yang benar-benar memakan waktu tanpa “kompensasi” dari pihak Level 5 untuk membuatnya lebih masuk akal. Kelemahan lainnya yang cukup dirasakan? AI yang tidak cukup pintar untuk berfungsi secara maksimal. Anda memang hanya diperkenankan untuk menggunakan satu karakter, yang sayangnya, dengan dukungan AI dua karakter lain yang tidak adaptif. Mereka memang menyembuhkan Anda ketika terluka, namun mereka tidak bisa menyembuhkan diri mereka sendiri ketika MP habis misalnya. AI ini juga sering mengeluarkan Familiar dengan karakteristik timpang untuk melakukan banyak gerak yang tidak efektif. Contohnya? Meminta Familiar yang kuat di serangan magic untuk menyerang secara fisik. Cukup untuk membuat Anda mengeluarkan komentar miring.
Namun terlepas dari kekurangan tersebut, tidak ada alasan yang legit untuk tidak menominasikan Ni No Kuni: Wrath of the White Witch sebagai salah satu game JRPG terbaik yang kami nikmati selama beberapa tahun terakhir ini. Kelengkapan elemen yang ia tawarkan dengan kualitas superb telah menjadi oase yang menyegarkan, apalagi dengan penurunan kuantitas dan kualitas game bergenre serupa di industri game saat ini. Ni No Kuni is no doubt, an amazing masterpiece!
Kelebihan

- Visualisasi yang mumpuni
- Sistem Familiar yang akan terus membuat Anda sibuk
- Voice acts yang dinamis dan penuh karakter
- Background music
- Sistem Battle yang cepat dan reaktif
- Jembatan cerita dalam bentuk animasi yang memanjakan mata
- Sistem eksplorasi dengan ragam magic untuk memecahkan masalah
- Wizard’s Companion yang unik
- Sub Quest dengan kuantitas yang masif
- Waktu gameplay
Kekurangan

- AI yang kurang adaptif
- Plot yang berjalan sangat lambat
- Derwin, yeah, we hate this guy!
Cocok untuk gamer: pencinta JRPG, pecinta karya-karya Ghibli Studio, RPG dengan gaya anime
Tidak cocok untuk gamer: pencinta RPG Barat yang lebih mengendapkan sisi action, yang punya waktu bermain sedikit karena game ini akan menuntut waktu gameplay yang tidak sedikit.